𝒆𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒂

461 61 5
                                    

sekarang, seungcheol dan chan sedang makan siang bersama. mereka terlihat bahagia sekali.

tentang chan yang bercerita banyak pada seungcheol. dan seungcheol yang benar-benar mendengarkan apapun yang chan katakan.

" tak bisa, anak ini benar-benar manis dan imut... " ujar seungcheol dalam hati.

seungcheol mengakui satu hal. ia lemah pada pesona yang chan miliki secara alami.

seungcheol sadar, bahwa makhluk mungil nan cantik ini merupakan satu-satunya euphoria di dalam hidupnya.

berkat yang seungcheol sangat syukuri sebagai malaikat. kalau begini, seungcheol pasti akan siap menjaga chan untuk selama-lamanya.

" eumm, seungcheol... nanti bisa temani chan ke toko buku? " tanya chan antusias.

" tentu saja... aku akan mengantarmu kemana saja yang kamu mau channie... aku serius... " ujar seungcheol.

" terimakasih... sehabis pulang sekolah yaa!... kita akan jalan kaki saja... " ucap chan.

" tidak, kita berdua akan naik sepeda milik ku... kau akan ku bonceng... bagaimana? " tanya seungcheol.

" baik... channie akan ikut saja... sekali lagi, terimakasih seungcheol-ssi... " kata chan.

" apapun untuk mu manis... " balas seungcheol.

sesudahnya, mereka berdua benar-benar pergi ke toko buku di dekat gedung sekolah.

seungcheol juga diam-diam merencanakan sesuatu yang manis untuk euphoria indahnya.


♥︎♥︎♥︎


dan sekarang mereka sedang berada di toko buku yang sudah dijanjikan. yang seungcheol lakukan sekarang adalah menemani chan yang sedang memilih-milih buku.

" hmm, apa seungcheol juga suka novel?... " tanya chan.

" iya, aku juga suka novel... tapi aku lebih suka kamu... " ujar seungcheol terus terang.

" aku serius seungcheol... jangan mengada-ngada... " balas chan dengan merengut lucu.

" aku serius... hey! jangan marah begitu... kamu tambah manis channie " ujar seungcheol gombal.

" terserah... " ucap chan tak suka.

setelahnya, mereka berdua bermain kejar-kejaran. salahkan saja sikap usil milik seungcheol.

sudah tahu kalau chan tak suka di beri kata-kata chessy seperti itu. ingin rasanya bagi chan untuk muntah.

" haha... dapat!... jangan lari lagi... aku takut jika kamu hilang... " ujar seungcheol dengan mengapit posesif pinggang ramping milik chan.

" iya-iya... udah, selesai... yuk bayar... abis itu baru makan... channie lapar... " balas chan dengan menggandeng tangan seungcheol.

setelahnya, mereka berdua pergi menuju tempat kasir untuk membayar buku yang chan ambil.

" ayo... aku saja yang bayar... " ujar seungcheol pada kasir.

" tidak... kamu harus hemat... meskipun punya uang jajan lebih... mending ditabung untuk keperluan lain seungcheol... " balas chan.

" tapi—... " kata seungcheol disela.

" tak ada tapi-tapian... aku tak menemani orang yang suka boros... itu tak boleh... harus hemat... " ucap chan menasehati.

" baik nyonya choi... " balas seungcheol patuh.

sudah, setelah membayar mereka langsung keluar untuk mencari tempat makan. tetapi, sisa uang chan sudah sangat tipis.

chan jadi bingung.

" tak perlu khawatir... kali ini aku yang akan bayar... hitung-hitung sebagai kencan pertama kita... " ujar seungcheol dengan mengedipkan satu matanya genit.

" tenang saja... makanannya tak akan terlalu mewah... " lanjut seungcheol santai.

" channie juga tak ingin makanan yang terlalu mewah... pokoknya, yang biasa saja... " ujar chan memutuskan.

" baik... " ucap seungcheol patuh.

akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk makan bibimbap di kedai pinggir jalan. maksudnya, bukan mereka tapi hanya chan.

seungcheol hanya patuh dengan apa yang chan suruh. dasar, budak cinta.

dandelion's. | cheolchan. Where stories live. Discover now