Khawatir

824 123 9
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Benar dugaan Kun, Yangyang pasti hanya bisa diam membisu. Tidak berani membalas pertanyaannya.

Ia hanya khawatir dengan kesehatan Yangyang, terakhir kali Kun lihat pada bocah kesayangan itu terdapat luka sobek disudut bibirnya.

Dan sekarang apa lagi ?

Bagaimana cara membuat Yangyang supaya bisa lebih terbuka padanya ?

"Tolong jawab gue, Liu Yangyang"

Panggilan video keduanya masih belum terputus. Kun setia menunggu jawaban dari Yangyang, Ia tidak mau dibohongi lagi.

Sampai akhirnya terdengar ada yang membuka kunci pintu, tapi bukan dari kamarnya! Melainkan kamar Yangyang.

"Maaf gue ga bisa jujur sekarang. Gue tutup dulu telponnya, Bokap gue mau masuk. Have a nice dream, krokodil"

Terdengar helaan nafas berat dari Kun setelah melihat layar handphonenya tidak lagi menampilkan wajah tertutup Yangyang.

"Apa yang harus gue lakuin, demi nyelametin lo? Percuma doa, kalo gue ga ada usaha sama sekali" Kun mengacak rambutnya kasar. Presdir muda itu berusaha mencari jalan keluar, tapi tetap saja tidak ada yang terpikirkan

"Gue capek pengen nyerah, tapi rasa peduli gue ke lo itu lebih besar"

Atau... itu bukan rasa peduli, melainkan rasa cinta ?

☆☆☆

Keesokan paginya, Kun harus memimpin rapat dengan beberapa kolega besar demi melancarkan sistem pemasaran usahanya dimuka umum.

Setelan jas rapinya membuat Kun nampak lebih berwibawa.

Ia berjalan menuju tempat meeting, "Selamat pagi" sapa Kun pada beberapa kolega tersebut, dan mereka dengan senang hati membalasnya

"Pagi Tuan Kyle, senang bisa bertemu anda kembali"

Kun menanggapinya dengan senyum sopan. Setidaknya untuk kali ini Ia harus fokus pada pekerjaannya terlebih dahulu.

Dalam beberapa jam, semua kolega yang hadir dalam satu ruangan itu pamit undur diri. Rapat mereka telah usai, meninggalkan Kun yang masih duduk sembari memijat pelan pelipisnya.

Pusing, pikirannya melayang jauh ke keadaan Yangyang saat ini. Perasaannya menjadi tidak enak, takut terjadi sesuatu pada bocah kesayangannya itu.

"Lo nyembunyiin apa sih Yang dari gue !!!" erangnya frustasi

Tok! Tok! Tok!

"Masuk"

Sekretarisnya, segera masuk ketika mendengar ijin dari sang Presdir.

"Ada yang menunggu kedatangan Presdir diruangan anda" ucapnya memberi kabar bahwa saat ini Kun sedang kedatangan tamu

"Saya akan pergi kesana sendiri, kamu bereskan saja barang-barang saya disini" perintah Kun segera dijawab cepat, "Baik Presdir"

Dengan langkah kaki lebar, Kun berjalan menuju ruang kerjanya sendirian.

Tidak ada pemikiran sama sekali bahwa yang datang adalah Nyonya Nendra, bersama calon yang akan dijodohkan dengannya.

BOCAH; |[Kunyang]|Where stories live. Discover now