Happy Momment

260 51 78
                                    

Looking For You



Yuqi mengetuk pintu kamar abangnya, tapi abangnya itu sama sekali tidak memberi respon. Membuat gadis itu terpaksa membuka pintunya

"Yaampun masih molor", Yuqi berdecak sebal

"Bang ! Disuruh mama tuh !!! Woii bangun !!", Yuqi memukul badan abangnya menggunakan sarung bantal yang terpisah dengan bantalnya. Jangan tanya lagi, tentu saja itu ulah Jiaqi

"Eunghh... Gantian kek, masa iya gue terus yang disuruh", racau Jiaqi

"Mama nyuruh buat nganterin sayuran kerumah Lixia"

"Hah ?!", Jiaqi reflek mengangkat kepalanya menatap Yuqi

"Suruh nganter sayur kerumah Lixia. Gue lagi bantuin mama nata pakaian buat piknik"

"Yaudah, gue mandi dulu. Terus tolong tatain baju gue sekalian, udah gue tata tinggal masukin ke koper", ucap Jiaqi sambil beranjak dari tempat tidurnya

"Oke"

Yuqi tertawa melihat abangnya yang mudah sekali tertipu, dan Yuqi menyadari sesuatu. Ada yang berubah dari kamar Jiaqi

"Mana fotonya Tiffany, koq ilang?", Guman Yuqi. Sesaat kemudian senyumnya mengembang

"Akhirnya", Yuqi melangkah keluar dari kamar Jiaqi dengan mood nya yang sangat membaik


"Mama... Aku datang, mana nih yang dianter kerumah Lixia", ucap Jiaqi dengan cerianya. Sang mama mengerutkan dahinya menatap putranya itu

"Kamu kenapa, Jia?"

"Mama yang kenapa, katanya Yuqi suruh nganter sayuran kerumah Lixia"

"Lixia siapa? Pacar kamu?", Wanita paruh baya itu tampak mengingat ingat. Jiaqi juga bingung, dan ia pun tersadar kalau Yuqi telah menipunya

"Adek sialan", umpatnya dan berbalik badan untuk pergi

"Mau kemana?"

"Mau nyamperin Yuqi, Ma"

"Mama kan mau nyuruh kamu"

"Apa Ma?"

"Beliin mama minyak goreng, santan bubuk, tepung teligu, telor, terus... Bawang prei, bawang merah/putuh, terus tomatnya juga ya... Kalau uangnya sisa beliin cabai juga", ucap Sang Mama. Jiaqi mendengus kesal

"Gantian Yuqi aja, Ma. Jia ada acara sama temen"

"Mau nurutin mama atau mama sita Mobil kamu!", Ancam mama yang membuat Jiaqi pasrah

"Aishh... Iya iya"

Akhirnya mau tidak mau Jiaqi berangkat kesuper market untuk membelikan pesanan Sang Mama


Lixia menggerakan jari jarinya untuk menciptakan musik pada pianonya. Gadis itu tidak ada cara lain untuk mengapresiasikan emosinya selain dengan bermain piano. Gadis itu sesekali merasa sesak mengingat kedua orang tuanya melakukan ketidakadilan padanya. Lalu, apa arti orang tua selama ini ? Jika memang mereka tidak menginginkan Lixia, mereka bisa mengirim gadis itu ke panti asuhan. Itu lebih baik dari pada ia harus hidup menyendiri dirumah yang cukup besar

Gadis itu sudah muak, ia memilih keluar dari ruangan gelap itu menuju ke taman belakang rumahnya. Suasana menyendiri memang menyenangkan, tapi malu rasanya jika menangis sendirian disini. Malu pada diri sendiri lebih tepatnya

looking for youWhere stories live. Discover now