Nyaman

556 77 22
                                    

💚Voment and Enjoy💚
.....

Pagi ketiga di Düsseldorf rumah neneknya, Yangyang pikir Ia akan bosan. Tapi ternyata tinggal disana tidak seburuk itu.

Ditambah lagi hari ini sudah waktunya turun salju, Nenek Yangyang duduk mempersiapkan diri didekat perapian supaya tubuhnya bisa tetap hangat.

Lain halnya dengan Yangyang sendiri yang malah asyik keluar rumah bermain salju bersama beberapa anak kecil disana.

Ya, sudah lama juga Yangyang tidak merasakan turun salju.

"Kena kau! Hahaha" dan tentunya Yangyang tidak lupa dengan bahasa Jerman yang dulu Ia kuasai saat menetap disana

Berlari senang, riang, tidak memikirkan sesuatu yang berat- tapi tunggu, Yangyang tiba-tiba berdiam diri ditempat.

Terlihat raut wajahnya yang serius seperti sedang memikirkan sesuatu yang sempat Ia lupakan beberapa hari ini.

Ah! Masalah Kun, Ia belum bisa melupakan itu.

Dukk-!!

"Wuhuuu!! Kak Ryu juga kena, wlee"

Ada yang melemparinya dari belakang ternyata, Yangyang segera mengejar anak itu. Senyuman yang sempat luntur kini kembali lagi, mungkin kata bahagia dapat menggambarkan keadaan Yangyang saat ini juga.

☆☆☆

"Ryu! Cepat pulang sebelum salju turun semakin lebat"

Teriakan dari Neneknya membuat Yangyang langsung berlari pulang kerumah.

"Ganti bajumu, lalu segera temui Oma diperapian" ucap sang Nenek kemudian berjalan dengan tongkat kayunya menuju tempat yang tadi Ia maksud, perapian

Yangyang segera bersiap, tubuhnya dibaluti dengan pakaian rajut yang sang Nenek berikan untuk dirinya.

Atau mungkin tidak, karena ini baju bekas yang pernah dibuat untuk Ayahnya. Tapi sekarang sudah menjadi hak milik Yangyang seorang.

"Pakai baju itu?" tanya sang Nenek ketika melihat tubuh Yangyang tenggelam dalam baju rajutan yang pernah dibuat dirinya

Yangyang tersenyum mengangguk, "Iya Oma, nyaman aja gitu kalo pake baju ini"

"Tidak sayang, Oma tau kamu rindu dengan Ayahmu bukan?"

Ya memang benar, tapi Yangyang tidak terlalu memikirkan hal itu. Yang dipikirkannya sekarang-

"Oh iya ngomong-ngomong, kekasihmu ada disini, Ryu"

Dengan reflek cepat Yangyang menoleh, maksud dari perkataan Neneknya itu apa?

"Oma, Ryu belum punya kekasih" elaknya

Yangyang berpikir keras, kenapa bisa Neneknya tau jika Ia memiliki kekasih? Tapi apa Oma marah jika kekasihnya adalah seorang pria?

"Kamu tidak bisa berbohong dari Oma, Ryu. Lagi pula sepertinya dia pria yang baik"

Ucapannya kembali membuat Yangyang semakin terkejut, Ia mengalihkan pandangannya menuju perapian didepan.

"Temui dia besok jika kamu masih menyayanginya, sudah beberapa hari ini pria itu mencarimu tapi Oma tidak membiarkan dia mendapatkanmu semudah itu" lanjutnya

BOCAH; |[Kunyang]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang