𝒂 𝒇𝒊𝒆𝒍𝒅 𝒐𝒇 𝒅𝒂𝒏𝒅𝒆𝒍𝒊𝒐𝒏'𝒔

483 67 3
                                    

chan akhirnya terbangun dari kegiatan tidurnya. ia merasakan perasaan aneh kali ini.

perasaan yang tak pernah chan duga akan terjadi. susah untuk dijelaskan, tapi mudah untuk di ingat.

" ada apa ini... aku merasa kalau tadi malam belum sama sekali mengobati bekas lukaku... lalu, kenapa sekarang sudah tak ada bekasnya.... " ujar chan bingung.

chan juga sempat bermimpi... ia bermimpi tentang seorang pria menawan sedang mengucapkan kalimat-kalimat manis padanya.

" dan semalam... aku memimpikan seorang lelaki yang sangat tampan... lelaki itu berkata bahwa ia mencitaiku... dan menyuruhku untuk menunggunya... " ucap chan pada dirinya sendiri.

ketika mengingat tentang hal tersebut, tiba-tiba saja membuat rona merah menjalar pada pipi halusnya.

oh god... can i call it love...

" sudahlah chan... kau harus bersiap untuk sekolah... tak mau untuk terlambat kali ini... " ujar chan semangat.

jika kalian ingin tahu, selama ini chan tinggal sendiri dirumahnya. ibu dan ayahnya sudah meninggal.

dan itu semua karena kecelakaan. mereka mengendarai mobil dengan kecepatan penuh dalam kondisi mabuk berat.

tak ada yang selamat dari kejadian tersebut.

akhirnya setelah diputuskan, chan kecil diurus oleh kakeknya sendiri. nenek chan juga baru meninggal karena gagal jantung.

sungguh hidup yang sangat ' bahagia ' sekali....

setelah selesai mandi dan bersiap, chan langsung saja menyiapkan beberapa buku dan baju ganti untuk ia bawa ke sekolah.

untuk apa membawa baju ganti padahal tak ada jadwal pelajaran olahraga?...

hanya berjaga-jaga saja... tak ada yang tau bagaimana hari ini bukan...

saat ingin menggaet tas sekolahnya, chan mendengar suara ketukan di depan pintu rumahnya.

" channie... ini aku seungkwan... boleh buka pintunya?... aku membawa kue pie choco kesukaanmu! " ujar seungkwan.

ahh, aku lupa... dia seungkwan, seungkwan adalah tetangga sebelah rumah milik chan.

hanya ia yang mau dan tulus untuk berteman dengan chan. baik sekali ya sifatnya...

seungkwan itu hanya bekerja sebagai guru tk disebuah taman kanak-kanak dekat sana.

wajahnya sangat gembil dan cantik. dan jujur, itu membuat chan sedikit minder.

chan takut jika ia, tak akan bisa berteman dengannya.

hanya dari sebuah sapaan kecil yang seungkwan berikan pada chan. lalu, mereka berlanjut hingga menjalin pertemanan.

" iya kak... masuk aja... gak dikunci kok pintunya.. " ujar chan.

" channie... kamu belum sarapan kan? nah, yaudah ini aku bawain pie choco buat kamu... abisin gak mau tau! " kata seungkwan galak.

" ck, iya-iya kak seungkwan... yaudah, ini channie makan... " ucap chan yang kini tengah menyantap pie choco nya itu.

setelah makan dengan tenang, seungkwan kini mulai bertanya pada chan bagaimana tentang hari-hari yang dijalaninya.

" channie... bagaimana harimu disekolah?... apakah baik-baik saja?... " tanya seungkwan.

" iya kak, di sekolah channie merasa baik-baik saja... tak ada masalah... " balas chan dengan tersenyum.

' kejujuran ' yang sangat indah bukan begitu?...

" yasudah, kalau begitu aku pamit dulu ingin mengajar... mau ku antar ke sekolah? " tanya seungkwan.

" tidak... tidak usah kak... yasudah, channie antar sampai depan gerbang... sekalian berangkat... " balas chan lembut.

" baik... ayo! " ucap seungkwan.

setelahnya, mereka berduapun berpisah. seungkwan pergi ke tk untuk mengajar, lalu chan berangkat ke sekolahnya.

———

dan sekarang, chan sudah sampai di kelasnya. chan agaknya sedikit heran. lantaran, semua teman sekelasnya sedang mengerubungi satu meja.

mereka mengerubungi meja doyeon. perempuan yang sangat suka bergosip. dan sepertinya, mereka semua sedang bergosip.

memang bukan hal baru, tetapi mengapa semua teman sekelasnya juga ikutan bergosip. terserahlah... chan tak akan peduli.

/trining... trining... trining...

bel mata pelajaran pertama sudah berbunyi. tak lama, lee saem datang untuk mengajar seperti biasa.

" selamat pagi murid-murid... hari ini ibu akan mengumumkan suatu hal... jadi, tolong dengarkan baik-baik... " ucap lee saem.

" apa ini tentang anak baru itu saem? " tanya langsung doyeon.

ahh, ternyata itu gosipnya...

pantas saja mereka semua beramai-ramai mengerubungi meja doyeon itu.

" iya, benar seperti itu doyeon... jadi harap semua tenang... " ujar lee saem.

semua anak dalam kelasnya chan seketika bersemangat. tentu saja, kecuali chan.

chan sudah tahu jika anak baru atau lama pun tak akan ada yang mau berteman dengannya.

" baik... nak silahkan masuk dan kenalkan namamu didepan anak murid ibu... " kata lee saem pada ssorang anak lelaki didepan pintu.

setelah mendengar lee saem berujar demikian, akhirnya anak lelaki itu masuk dan mulai menatap semua anak yang ada dikelas itu.

dan saat semua mata memandangnya kagum lagi puja, ada satu mata yang tak menatapnya. yaitu adalah, mata chan.

" akhirnya, kita bertemu manis... " ujar lelaki itu dalam hati.

" hai semuanya... perkenalkan, nama saya choi seungcheol... kalian bisa panggil saya seungcheol saja... senang bertemu dengan kalian semua... " ujar seungcheol tersenyum tipis.

semua anak dikelas itu mendadak histeris. ternyata anak baru dikelas mereka sangat-sangat tampan.

" diharap tenang semuanya... nah, sekarang seungcheol duduk ditempat yang masih kosong... mengerti? " tanya lee saem.

" baik bu... " ujar seungcheol.

saat seungcheol sedang berjalan langsung kearah meja chan, chan yang refleks langsung mengangkat kepalanya.

guna melihat siapa yang datang kemejanya. saat chan sedang mendoangak, pandangan mereka bertemu.

pandangan tajam serta menawan seungcheol beradu dengan pandangan mata chan yang polos dan menenangkan.

" aku mencintaimu... " ujar seungcheol dalam diam.

dandelion's. | cheolchan. Where stories live. Discover now