💎Happy reading💎
"Dek, lo kenal orang ini, enggak?" tanya Adrian sambil menunjukkan foto seseorang kepada Lia yang saat itu asyik dengan ponsel di tangannya.
"Iya, kenal ... kenapa emang?"
"Gimana orangnya?"
"Kalau gue enggak salah, nih, ya berarti gue betul."
Krik! Krik!
"Serius, serius. Itu kalau enggak salah bencong kampung sebelah, deh."
"Hah? Yang benar aja, Dek. Lo yakin?"
"Bukan ... gue Lia, bukan Yakin."
☆☆☆
Ini kado untuk kalian yang merindukan sosok mereka berdua (itu pun kalau ada). Maaf, masih belum bisa membagi kisah mereka ke kalian untuk saat ini. Semoga yang merasa rindu kepada mereka berdua, bisa sedikit terobati dengan hadirnya kisah singkat ini.
Doakan saja semoga aku bisa membagi tawa lagi untuk kalian di sini🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Brother [Complete]
Humor⚠️[Bukan cerita sis-con]⚠️ "Cium pipi dulu!" Adrian menoel-noel pipi kirinya sendiri. Entah sejak kapan helm-nya sudah terlepas dari kepala. "Dih! Najis." "Biasanya juga lo cium gue kalau lagi ada maunya. Sekarang sok-sokan bilang najis." "Lah? Itu...