Enam Puluh Empat

1K 228 25
                                    


VERSI REVISI

-Jangan spoiler, udah itu aja :)

-Jangan spoiler, udah itu aja :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PLAK!!

Suara tamparan itu terdengar begitu kencang, seakan-akan bisa menggema di seluruh bagian istana.

Heeseung sedang pergi menunaikan kewajibannya sebagai Marquess dan mengirimkan bantuan pada beberapa warga yang terkena dampak wabah penyakit demam.

Akhir-akhir ini cuaca sedang tidak bagus dan penyakit-penyakit sederhana namun sangat menyusahkan bermunculan. Ditambah lagi kondisi lingkungan yang tidak mendukung terciptanya hidup sehat.

Dia sedang membuat proyek untuk menanggulangi masalah itu di wilayahnya. Dia tak bisa membiarkan rakyatnya menderita karena sakit. Oleh karena itu dia begitu sibuk. Tapi, dia masih bisa menyempatkan diri untuk memerhatikan Eunkyu yang sepertinya, juga terkena wabah tersebut.

Semalaman Heeseung menemani Eunkyu bersama Yoonhee yang beberapa kali memintanya untuk beristirahat. Tapi dia sangat keras kepala hingga akhirnya Yoonhee menyerah membujuk.

Sayangnya, dia takkan pernah tahu apa yang sedang terjadi di istana utama di pagi hari yang agak mendung ini.

Di dalam ruang kerja yang didominasi furnitur bernuansa gelap, Eunkyu mendapatkan tamparan dari orang yang selama ini telah berjanji akan melindunginya.

Tapi nyatanya dia-lah yang menyakitinya.

Jay mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Pria yang kini berusia 27 tahun itu terlihat sangat kesal. Lebih bengis dari yang biasanya.

"Apa maksud dari semua ini?" tanya Jay dingin. "Beraninya kau! Kau sedang mempermainkanku, huh?"

Eunkyu mendesis kecil, menahan perih dan panas di pipinya. Tapi dia tak bisa menahan diri untuk tidak menunjukkan raut muka tidak suka.

Dia tidak mau dihina begitu saja. Lagipula dia tak mengerti, kenapa Jay tiba-tiba seperti ini? Apa yang telah mengusiknya?

"Saya akan jelaskan, tapi saya minta Anda menenangkan di—"

PLAK!!

Satu tamparan lagi mendarat di pipi lainnya dan membuatnya memerah.

"Kau suruh aku tenang, sedangkan kau diam-diam menusukku dari belakang!" Jay nyaris berteriak.

"Dengar!!" Eunkyu balas berteriak. "Anda tak mau mendengarkan penjelasan saya dulu?!"

Eunkyu hampir putus asa, benar-benar tidak mengerti bagaimana semuanya bermula.

Dia sedang bersiap-siap di kamarnya setelah mendapatkan pesan lewat Yoonhee kalau Jay memintanya datang ke istana.

Dia yang sedikit bingung dengan pesan itu, hanya mematuhi saja. Padahal seingatnya, 4 hari yang lalu Jay juga baru saja mengunjunginya. Tapi kenapa hari ini pria itu memanggil?

Roses Wolves [ Jay ENHYPEN ] Sudah Terbit☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang