Chapter 70

147 27 215
                                    

Setelah hari berat dan penuh akan drama keluarga, hari demi hari berlalu begitu saja. Jia Hou mulai bekerja kembali, suasana dingin dan tegang yang sebelumnya dirasakan kini tak lagi terasa, hubungannya dengan Yun Bei sudah dipastikan membaik kembali. Karena itulah yang dipercayai para karyawan dan pegawai.

Sedangkan untuk hubungannya dengan Wang Zhi Feng, belum bisa dipastikan membaik sepenuhnya, tapi setidaknya mereka sudah makan bersama beberapa kali dan keduanya pernah mengadakan pertemuan dengan Dao Yang secara rahasia di sebuah restoran, tak tahu apa yang mereka rencanakan.

Selain itu, Jia Hou selalu menghindar untuk bertemu dengan Feng Mei Lin. Tak tahu pasti akan sampai kapan hal itu berlangsung. Tanpa sadar, hari demi hari yang berlalu tersebut sekarang telah berlalu lima hari. Hal itulah yang menjadikan Feng Mei Lin kini menerobos masuk rumah Jia Hou, tak lagi tahan akan sikap putranya yang selalu menghindar. Pun pandangan tak santai dilemparkan, menuntut penjelasan maksud tindakan Jia Hou padanya.

"Ini rumah pribadiku, kurasa aku pernah mengatakan untuk tidak kemari tanpa izinku."

"Orang tua mana yang tak boleh datang dan mengunjungi rumah putranya, belum lagi di hari libur seperti sekarang." Mendudukkan diri, bersender punggung pada sofa ruang keluarga, pun bersila tangan memerhatikan Jia Hou yang mau tak mau duduk tak jauh darinya. "Kenapa kau mengunjungi rumah Wang Zhi Feng? Apa yang kalian bicarakan?" lanjut Feng Mei Lin.

"Jadi karena itu kau kemari, Niang? Apa kau juga mematai-mataiku seperti yang kau lakukan pada Yun Bei?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan, yang kuinginkan adalah alasanmu mendatangi Wang Zhi Feng beberapa hari yang lalu."

"Sejak aku menghindar darimu, Niang harusnya sadar telah terjadi sesuatu hingga aku tidak ingin bertemu."

"Tepatnya apa yang kau dengar?!" bentak Feng Mei Lin, punggung tak lagi bersender ataupun bersila tangan. Kesabarannya jelas telah habis terbakar oleh yang namanya keingintahuan. Pun Jia Hou memfokuskan pandangan lurus pada sang ibu, barangkali menemukan sedikit saja kebaikan darinya. Namun, tidak menemukan, bahkan Feng Mei Lin membentak kembali Jia Hou tuk segera mengatakan sesuatu.

"Semuanya ... orang seperti apa dirimu, kebohongan dan kebencian apa yang telah kau tanamkan padaku, kenyataan apa yang kau tutupi, semuanya."

"Kau percaya ...? Kau percaya dengan semua perkataan mereka, begitukah, Jia Hou?"

"Aku mungkin tidak akan percaya jika ingatan tahun itu tidak kembali."

"Apa maksudmu? Ingatan apa?" Kegugupan merasuki, tapi tak begitu kentara. Karena hanya orang terdekat saja yang mampu melihat hadirnya kegugupan tersebut, atau mereka yang terbilang korban.

"Tidak perlu bersikap bodoh lagi, Niang. Semua hal yang dulunya berupa potongan kini sudah menjadi gambaran utuh bagiku."

"Aku tidak mengerti maksudmu," bantahnya, masih juga mempertahankan apa yang sebenarnya tak lagi mampu disembunyikan. Bagaimana mungkin Jia Hou tak terpancing emosinya? Jia Hou jelas bukanlah orang suci, melainkan manusia biasa yang juga mengharapkan kejujuran dengan sendirinya datang dari mulut sang ibu. Orang terdekatnya.

"Baik! Maka akan kuingatkan. Saat aku 6 tahun, aku menyaksikan semua pertengkaranmu dengan Wang Zhi Feng, dirimu yang tak ingin diceraikan dan mengancam dengan nyawamu. Wewangian ilegal ... wewangian yang kau gunakan untuk memikat Wang Zhi Feng dan juga kau gunakan lagi untuk menghancurkan Yun Bei! Wewangian itu ...! Aku melihatnya saat bersembunyi dalam lemari, Niang!" bentak Jia Hou yang serta merta bangun dari duduknya. Berusaha mengontrol napas tak beraturan dalam situasi memanas ini.

"Saat aku terjatuh dari tangga, butuh waktu beberapa hari untukku sadar, tapi apa yang kau katakan padaku setelahnya, masihkah ingat?" tanyanya. "Niang, kau menjelekkan Wang Zhi Feng padaku setelah tahu aku tidak lagi mengingat kejadiannya, karena itulah aku memilihmu dan hak asuh jatuh padamu! Apa kau masih ingin berdalih?!"

Bittersweet Blossom (End)Where stories live. Discover now