Terlambat

526 73 23
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Selain permintaan maaf, apa yang bisa Kun katakan pada Yangyang supaya mereka rujuk kembali?

Kun tau jika yang dirinya lakukan itu salah besar, tidak ada yang tau juga bahwa ternyata Nyonya Nendra memasukkan obat– ya... yang pasti kalian tau itu, ke minuman Kun.

Sehingga ketika bertemu Alice yang berpakaian seperti demikian, membuat libido Kun berada diujung tanduk.

"Kenapa gue ga tahan nafsu aja sih?"

Pagi ini, Kun memandang keluar jendela sembari mengobati luka memar dipipinya akibat ulah Haechan semalam.

Bahkan itu masih belum setimpal dibandingkan rasa sakit Yangyang ketika melihat Kun beradu nikmat diatas ranjang dengan wanita yang sudah jelas masih berusaha kokoh untuk merebut hati Presdir muda itu.

"G-gue bahkan lebih brengsek dari ayahnya sekalipun"

Ia menunduk, air mata yang awalnya hanya dipelupuk mata, sekarang berubah menjadi tetesan menuju dinginnya lantai.

Tidak ada pria cengeng, yang ada itu adalah pria yang merasa gagal ketika apa yang sudah dicapainya malah dihancurkan dalam sekali kedipan mata.

Dari semalam, Kun berusaha menelpon Yangyang melalui handphone miliknya.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jang–"

Haruskah Kun menyerah?

Tentu tidak, Kun mendapatkan Yangyang saja sebegitu sulitnya. Kenapa Ia harus melepas Yangyang sebegitu mudahnya? Itu bukan tipe Kun sekali.

"Apa gue kerumah dia aja?" Kun bertanya pada dirinya sendiri

"Iya, harus!" jawabnya lalu pergi bersiap, karena Ia harus menemui sang kekasih. Jadi bagaimanapun juga, penampilannya harus sedikit lebih rapi

Tidak seperti saat ini yang acak-acakan karena dari semalam tak henti Kun menyesali perbuatan bodohnya.

☆☆☆

/Yangyang POV

Pagi ini gue lagi sibuk nyiapin koper buat diangkut kedalem mobil, soalnya bentar lagi mau otw ke Bandara.

Tapi apa ini keputusan yang tepat karena gue lebih milih tinggal di Jerman buat beberapa waktu kedepan?

Itung-itung mau nenangin diri dulu lah, ya kali gue harus sedih mulu karena terus mikirin perbuatan Kun semalem.

Oh ya gue lupa kasih tau! Semalem gue langsung buru-buru cari tiket ke Jerman biar bisa terbang hari ini, dibantu Haechan sama Renjun pastinya.

Sekarang Mom udah teriak-teriak dari bawah karena takut gue telat dan ini emang udah mepet banget waktunya.

"IYA SEBENTAR MOM!?" sahut gue dari tangga yang buru-buru turun sambil ngangkat koper dan syukurnya dibantuin sama si Mbok

"Makasih Mbok! Hati-hati dirumah ya Mbok, Dadah..."

Inget! Kalo udah dibantuin apa-apa sama orang lain tuh jangan ragu buat bilang makasih.

Gue langsung nyeret tuh koper, karena mungkin Mom udah ada dimobil.

Trus abis itu gue langsung duduk disebelah kursi kemudi.

"Udah, yuk berangkat~"

Kita mulai pergi dari halaman rumah, tapi pas noleh kebelakang, "Eh? Kok ada lo berdua??" Gue kaget dong, ada si dua curut

BOCAH; |[Kunyang]|Where stories live. Discover now