Chapter 10

2.3K 330 12
                                    

Di kepulauan sabaody.

Setelah beberapa hari perjalanan yang sangat panjang "sudah cukup..." ucap ku lemas "aku tidak mau kembali ke bawah sana... Menakutkan... Gelap... Banyak ikan aneh.. Aku ga mau..." lanjut ku yang masih duduk gemetaran di tanah.

"Kau sendiri yang ingin kesini, 'kan? Sudah ku bilang jangan menyesali nya." ucap marco-san yang menatapku kesal. "Habisnya marco-san tidak bilang apa apa soal menyelam ke bawah laut!" rengek ku.

"Kita hampir saja di telan ikan raksasa yang aneh. Ditambah kita pemakan buah iblis dan tidak bisa berenang di laut" sambungku. Mengingat kejadian itu membuat ku kembali teriak histeris "GA MAUUU!!!"

Marco-san menghela nafas panjang. "Satu satu nya jalan yang bisa kita lalui untuk kesini hanya dari bawah laut. Lagipula,"

"Oyaji sudah menitipkan mu pada ku. Tentu saja aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu. Jadi tenang saja" ucapnya.

Mendengar itu, aku pun menatap nya penuh haru "berhenti melihatku seperti itu. Muka mu aneh."

Suara pecahan gelembung mengejutkan ku. membuatku mendongak ke atas menatap langit. Mataku di suguhi pemandangan yang luar biasa. Pohon bakau raksasa menjulang tinggi ke langit yang di hiasi butiran butiran gelembung.

Cahaya matahari yang menyelinap di sela dedaunan membuat semua gelembung berkilau. "Tempat ini cantik sekali!" ucapku. "Oh iya, kau baru pertama kali kesini ya."

"Pulau ini sangat istimewa karna tanah yang kau pijak itu adalah akar dari pohon pohon ini. Dari akar itu udara dari bawah meniup getah nya dan menghasilkan gelembung yang terbang ke atas" jelasnya.

Aku hanya ber-hm panjang sambil memainkan salah satu gelembung di tanganku. Marco-san mengeluarkan sehelai kain berwarna cream dari dalam tasnya lalu menutupi badan ku dengan kain itu. Kain nya tidak terlalu panjang. Hanya menutupi bahu hingga pinggul ku.

Lalu, dia mengancing bajunya hingga hampir menutupi semua tato dan badan bidangnya. "Loh, kenapa?" tanya ku. "Kita tidak boleh terlalu mencolok disini. Sabaody adalah tempat dimana para bajak laut melapisi kapalnya agar bisa melewati red line dan pergi ke shinsekai."

"Oleh karna itu lah, angkatan laut juga membangun markas disini. Aku tidak mau melakukan pertarungan yang sia sia. Ayo berdiri, kita harus bergegas." aku pun menurut lalu mengikuti langkah marco-san. "Marco-san, nomor di pohon itu guna nya untuk apa?"

"Oh, itu supaya orang orang sepertimu tidak tersesat. Mereka menyebut nya grove" jelasnya "memangnya kenapa kalau tersesat?"

"Kau ini banyak sekali tanya nya ya!" seru nya kesal. "Ya mau bagaimana lagi? Kan ini pertama kalinya aku kesini." jawabku

Marco-san menghela nafas untuk kesekian kalinya "kepulauan ini terdiri dari 79 grove. Grove 01 - 29 adalah wilayah bebas hukum. Disana lah para berandalan dan bounty hunter berada."

"Grove 30 - 39 adalah sabaody park. Itu sejenis taman bermain dan wahana wisata."

"Grove 40 - 49 adalah kawasan wisata yang menjual sovenir dan pernak pernik. Grove 50 - 59 adalah tempat pengiriman barang. Grove 60 - 69 adalah markas lokal angkatan laut. Sebaiknya kau tidak tersesat disana. Walau kau tidak punya poster buronan, kau tetap saja bajak laut."

"Dan yang terakhir grove 70 - 79 disana tempat penginapan dan hotel untuk para turis."

"lalu apa kau sudah tau kita akan ke grove berapa?" tanya nya. aku pun mengangguk penuh semangat.

