GERHANA [SUDAH TERBIT]

33. ADA APA?

33. ADA APA?

'Apakah selama ini senyum ku benar-benar membuatmu bahagia, atau justru aku semakin menyakiti mu?' — Gerhana Rigel Atmadjaya

🌑

Atlas membanting pintu kamarnya dengan kasar hingga menimbulkan bunyi yang memekakan telinga.

Nafasnya tidak beraturan. Emosi begitu memenuhi dirinya saat ini. Dia baru saja kembali dari acara makan malam yang dilakukan bersama papanya.

Pria itu memaksa Atlas untuk ikut bersamanya dalam acara makan malam yang melibatkan rekan bisnis papanya.

Disana Atlas hanya dijadikan bahan pajangan. Axel—papanya Atlas sibuk mengenalkan Atlas pada rekan-rekan bisnisnya.

Tapi hal yang membuat Atlas kesal setengah mati adalah papanya yang kembali membahas tentang perjodohan.

Apa-apaan itu?!

Memangnya di abad 21 ini masih ada yang seperti itu? Melakukan perjodohan untuk mengeratkan hubungan bisnis. Benar-benar tidak jelas menurut Atlas.

Cowok itu membanting dirinya diatas tempat tidur dengan tatapan yang terarah pada plafon kamarnya.

Cowok itu menghembuskan nafasnya berat mengingat fakta bahwa Luna sudah jadian dengan Gerhana.

Semuanya terlalu tiba-tiba, bahkan dia belum sempat mengungkapkan perasaannya pada cewek itu. Jika begini, Atlas sudah tidak mempunyai kesempatan. Dia hanya mempunyai pilihan untuk memendam perasaannya dan tetap menjadi teman bagi Luna. Hanya itu yang bisa dia lakukan.

Ingin rasanya dia tetap menunggu Luna, tapi itu sama saja dengan Atlas mengharapkan hubungan Luna berakhir. Egois. Itu artinya dia hanya mementingkan perasaannya sendiri. Jika Luna bahagia dengan Gerhana, maka Atlas harus menerimanya meskipun berat.

Walaupun begitu, Atlas tidak akan menerima perjodohan yang diinginkan oleh papanya. Tidak akan!

Kalau papanya begitu menghendaki sebuah perjodohan, kenapa tidak dia saja yang menjodohkan dirinya? Toh Atlas tidak ingin dijodohkan dengan siapapun.

Kecuali ada keajaiban bahwa yang akan dijodohkan dengannya adalah Luna, tanpa pikir panjang Atlas akan menerimanya.

Ah, sudahlah. Kenapa dia malah berhalusinasi seperti ini?

Jika Keanu mengetahui pemikiran Atlas pasti dia akan berkata; Keep dreaming, terus bermimpi, mimpi.... mimpi, mampus yang ada lo!

Ah! Kenapa juga Atlas harus berpikir ngelantur seperti itu? lebih baik dia membersihkan dirinya.

Atlas bangun dari tidurnya dan langsung memasuki kamar mandi.

🌑

Angkasa yang tengah menyetir sesekali menatap mamanya dari samping. Pertemuan kali ini sejujurnya sangat mengejutkan bagi Angkasa.

Dia benar-benar terkejut dengan apa yang dibicarakan tadi. Sebagai anak sulung, Angkasa berusaha untuk bersikap dewasa dan menerima keputusan mamanya selagi itu hal yang benar.