𝒂 𝒅𝒂𝒚

754 74 6
                                    

siklus hidup mungkin berjalan untuk kalian. tapi tidak dengan si cantik lee jung chan.

tak pernah ada kata ' bahagia ' dalam kamus hidupnya. dan chan sangat frustasi dengan semuanya.

chan hanya akan mengalami beberapa hal dalam hidupnya. dan semua hal itu tak akan berhenti sampai hidupnya berakhir.

sekolah- belajar- pukulan-
pukulan- renungan- dan terakhir, hanya malam.

sudah itu saja, hanya tinggal kalian repeat sebanyak yang kalian mau. benar, aku tak bohong sama sekali...

sekarang, chan sudah berada pada kelasnya. ia baru saja sampai dari rumahnya.

dia belum sarapan apapun. bahkan, tadi malam hanya meminum air putih saja segelas.

" hufft, untung saja aku sudah mengerjakan tugas dari lee saem... " ujar chan sendirian.

" hey jelek... tugas dari lee saem sudah kau kerjakan bukan?... sekarang kerjakan yang punya milik ku... " ucap mingyu sarkas.

" tapi, lee saem menyuruh kita semua untuk mengerjakan sendiri di rumah... tak boleh ada yang mengerjakan disini mingyu-shi... " balas chan.

" ck, kau mau ku pukul jika tak mau mengerjakannya huh?... jangan main-main padaku anak miskin... " kata mingyu remeh.

" tak apa chan... chan tak ingin kan jika mulut chan keluar darah lagi?... jadi, kerjakan saja... tak apa " batin chan menyemangati sendiri.

" baik mingyu-shi... sesudah ini kau tak akan memukul ku kan? " ujar chan polos.

" sudah cepat kerjakan bodoh! " balas mingyu.

dan setelahnya, chan benar-benar mengerjakan pr milik mingyu agar chan tak dipukuli kembali olehnya.

setelah mengerjakan, akhirnya lee saem masuk dan langsung membahas soal pr yang tadi dikerjakan.

lalu pelajaran hari ini dimulai dengan tenang. dan chan, sangat bersyukur akan hal itu.

♥︎♥︎♥︎

jam istirahat pertama akhirnya dimulai. chan ingin pergi kekantin untuk mengisi perutnya.

untungnya, uang saku milik chan cukup untuk membeli semangkuk nasi dengan sup tahu. sederhana tapi, tak apa.

chan memang menyukainya.

setelah mengantri, chan mulai membawa nampan makanannya dan segera memilih tempat duduk.

akhirnya ia dapat tempat duduk, chan duduk dengan posisi pas disebelah princess squad.

tak apa chan, toh mereka semua masih manusia yang tetap makan nasi dengan menggunakan sumpit.

saat ingin mendudukkan dirinya dikursi dengan tenang, salah seorang member squad itu berteriak pada chan dengan kasar.

" si jalang ini, beraninya dia duduk disini... apa kau tak malu duduk bersebelahan dengan kami? " ujar jeonghan.

" tapi, tak ada pilihan lagi jeonghan sunbae... " ujar chan lirih.

" aku tak peduli bajingan!... pindah atau aku akan menumpahkan makanan ku pada kepala mu itu anak haram " balas jeonghan.

tak ada pilihan lain, mau tak mau chan harus pindah. tak ada kursi kosong yang tersisa dikantin.

chan memilih untuk makan dengan tenang di rooftop sekolah. mungkin disitu tak ada orang sama sekali.

akhirnya chan sampai dengan tenang di rooftop itu. tak ada suara orang berteriak kasar padanya.

chan makan dalam diam sambil sesegukan karena menangis. terbayang bukan, bagaimana chan selama ini.

sesudah makan, chan tak langsung masuk kelas.

ia memandangi awan cerah terlebih dahulu dengan mengingat beberapa kenangan manisnya.

benar, kenangan manisnya bersama kakek yang paling dan sangat menyayangi chan dengan tulus.

ahh, mengingat itu membuat air mata chan terjun bebas lagi. satu hal, chan rindu kakeknya...

" kakek... chan rindu... rindu dengan teramat sangat... maaf jika sekarang chan sedang bicara dengan kakek dalam keadaan menangis... " ujar chan sesak.

" jujur, chan lelah kek... chan ingin ikut menyusul kakek disana... agar chan tak dipukuli di dunia ini lagi... biar chan bahagia selamanya disisi kakek... boleh kan? " ucap chan.

setelah berucap demikian, angin dengan lembut menyentuh permukaan kulit halus chan.

rupanya, kakeknya mendengar semua keluh kesah milik chan. kakeknya membalas dengan semilir angin yang tenang.

" hahaha... kakek juga disini rupanya... apa artinya chan di izinkan untuk menyusul kakek? " kata chan.

tawa yang sangat dipaksakan ya chan, bukan begitu?...

" tak ada jawaban... berarti kakek tak mengizinkannya yaa?... padahal, jika kakek melihat sendiri kondisi chan sekarang... pasti kakek akan kecewa pada chan... " timpal chan lagi.

" kakek tak akan membiarkan siapapun orang yang menyakiti chan bukan... lihatlah kek... tubuh chan sekarang penuh dengan lebam-lebam yang sakit... " ujar chan dengan tertawa.

" chan hanya ingin mendapatkan seseorang yang hanya akan menyayangi dan mencintai chan dengan sepenuh hati seperti kakek... apakah chan bisa mendapatkannya? " ujar chan berharap.

lagi-lagi angin lembut datang menyapa permukaan kulit chan dengan halus untuk yang kedua kalinya.

tapi sayangnya, chan tak menyadarinya. ia sibuk menunduk untuk menangis kembali. mengingat lebih detail sebagian kenangan manis tersebut.

sesedih itukah chan, dan apakah kalian bisa membantunya?

" kakek... sebentar lagi akan masuk waktu pelajaran terakhir... jadi, chan pamit dulu yaa... besok chan kesini lagi kok... chan sayang kakek " ujar chan pamit.

lega, hatinya sedikit lega jika sudah menceritakan sebagian bebannya pada kakeknya itu.

dan tanpa chan sadari, seorang lelaki berparas menawan sedang menatapnya dengan tatapan puja dari gedung di seberang sana.

seorang laki-laki yang memiliki sepasang sayap putih bersinar dan berkilau jika kalian bisa melihatnya.

laki-laki itu tersenyum dengan tampan sekaligus menawan. ia sadar, bahwa chan merupakan manusia tercantik yang pernah ia temui.

" hey cantik, mulai sekarang aku yang akan melindungimu... dan satu hal lagi, aku mencintaimu lee jung chan... jadi, jangan bersedih lagi manis... " ujar lelaki menawan tersebut.

dan setelahnya, ia menghilang dari sana dengan cara terbang menggunakan kedua sayap besarnya.

dandelion's. | cheolchan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang