"Tidak, kau bilang tadi tidak mau barang bekas. Jadi, silakan keluar dan kalian berdua ini susu yang kalian inginkan." Soraya meletakkan susu untuk kedua anaknya di meja.
Narendra tersenyum saat melihat itu sosok ibu yang sangat tegas dan menyayangi anaknya. Hatinya menghangat saat melihat semua itu.
Dengan patuh si kembar tidak berkomentar apa pun mereka meminum susu yang dibuat oleh Soraya.
"Aku tidak mau pergi. Kamu belum sembuh betul jika terjadi sesuatu mereka pasti khawatir, mereka berdua sangat menyayangimu, aku tidak tega melihatnya sedih seperti kemarin." Jack melirik si kembar yang minum susu dengan tenang.
Narendra termenung saat melihat itu, ia merasa ada sesuatu di antara mereka berdua. Sesuatu yang tak pernah ia ketahui.
"Aku seorang dokter, aku akan menjaga Soraya kalau kamu ingin pulang." Narendra menyela untuk melihat seperti apa reaksi kedua orang itu.
Benar saja reaksi terkejut dari Soraya dan reaksi masam dari Jack.
"Aku menolak. Aku ini suaminya dan dia istriku, sudah sewajarnya suami menjaga istri yang sedang sakit." Jack mengatakan itu dengan wajah masam.
Aroma jeruk lemon dicampur cuka, bau yang sangat pekat dari aura kecemburuan Jack.
Narendra tersentak mendengar itu. Suami istri? Bukannya saat itu Soraya mengatakan bila lelaki itu bukan suaminya, lantas mengapa Jack mengatakan bahwa mereka suami dan istri?
"Suami? Istri?" gumam Narendra tanpa sadar mengucapkan kata itu keluar dari mulutnya.
"Jack, berhentilah berbicara dan buat sendiri apa yang mau kamu minum!" perintah Soraya.
Jack men-dumel dan mengikuti segala perintah dari Soraya. Ia pergi ke dapur untuk membuat minuman untuk dirinya juga Soraya pastinya.
***
Soraya menatap tak enak ke arah Narendra dan berkata, "Maaf, ya, abaikan saja dia itu. Padahal hubungan kita sudah lama tidak pernah terjalin lagi. Ah, iya, aku sangat senang kamu secara pribadi datang untuk menjengukku."
Pengalihan yang bagus, Narendra menghargai itu, ia tidak mungkin mencari tahu apa yang seharusnya tak ia ketahui.
"Aku juga senang dapat mengunjungimu, aku sangat khawatir saat orang di kantormu mengatakan bahwa kamu tidak enak badan kemudian menghubungimu untuk bertanya kebenarannya. Setelah mendengar itu aku langsung mengambil cuti untuk hari ini." Narendra menjelaskan apa yang terjadi padanya.
Benar saja Narendra mengetahui itu dari pekerja Soraya yang mengatakan wanita itu tak hadir karena sakit. Hingga akhirnya dia menanyakan langsung dan memang begitu kebenarannya.
"Aduh, aku jadi merasa tidak enak. Seharusnya kamu tidak perlu sampai begitu, aku hanya kekurangan darah dan terlalu lelah sehingga terkena demam dan flu tak separah yang kamu duga." Soraya menjadi merasa tidak enak kepada Narendra.
"Tak masalah. Aku senang melihatmu yang sepertinya sudah membaik."
Mereka berbincang mulai kesehatan hingga si kembar yang terkadang bersikap masam kepada Narendra.
"Soraya aku membawakan teh hangat untukmu. Diminum, ya." Jack meletakkan cangkir di depan Soraya dengan senyuman di wajahnya dan tatapan sengit ke arah Narendra.
Narendra yang melihat itu hanya menghela napas berat, ia tak mengerti dengan jalan pikiran orang seperti Jack.
"Soraya, kamu suka minuman seperti apa?" tanya Narendra saat Jack duduk di samping Soraya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Balas Dendam (COMPLETED) ✓
Romance(Cerita ini sudah ending, jangan lupa follow dan jangan lupa juga dukungannya) Ketika sahabat terbaik mulai merebut suami tercinta dan membunuh anak yang baru berada di dalam kandungan. Siapa pun pasti akan merasakan amarah yang tidak terkira. Begi...