I'm Yours

190 38 30
                                    

Looking For You

"Lixia !! Bangun !!" Seorang gadis mengguncang tubuh Lixia dengan kuat, membuat gadis itu terbangun dari tidurnya.

"Lo ngapain bangunin gue ?!" ketusnya.

"Tuh !" XiaoQin menunjuk seorang wanita yang berdiri di depan kelas menggunakan dagunya.

Lixia segera terkesiap dan duduk dengan rapi. Tak lupa ia juga mengeluarkan buku-bukunya.

"Lixia, Kamu tidur di kelas ?" Wanita yang tak lain adalah Laoshinya menatap datar ke arahnya. Lixia tersenyum kikuk sambil menggaruk leher bagian belakangnya yang tak gatal.

"Keluar dari kelas sekarang !" perintah wanita itu.

Lixia terdiam sesaat, kemudian ia berdiri dari duduknya dan keluar meninggalkan kelas.

Bola matanya melirik kesana kemari untuk melihat suasana sekolah yang masih lumayan ramai. Lixia melangkah meninggalkan area kelasnya.

Baru saja ia bermimpi tentang masa depan mereka, sungguh pahit sekali. Dirinya harus berpisah dengan Ma Jiaqi, dan Lixia berharap itu semua tidak akan terjadi pada dirinya.

Langkah Lixia terhenti ketika dirinya melihat Jiaqi dan Yuqi keluar dari ruang Kepala Sekolah. Apakah mimpinya itu akan menjadi kenyataan ? Buru-buru Lixia melangkah menghampiri mereka.

"Jiaqi, Yuqi !!" panggilnya. Dua orang kakak beradik itu menoleh ke arahnya.

"Lo kenapa, Xia ?" tanya Yuqi.

"Kalian ngapain kesini ?"

"Papa manggil kita berdua, katanya—"

"Kalian mau di pindahkan ke Jepang ?" tebak Lixia.

"Maksud lo ? Enggak sih, Papa cuma ngebahas tentang berita di web itu sekolah itu."

Lixia menghela napas lega, beruntung kalau mereka berdua tidak benar-benar di pindahkan ke jepang seperti di mimpinya. Lixia tidak mau berpisah dari mereka semua.

"Kamu kenapa, Xia ?" tanya Jiaqi pada Lixia yang sedari tadi melamun.

"Jadi tadi tadi tuh aku ketiduran di kelas dan aku mimpi tentang masa depan kita semua," jelasnya. Jiaqi dan Yuqi terkejut dan saling menatap satu sama lain.

"Masa depan Yuqi dari model terkenal dan di jodohkan sama cowok namanya Yiyang Qianxi," imbuhnya. Yuqi membulatkan matanya.

"Dan Kamu tunangan dengan orang lain," lanjutnya sembari menatap Jiaqi.

"Aku tidur cuma 2 jam tapi mimpinya serasa panjang banget," kekehnya.

"Dahlah mimpi 'kan cuma kembang tidur," ucap Yuqi.

"Yang penting lo, gue sama bang Jiaqi masih bersama sekarang," imbuhnya.

"Yaudah gue cabut duluan, ya ?" Yuqi melangkah pergi setelah mendapat anggukan dari Jiaqi dan Lixia.

Sekarang hanya menyisakan Jiaqi dan Lixia, mereka masih saling diam dan berdiri di depan ruang kepala sekolah. Sampai akhirnya Lixia mengajak Jiaqi untuk pergi dari sana.

looking for youWhere stories live. Discover now