21. Senyum

680 29 3
                                    

Detak jantung Diaz kembali, membuat Acha lega dan segera memeluk tubuh kakaknya yang terbaring dan masi memejamkan matanya

"bangg Acha kangen, Abang bangun yaa ntar Acha beliin ciloknya mang Asep 30k tapi abang janji bangun"

Sejam sudah Acha memeluk tubuh Diaz sampai tertidur.

Diaz yg mulai sadar menggerakkan tangannya dan membuka matannya pelan pelan, dan melihat seorang wanita yang menemaninya sampai tertidur.

Dia mengelus kepala gadis itu dan tersenyum walau selang oksigen masi terpasang di hidungnya.

"Cha maafin gw ya bikin lo kawatir"

***

Di sekolah Intan memikirkan kemana sabahatnya pergi kenapa dia tidak sekolah hari ini, beberapa kali intan menelpon Acha tapi tidak ada jawaban dari gadis itu, yang membuat Intan semakin cemas

Lalu dia teringat dengan Diaz yang masi koma dan sesuai tebakannya Acha pasti di rumah sakit. Karna sudah jam pulang dia pergi ke parkiran dan bertemu Devon disana

Intan:
"Kakk mau kemana?"

Devon
"gw mau liat keadaan Diaz"

Intan:
"Intan boleh ikut sekalian liat acha disana apa enggak"

Devon hanya mengangguk dan mempersilahkan Intan masukk ke mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit, Devon dan Intan menuju ruangan Diaz dan tampak Diaz yang sudah sadar dan Acha yg masi tertidur

Intan
"ACHAAAA HWAAA LO NGAPAINN DISINIII KNP GAK SEKOLAHHHH GW KANGENNNNNNN"

Teriak Intan yang membuat Diaz dan Devon menutup telinga dan Acha terbangun

Achaa
"tan tann Acha ngantuk mau ketemu taeyung dulu"

Ucap Acha karna kesadarannya masi di fase 0,5%. Diaz yang melihat tingkah adiknnya itu tertawa, ternyata adiknnya tidak berubah sedikit pun. dan intan menggelengkan kepalanya

Diaz
"Chaa bangunn gak mau peluk gw?"

Tanya Diaz sambil menggoyangkan tubuh adikknya. Devon yang melihat itu hanya menatap Acha. Karna sudah 1001 cara Intan membangunkan Acha tapi dia tidak bangun, Devon menepuk pipi Acha

Devon
"Cha gak mau bangun ciloknya gw makan"

Acha
"Ehhh jangan Acha bangun Acha bangun jangan makan colok Acha"

Diaz, dan Intan tertawa sekaligus kagum dengan Devon

Acha yang sudah terbangun menatap ruangan dan berdecak

Acha
"Wagilasehhhh tadi perasaan Acha lagi lawan titan ma Levi kok sekarang bis di sini mimpi yg aneh"

Acha melihat ke arah diaz yang tersenyum kepadannya, lalu tetesan air turun dari mata indah acha

"Bang walau ini mimpi tapi Acha harap ini jadi kenyataan, bang tau gak Acha sampek pesen ciloknya mang Asep 40 ribu biar Abang bangun"

Ucapan Acha penuh harap dan membuat Diaz menatap adiknya miris, lalu dia menepok pipi Acha

"Aduhh sakit tau bangg main tepok aja hiks"

Diaz
"Sadar oneng ini nyata lo kira mimpi"

Acha
"Wazayyyy Acha mo pingsan boleh gak banggg hwaaa bug"

Diaz
"jan ngadi ngadi, mana cilok gw"

Acha
"Dah  habis Acha makan tadi laper Acha makan terus Acha tiba tiba bareng om Levi, om Dazai, om Gojo"

Diaz, Intan, Dan Devon yang melihat tingkah acha yang kembali seperti dulu hanya geleng geleng kepala dan tersenyum. Akhirnya Acha kebali ceria dan menebar kegoblokannya

#votekomenn
Hikss maafin author karna lama mikir cerita,

bimbang sebenernya ni si Diaz mau mati apa enggak

gak jadi Author bikin mati ntar Authornnya nangiss

Happy reading

DEAR MR.COLDWhere stories live. Discover now