Chapter 29

1.6K 217 12
                                    

Jembatan Besi, Green bit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jembatan Besi, Green bit.

"Pfftt... AHAHAHAHAHAHA" Tawa lepas di lontarkan Dona dengan lantang "bajak laut Shirohige? Kau ngelantur ya?! Kelompok Bajak laut itu sudah mati 2 tahun yang lalu!"

"Mama selalu berkata, Shirohige adalah seorang pecundang dan seisi kru nya adalah badut." ucapnya santai "sudah membawa satu armada menuju Marineford tetapi masih belum bisa menyelamatkan salah satu kru nya. Menyedihkan sekali".

"Benar benar seorang pecundang ya."

Aku mengepal kuat tangan ku "Sanji-san, sisa nya aku serahkan padamu." ucap ku sembari maju ke arah Dona.

"Oya? kenapa? Kau tidak mau menerima kenyataan bahwa kapten mu adalah seorang pecundang?"

Aku berdiri tegak menatap tubuh nya yang tinggi dan ramping itu. "Orang seperti mu tau apa? Sebaiknya kita cepat selesaikan ini."

"Nyali mu besar juga, PENDEK!"

Dona melakukan serangan pertama nya dengan mengayunkan pukulan.

Walau aku bisa menangkis nya dengan haki di tangan ku, namun daya dorong yang ia berikan cukup kuat hingga membuat ku terpental.

Dengan cepat Dona menghampiri ku lalu menendang tubuh, aku berhasil menahannya tetapi tenaganya yang kuat menyebabkan dinding di belakang ku hancur.

"Ho~, boleh juga" komentarnya.

Aku mundur, menjaga jarak dengannya. Dia mengeluarkan pisau kecil dari pocket di kakinya.

Pisau itu memiliki sarung bermotif, bentuknya melengkung, seperti cakar harimau. "Karambit?"

"Oh! Kau tau jenis senjata ini? Itu membuatku sangat senang! Karna ini adalah senjata khas dari ras ku." serunya antusias. "Yah, walau aku baru pertama kali melihatnya." jawab ku.

Dona tersenyum lebar "kalau begitu akan ku beri tau cara menggunakannya"

Dia pun memulai serangan kedua nya, karambit nya membuat goresan pertama pada kaki ku. Dengan cepat dia pengayun kan ke atas, refleks aku tangkis dengan katana ku. Goresan yang cukup dalam terlihat jelas di sarung katana ku. 'Dia mengincar tangan ku?' batin ku.

Wajah nya masih memperlihatkan senyum yang lebar. 'Tidak!' dia mengeluarkan sebuah karambit lagi lalu mengayunkan ke arah ku. Jika saat itu aku tidak menggengam sesuatu, leher ku mukin sudah di banjiri oleh darah.

Aku kembali berusaha menjaga jarak dengannya. Aku melirik katana ku. 'Ah... Aku merusak sarungnya' pikir ku.

Walau sejenak, dona tidak memberikan kesempatan untuk ku menarik nafas. pertarungan cukup sengit tapi kemenangan masih di pihak Dona. Aku memang melukai nya, tapi tidak separah ia melukai ku.

Dia berhasil melukai kaki dan tangan ku. Apa dia berusaha melumpuhkan ku?

"Oi pendek, apa kau menahan diri mu?" tanya nya tiba tiba.

Beyond the sea [One Piece AU]Where stories live. Discover now