TREIZE

1.5K 310 37
                                    

VERSI REVISI
-Jangan spoiler, udah itu aja :)

VERSI REVISI-Jangan spoiler, udah itu aja :)

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sudah dua hari berlalu. Tiba juga hari dimana Eunkyu harus menyiapkan semuanya dengan baik untuk membenarkan ucapannya pada Jay.

Dan selama dua hari ini, Eunkyu tidak datang ke istana. Dia sibuk mempersiapkan dirinya dan tidak mau rencananya diusik oleh seseorang.

Minji contohnya.

Wanita itu membuatnya sakit kepala. Menuduh tanpa bukti, terlalu mengedepankan yang tidak penting.

"Memang sebaiknya dihindari. Tidak berguna."

Eunkyu berhenti menulis sejenak. Pagi ini semuanya sudah siap. Dia tinggal menunjukkannya pada Jay.

Kaaakkk!! Kaaakkk!

"Yaaakk!!"

Eunkyu refleks menutup telinganya ketika suara melengking burung elang yang entah milik siapa dan datang darimana, memasuki indra pendengarannya.

Elang itu masuk melalui jendela dan mendarat di meja Eunkyu. Tubuhnya yang besar dibalut bulu coklat gelap. Paruhnya runcing melengkung tajam dan tatapannya yang tajam tertuju pada Eunkyu yang terdiam ngeri.

"Elang siapa ini? Punya—eh."

Eunkyu memincingkan matanya. Dia melihat segulung kertas kecil yang diikat rapi di salah satu kaki elang itu dan sebuah benda aluminium dengan mata berlian hitam melingkar, seperti cincin. Eunkyu menghela nafas.

"Kenapa aku harus kaget? Ini pasti peliharaannya pria itu." Eunkyu berkata seolah dia baru menyadari kebodohannya.

Bukan rahasia lagi bagi semua orang, jika Jay memiliki peliharaan seekor elang jantan. Bahkan, dia sampai menyuruh pelayannya untuk memesankan cincin khusus untuk elangnya ini.

Biasanya, setelah latihan Jay akan melepas penatnya dengan bermain bersama elangnya itu, dengan bertengger di salah satu lengannya dan memberinya makan. Kemudian membiarkan elang itu berkeliaran sesuka hatinya.

Tidak hanya terlihat gagah, Jay juga melatih elang itu. Membuatnya datang hanya dengan siulan dan menyuruhnya mengirim pesan.

Seperti sekarang ini.

Dengan takut-takut, Eunkyu menghampiri elang itu. Dalam hati dia menyumpahi Jay, kenapa pria itu mengirim pesan menggunakan elangnya sebagai perantara? Apakah dia tidak punya merpati?

Bermenit-menit kemudian, Eunkyu berhasil mengambil kertas yang diikat di kaki sang elang. Burung itu kemudian melesat pergi setelah Eunkyu mengambilnya.

"Menakutkan," gumamnya. "Kenapa juga Jay mengirim surat? Padahal hari ini kita akan bertemu."

Eunkyu lalu membuka surat itu. Sedetik kemudian, raut wajah datarnya berganti dengan mimik wajah tidak percaya.

Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora