Tanubara-8: Perdebatan

6.3K 987 142
                                    

SEPULANG sekolah, Bara langsung bergegas memasuki rumahnya. Ketika melewati ruang keluarga ia mencium aroma harum dari arah dapur. Penasaran, akhirnya Bara berjalan menuju dapur.

Ia terpaku ketika melihat punggung seorang perempuan memakai drawstring pants berwarna cream dan t-shirt crewneck berwarna cokelat, dengan rambut di ikat sedang mencuci tangan.

Bara melirik pada oven yang tengah menyala, pasti perempuan itu yang memasak.

"Heh! Ngapain lo dirumah gue?" Tanya Bara dengan suara tinggi.

Tubuh Queen terperanjat, ia langsung berbalik dan menatap Bara sok galak. Justru wajah Queen malah terlihat menggemaskan di mata Bara.

"Bara ngagetin aja!" Omel Queen.

Tak mau memperdulikan Bara, Queen sibuk memperhatikan kue yang ia panggang di oven.

"Lo masak dirumah gue? Mamah kemana? Kok ninggalin lo masak sendirian? Kalau rumah gue kebakaran gimana? Lo kan gak bisa masak." Hina Bara.

"Queen bisa masak tau!" Bantah Queen.

"Masa?" Bara menatap Queen tak percaya.

Queen melirik Bara jengkel, ia tak menghiraukan ucapan Bara karena oven sudah berbunyi. Pertanda bahwa kue yang sedang Queen panggang telah matang. Queen mengambil sarung tangan untuk mengeluarkan kue dari dalam oven.

Baru saja Queen hendak membuka oven, tangannya sudah lebih dulu dicekal oleh Bara.

"Biar gue aja, kalau lo yang ambil nanti tangan lo luka."

Kedua sudut bibir Queen berkedut menahan senyum, ia membiarkan Bara yang memakai sarung tangan.

"Gak usah kepedean lo. Ntar kalau lo luka, gue yang dimarahin Mamah. Gue yang disalahin, padahal lo nya aja yang ceroboh." Cibir Bara sambil melirik Queen.

Tapi karena dasarnya Queen sudah baper, ia tak memperdulikan ucapan Bara dan malah senyum-senyum sendiri.

"Minggir, ngalangin aja lo." Bara sedikit mendorong tubuh Queen menjauh dari oven. Ia kemudian membuka oven dan menarik keluar kue yang dipanggang.

"Lo potong itu kue, kalau gak enak, gak usah datang ke rumah gue lagi." Ancam Bara setelah meletakkan kue diatas meja. Ia langsung beranjak menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

"Halah bilang aja kue buatan Queen wangi terus Bara ngiler," gerutu Queen saat Bara sudah berlalu pergi.

***

"Gak enak, kemanisan." Tukas Bara setelah menghabiskan dua potong kue buatan Queen.

"Tapi Bara udah habisin dua potong kue, kalau gak enak ya gak usah dimakan." Kata Queen tak terima.

"Terserah gue dong, mulut-mulut gue. Ngomel aja lo."

Queen mencebikkan bibirnya, ia langsung menjauhkan sisa kue dari Bara.

"Apa-apaan lo jauhin kue nya, sini!" Bara hendak menarik kue yang ada didekat Queen, namun kalah cepat dengan Queen yang mengangkat kue tersebut.

"Gak boleh!"

"Pelit lo," hardik Bara.

"Terserah Queen dong, ini kue punya Queen kok." Queen menjulurkan lidahnya pada Bara.

"Heh! Itu bahan kue punya Mamah, masaknya juga di dapur Mamah. Dan gue anaknya Mamah, jadi gue berhak atas kue nya." Kata Bara galak.

Queen diam tak berkutik, karena yang diucapkan Bara benar adanya. Lalu tiba-tiba, Bara langsung merebut kue itu dari tangan Queen.

TANUBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang