41. Luka Terhebat

2.6K 133 100
                                    

Bagaimana aku bisa mendapatkan cinta sejati jika cinta pertama saja tidak aku dapatkan (ayah)

Laura

Laura memasuki pekarangan sekolah dengan tubuh lemas. Keputusannya sudah bulat, ia akan menjauhi siapa saja yang dekat-dekat dengan dirinya. Ia tidak mau jika semua orang yang dekat-dekat dengan dirinya terkena masalah dan kesialan.

"Laura!"

"Gimana keadaan lo hari ini? Lo baik-baik aja, kan?" tanya Daniel menatap kedua matanya dengan dalam.

"Jangan deket-deket gue. Gue nggak mau lo kena sial," Laura berjalan pergi meninggalkan Daniel.

"Laura, tunggu!"

"APA SIH? UDAH GUE BILANG JANGAN DEKET-DEKET SAMA GUE!" Laura berteriak kesal. Matanya seketika memanas saat melihat Daniel tetap memberikan senyuman kepadanya meski dirinya telah bersikap ketus kepada cowok itu.

Daniel tersenyum tipis. Cowok itu mengacak gemas pucuk rambut Laura. "Gue cuma mau bilang, jaga kesehatan. Tubuh lo jadi kurus. Pasti lo jarang makan, ya?"

Laura tersentak kaget. Refleks ia langsung melihat seluruh tubuhnya. Dan memang benar, tubuhnya sangat kurus. Laura tidak menyangka jika Daniel dengan sedatail itu memperhatikannya. Bahkan ia sendiri pun tidak peduli dengan tubuhnya sendiri.

"Mulai sekarang jangan pernah deketin gue lagi. Gue nggak mau lo kena sial kalau lo deket-deket sama gue,"

Daniel tersenyum kecut. Ia memandangi punggung Laura yang sudah menjauh dari hadapannya dengan tatapan kecewa.

****

Laura memekik terkejut saat seseorang menarik lengannya cukup kencang. "Eh! Apa-apaan nih! Lepasin, nggak?!"

"Ikut gue!"

Laura membulatkan kedua matanya. "Ri-Rio?!"

"Diem! Nggak usah banyak omong!" Rio menarik lengan Laura dengan kasar memasuki mobilnya.

Laura meringis kesakitan saat kepalanya terbentur kaca mobil. Matanya sudah berkaca-kaca saat Rio memperlakukannya dengan kasar.

"Rio! Buka pintunya! Gue mau keluar!"

Rio tersenyum licik. Mendadak cowok itu mendekatkan tubuhnya. "Gue suka sama lo, Laura."

Lagi-lagi Laura membulatkan kedua matanya. Apa katanya? Rio suka padanya? "Tapi gue nggak suka sama lo, Rio! Cepet buka pintu mobilnya! Gue mau keluar!"

"Gue nggak peduli! Gimana pun caranya lo pasti bakal jadi milik gue!" Rio mulai membuka kancing seragamnya satu-persatu. Cowok itu semakin mendekatkan tubuhnya.

"Rio! Lo mau ngapain?! Jangan sampe lo macem-macem sama gue!" Laura mendorong tubuh Rio dengan kasar.

"Bangsat! Lo pikir lo siapa berani-beraninya dorong gue?!" Rio menatapnya tajam. Cowok itu membuka satu kancing seragam sekolah Laura dengan kasar.

"RIO JANGAN!" Laura menangis ketakutan. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menghindari Rio.

Bugh!

LAURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang