Devilish - 47

1.1K 145 25
                                    

Ano keluar dari mobil saat dari kejauhan ia melihat mobil Zora. Ia mendekat berharap menemukan Zora tapi yang lihat adalah Sarah. Ia menemukan Sarah berdiri dan terlihat panik.

"Sarah, di mana Zora?"

Suara Ano mengangetkan Sarah. Ia sempat mundur ketakutan tapi kemudian kembali tenang saat melihat wajah Ano dalam kegelapan. "Dia di dalam sana," ucap Sarah sambil menunjuk rumah yang cukup megah.

Ano memijat pelipisnya. "Mengapa dia bisa di sini?" gumam Ano tak percaya.

"Zora menolongku, maaf ini semua karena aku," ucap Sarah lirih.

Ano menghela nafas. Zora dengan segala kebaikannya selalu membuat ia panik. Mengapa gadis itu bisa baik sekali pada siapapun walau sejahat apapun orang padanya.

"Zora sepertinya sudah ditangkap Elang," ucap Sarah membuat Ano kembali gusar.

"Keadaan di dalam kamu tahu?" tanya Ano pelan mencoba mencari tahu.

"Penjaga di dalam tempat tersebut lebih banyak berada di dalam dan lantai bawah, mereka tidak ada berjaga diluar, kalau mau masuk sepertinya sulit jika hanya sendirian," jelas Sarah pelan.

Kio dan Digo akhirnya sampai. Keduanya segera mendekati Ano yang sedang tampak berfikir.

"Ka gimana, sudah tahu keberadaan Zora?"

Ano menggeleng. "Kapan polisi datang?"

"Sebentar lagi, aku sudah jelaskan ke mereka, untuk mengepung semua tempat ini tanpa menghidupkan sirine mobil mereka," ucap Kio tenang.

"Kamu ada di sini Rah?" tanya Kio bingung. Ia sebenarnya tidak terlalu paham Daniswara. Tapi mendengar cerita dari Digo tentang pekerjaan kotor Daniswara. Ia paham mengapa kakaknya terlihat panik.

Sarah hanya bisa mengangguk. Ia tak bisa lagi berbicara karena tangisannya mulai keluar kembali.

Digo menatap rumah megah tersebut khawatir. Kenapa putrinya bisa berurusan dengan Daniswara. Ia sangat tahu sepak terjang Daniswara. Mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan pundi pundi. Rasanya ia bisa serangan jantung sekarang. 

Digo segera menghampiri kepala kepolisian yang sudah ia kenal akrab. Saat melihat mobil-mobil polisi mulai masuk ke jalan tersebut disusul mobil Mario. Mario datang bersama Satya segera mendekat pada Ano.

Satya terlihat panik melihat Sarah. "Sarah, kamu ga apa-apa?" tanya Satya saat melihat Sarah terisak ketakutan.

"Zora di dalam, dia sendirian di sana, aku meninggalkannya, kalau dia ditangkap Elang... Elang bisa melakukan apa saja," isak Sarah ketakutan. Tangan Ano mengepal mendengar hal tersebut. 

Mario langsung menahan pundak Ano saat pria itu akan segera berjalan pergi. "Kamu mau ke mana?"

"Aku harus masuk ke sana!" tegas Ano terlihat berbeda. Mario menghela nafas pria dihadapannya terlihat lebih datar dari biasanya. 

"Nggak bisa, kamu lihat sekarang polisi sekarang berusaha masuk ke dalam," ucap Mario menatap Ano yang gusar. "Aku tahu kamu khawatir tapi terlalu bahaya Ano, kamu ga tahu apa senjata apa yang mereka gunakan," lanjut Mario tapi Ano masih terlihat panik.

"Melihat bagaimana Sarah bisa keluar, aku yakin pengamanan di sini tidak ketat, dan karena Zora tidak bersama Sarah, aku yakin dia sudah ditangkap oleh Elang, dan itu berarti Zora butuh aku!" seru Ano tegas. Mario menatap Ano. Pria dihadapannya terlihat serius dan ia yakin Ano mampu membunuh siapa saja sekarang, jika terjadi sesuatu pada Zora di dalam, kemungkinan termasuk dirinya juga akan menjadi sasaran karena terus menghalanginya masuk ke dalam.

Devilish (END)Where stories live. Discover now