"tentu saja pasti ke grove 30!"
"grove 13" ucap kami hampir bersamaan.

"Heeeeee-?! Kenapa kita ke daerah berbahaya kalau ada taman bermain?!!" protes ku.

Perempatan muncul di pelipis marco-san "kita kesini tidak untuk berwisata! Ingat kan apa yang ku bilang pada mu? Kita hanya bertemu Rayleigh lalu pulang!"

Aku memasang ekspresi memelas terbaik ku. Membuat marco-san tidak bisa menolak nya "baiklah baiklah! Setelah bertemu Rayleigh kita ke sana sebentar. Ingat hanya sebentar!" tegasnya.

Aku pun meng-iya kan lalu melanjutkan perjalanan kami. Sekarang kami ada di grove 50.

****

Perjalanan kami menuju grove 13 berjalan cukup lancar. Para kriminal yang ingin merampok kami marco-san serahkan kepada kekuatan haki ku. Jujur saja, mereka tidak terlalu tangguh. Lumayan hitung hitung latihan.

Hingga sampai lah kami di depan pintu bar yang bertuliskan Shakkī-zu Bottakuri Bar atau shakky's Rip-off Bar.

Sesuai namanya, saat kami sampai di depan pintu. Seorang wanita yang sepertinya pemilik bar tersebut memukul dan melempar seseorang keluar bar karena dia menolak untuk membayar.

Setelah itu, pandangan dia beralih ke arah kami berdua. "Ara? Marco the phoenix. Apa yang tangan kanan shirohige lakukan di bar kecil ini?" ucapannya mengambil alih semua perhatian pengunjung bar yang notabenenya merupakan bounty hunter.

"Itu, marco sungguhan!" seru mereka heboh "diam kalian!" bentak marco-san. "Jika kalian tidak menutup mulut kalian soal keberadaan ku disini. Akan ku bunuh kalian." ancamnya, membuat mereka berhenti mengoceh.

"Lalu, gadis ini?" tanya wanita itu padanya "shakky, aku akan langsung ke inti nya saja. Tapi dengan banyak telinga disini..."

Shakky-san menghembuskan asap rokoknya perlahan. "Kalau begitu kita bisa bicara di ruang sebelah." ajak nya. Kami pun mengikuti nya ke ruang sebelah.

"Dia adalah nero, dia kemari karna ingin bertemu Rayleigh." jelas marco-san. "Nama ku nero, aku budak yang di selamatkan Rayleigh 6 tahun yang lalu. Aku kesini ingin berterima kasih karna saat itu dia sudah pergi."

Shakky-san tersenyum "jauh jauh dari shinsekai hanya untuk berterima kasih? Kamu ini menarik sekali ya." dia memberi jeda "sayangnya, Rayleigh sedang tidak disini. Aku tidak tau dia dimana dan kapan dia kembali."

Aku menunduk lesu mendengar nya "jangan khawatir, ucapan terimakasih mu pasti akan ku sampaikan kepadanya" hibur shakky-san. "Karna mumpung sedang disini, pergi lah ke sabaody park" sambung nya.

Seketika aku mengingat janji marco-san tadi "ingat cuma sebentar!" serunya. Shakky-san tertawa kecil "pasti sulit bagimu ya" ucapnya "ya, begitu lah." jawab marco-san.

Setelah berpamitan, kami pun menuju grove 30.

Sementara itu di dalam bar.

Para bounty hunter kembali riuh setelah kepergian kami.

"Tidak salah lagi, itu marco the phoenix. Harga buronan dia ini... Aku tidak percaya! Jumlah yang luar biasa! Kita bisa kaya jika mendapatkan kepala nya!"

"Tapi bagaimana kita bisa mengalahkan dia?"

"Jumlah kita banyak! Dan dia hanya berdua dengan gadis kecil itu. yang pastinya gadis itu lemah. Dia bahkan tidak punya poster buronan! Aku punya rencana"

Mereka sedang menyusun pergerakan yang tidak kami ketahui dan informasi keberadaan kami perlahan lahan mulai menyebar.

Tak lama setelah itu, bajak laut mugiwara sampai di kepulauan sabaody.

To be continued.

Beyond the sea [One Piece AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang