🥀PESTA🥀

849 110 31
                                    

"Tak bisa ku hindari setiap masalah yang menimpa, seakan masalah itu tak hentinya menghujam diri. Hanya berserah diri pada Maha kuasa yang bisa ku lakukan untuk semua ini."___RAPUH🥀

                  ~RAPUH🥀~

Lyvia dan Bibi Minah menyiapkan beberapa barang untuk pesta ulang tahun Vienna. Dari mendekorasi kue, ruang tamu dan sebagainya. Papanya tidak ada untuk saat ini dikarenakan sedang ada pekerjaan diluar kota.

Merasa sudah siap Lyvia berjalan ke kamarnya untuk mengistirahatkan diri. Setelah meminum obatnya Lyvia menatap jalan dan pepohonan dari jendela kaca kamarnya.

Ini sudah menunjukkan pukul 21.00 malam dan sebentar lagi para tamu undangan akan tiba. Vienna mengundang banyak sekali teman-temannya entah dari temen sekelas atau temen luarnya. Lyvia tidak terlalu mempedulikannya, hanya ingin mengistirahatkan diri secepatnya.

Lyvia menidurkan dirinya, namun terbangun tatkala suara musik rock menggema kuat. Iya, itu adalah lagu kesukaan Vienna-saudara tirinya. Bukan lagu rock saja yang terdengar, tetapi lagu lainnya yang tidak Lyvia ketahui. Bahkan suara sorakan para lelaki memenuhi pendengaran Lyvia, astaga! rasanya Lyvia ingin menghentikan aktivitas itu, Lyvia merasakan pusing mendengar lagu itu. Ia menyumpal kedua telinganya dengan earphone berharap suara bising itu menghilang.

Kedua mata Lyvia terus terbuka, rasanya sangat sulit memejamkan matanya. Sudah pukul 11 malam, tetapi pesta itu tidak kunjung berhenti. Lyvia terduduk di atas kasur seraya mengacak rambutnya, Vienna itu memang sangat mudah bergaul pada siapapun, berbeda dengannya yang sangat sulit bergaul.

Jarum jam terus berjalan, sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tapi, pesta belum berhenti bahkan masih terdengar bising juga ricuh dari bawah. Apa mereka tidak takut para tetangga datang?

Lyvia memejamkan matanya seraya terduduk dan benar saja dirinya sudah tertidur pulas. Pesta terus berlanjut tanpa henti Vienna ber tos ria pada teman-temannya sesekali berjoget ria. Semua teman perempuan juga lelaki melakukan hal sama seolah dunia milik mereka saja.

Suara ketukan pintu membuat Lyvia membuka matanya. Lyvia beranjak dan melihat keadaan Vienna yang terlihat tidak baik. Baju kurang bahan dengan rambut yang sedikit acak-acakan juga sebotol alkohol. Bau alkohol di tubuh Vienna membuat Lyvia ingin memuntahkan isi perutnya.

"Jangan..bilang Papa soal ini," ucapnya kelimpungan, Vienna berjalan tergontai-gontai dengan sebotol alkohol di tangannya.

Lyvia menggeleng melihatnya seraya beristighfar dalam hati berulang-ulang. Lyvia menuruni tangga, ternyata semua orang sudah pulang dan tempat itu sangat acak-acakan terlebih banyak sekali botol kaca di atas meja. Mereka itu abis ngapain aja sih? Lyvia mengusir pikirannya dan menemukan Bibi Minah yang sedang membereskan botol kaca itu.

"Eh non," panggil Bibi Minah saat melihat Lyvia berjalan ke arahnya.

"Biar aku bantuin, Bi," ucap Lyvia membantu membereskan semua kekacauan ini. "Ini jam berapa sih, Bi?"

"Jam tiga non. Haduh enggak bisa tidur Bibi, berisik banget," keluh Bibi Minah membuat Lyvia mendengus. Dirinya saja hanya tidur beberapa jam.

"Sama aja, Bi," sahut Lyvia mengelap peluhnya. Selesai sudah membersihkan tempat ini, sofa sudah kembali di tempat semula juga dengan barang-barang yang lain. Lyvia berlari kecil ke kamarnya lalu menutup matanya rapat.

                  ~RAPUH🥀~

"LYVIA!" teriak Vienna. "WOY BISU BANGUN!"

Lyvia mengucek kedua matanya kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah membersihkan diri, ia menggambil hoodie hijau tua dengan celana jeans.

RAPUH (TAMAT)Where stories live. Discover now