IMAGINATION || 16

197 48 9
                                    

Jangan lupa vote^
Komen banyak-banyak ya:)

Happy Reading❤

°
°
°
°
°

***

16. Rahasia

Libur tengah semester baru saja dimulai. Tak seperti kebanyakan anak sekolah lain, yang saat ini mungkin tengah bersiap untuk berlibur bersama sahabat atau keluarga.Anak-anak SMA Garuda khususnya anggota OSIS dan Vagos, mereka sibuk mempersiapkan acara untuk perayaan pergantian tahun saat malam tahun baru.

Acara ini sudah berlangsung selama dua tahun berturut-turut, dan orang yang menjadi pelopornya adalah sang ketua Vagos, Mark. Katanya, masa SMA akan terasa hambar kalau tidak diisi dengan kegiatan yang bisa dikenang suatu hari nanti. Pula untuk mempererat tali persaudaraan diantara warga SMA Garuda, acara ini pun akhirnya disetujui oleh pihak sekolah dan siap untuk diselenggarakan.

Sore ini anggota OSIS, Vagos, dan beberapa perwakilan dari setiap kelas baru saja selesai mengadakan rapat. Agenda yang mereka bahas meliputi pembentukan panitia, penentuan tema, dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk mengisi acara nanti. Setelah selesai dan mencapai kesepakatan bersama, langkah berikutnya tinggallah persiapan.

Malven, Pasha dan Nares sedang berjalan disepanjang koridor, Mark menyuruh anak-anak Vagos berkumpul di aula terbuka sebelum pulang. Dan sebagai anggota yang baik, tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menuruti perintah dari ketua.

Malven merongoh saku pada hoodie yang ia kenakan untuk mengambil ponsel, dari tadi benda itu terus saja berdering tanpa henti. Ketika melihat nama yang tertera di layar, sudah diputuskan bahwa Malven tidak akan mengangkatnya sampai kapanpun.
Namun karena desakan dari Nares dan Pasha, akhirnya Malven mengangkat panggilan itu dengan terpaksa.

Sean is calling

"Halo?" tanya Malven malas.

"Kak, ini gue Naura." Bukannya Sean, Malven malah mendengar suara adik perempuannya di seberang sana.

"Lo ngapain nelpon pake nomor dia?"

"Bunda masuk rumah sakit."

"Bunda? Kok bisa?" tanyanya panik.

"Nanti aja gue cerita, buruan ke RS Cempaka. Sekarang!"

"Oke, gue otw," tukas Malven sembari menutup panggilannya.

"Bunda lo kenapa?" tanya Pasha khawatir.

"Masuk rumah sakit...," jawab Malven kalang kabut.

"Yaudah cepet pergi, ngapa masih di sini?" tanya Nares.

"Bilangin gue ijin," pesan Malven kepada dua temannya.

"Tenang aja, lo hati-hati di jalan.
Kabarin kalo ada apa-apa."

"Siap!"

Malven berlari menuju tempat parkir dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Begitu banyak pertanyaan yang ada dalam otaknya, kenapa bundanya masuk rumah sakit? padahal tadi pagi kelihatannya sehat-sehat saja. Dan kenapa adiknya menelpon dengan nomor Sean? apa yang terjadi sehingga pria itu bisa bersama keluarganya?

Malven sampai di rumah sakit dalam waktu tiga puluh menit. Ia segera menghampiri ruangan ibunya setelah bertanya kepada bagian administrasi.Terlihat Naura yang sedang terduduk cemas di luar kamar yang berada di ujung lorong. Sean juga turut hadir di sebelah gadis itu. Malven mendekati Naura dengan wajah penuh amarah. Entah kenapa ia sangat benci jika keluarganya berdekatan dengan Sean.

𝐈𝐌𝐀𝐆𝐈𝐍𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 ✈️ | 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓 Where stories live. Discover now