01 • Nathan Cemburu

147K 9K 245
                                    

"Itu kenapa baju gak dimasukin?"


"Sepatu warna putih, mau konser kamu?"

"Dasi? Mana dasi?!"

"Sabuk? Astaga Nathan jangan kayak orang misquin kamu beli sabuk gak mampu"

"Rambut acak-acakan, Gak usah sok cool!"

"Gak rapi gak sekolah!"

Teriakkan itu semua berasal dari keinna yang menyuruh Nathan agar berpakaian rapi, karena hari ini hari Senin dimana mereka akan melaksanakan upacara bendera.

Nathan sendiri hanya menuruti semua perintah kekasihnya, Nathan sangat sulit menolak permintaan keinna selagi masih baik, menurutnya permintaan keinna sama halnya dengan kemauan dirinya jadi ahrus dituruti. Hanya keinna satu-satunya orang yang bebas menyuruh ini itu pada raja iblis itu.

"Udah, sayang" ucap Nathan sambil berjalan menghampiri keinna yang duduk disofa depan tv.

Gadis itu menengok, lalu tersenyum cerah melihat penampilan kekasihnya yang sangat rapi dan jauh dari kata badboy. Biarlah untuk hari Senin ia akan memaksa Nathan berpenampilan rapi.

Gadis itu berdiri lalu menggandeng tangan Nathan menuju garasi mobil mereka.

"Nanti jangan bolos kamu, awas kalau bolos aku gak mau ngomong sama kamu lagi, titik.!" Ucap keinna tegas.

Cowok itu melotot kesal namun tak urung mengangguk mengiyakan ucapan gadisnya.

"Good boy" puji keinna seraya mengacak rambut Nathan.

Cowok itu tersenyum manis lalu satu tangan nya mengambil sebelah tangan keinna untuk digenggam.

Selang beberapa menit mereka akhirnya sampai diparkiran sekolah SMA Nusantara.

"Aku ke kelas sendiri aja, kamu gak usah nganter sampe kelas" ucapnya seraya membenahi tataan rambutnya.

Cowok itu langsung menggeram tak suka, sorot mata tajamnya menatap manik coklat tua didepannya. Menyadari itu keinna menghela nafas sebentar.

"Aku ada urusan sama Jessica, cuma sebentar kok" ucapnya tersenyum meyakinkan.

Nathan mengangguk lalu mencium kening keinna sebelum akhirnya pergi dari parkiran menuju tempat sahabatnya berkumpul.



"Cepetan Jess upacara nya mau mulai" kesal keinna menarik-narik tangan sahabatnya yang sudah bersiap kabur ke UKS itu.

Jessica yang berhasil ditarik pun mengerucutkan bibirnya kesal."ih kei, Lo tau gak sih perawatan gue ini mahal, nanti kalau gue ikut panas-panas an disitu yang ada gue rugi. Lagian ngapain sih Lo sampe se semangat ini cuma buat upacara? Gue masih inget ya terakhir Lo gak mau upacara dengan alasan-"

"Bicid ya anda!" Potong keinna sebelum Sahabat laknatnya itu meneruskan ucapannya.

Jessica mendengus.
"Ck, ya udah lepas nih pegel tangan gue Lo tarik-tarik dari tadi. Gue gak akan kabur sumpahh!" Keinna pun melepas cekalan ditangan Jessica. Ia mengerucutkan bibirnya gemes.

"Abis lo sih, pake mau alasan sakit segala. Gue tuh gak punya temen lagi selain Lo disini" memang benar adanya, keinna hanya berteman dengan Jessica dan para sahabat kekasihnya, itupun selalu dalam pengawasan Nathan.

"Ishh Lo tuh yah!" Namun beberapa detik kemudian wajah Jessica berubah sumringah.

"Ya udah yuk cuss ke lapang, bentar lagi bell" tanpa mendengar jawaban keinna, Jessica berlari kecil menuju lapangan utama.

Keinna melongo ditempatnya, tadi saja marah-marah gak mau upacara, sekarang malah dia yang paling semangat. Tidak mau memikirkan itu keinna pun ikut melangkahkan kakinya menuju lapangan, namun baru dua langkah bahunya sudah dirangkul oleh seseorang.

"Hai" sapa orang itu.

Keinna menegang sejenak, lalu menghempas kasar tangan nakal orang itu, ia menatap sinis cowok disampingnya tanpa menjawab sapaan itu dan pergi meninggalkan cowok itu yang menyeringai dari belakang.

Cowok itu mengikuti langkah keinna pelan dari belakang dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celana. Sudut bibirnya terangkat satu kala melihat yang diincar didepan mata.

Grepp

Keinna diam membatu, pelukan dari cowok tadi, dari Hoodie yang dipakai cowok itu membuat keinna tau siapa pelaku yang sudah memeluknya, saat akan melepaskan pelukannya cowok itu malah membalik wajah keinna dan mencium pipi chubby itu singkat.

Keinna melotot. Segera mungkin ia menjauhi cowok itu dengan mata yang was-was takut ada orang lain yang melihat, namun ketakutan nya bertambah saat sosok yang dihindari hadir disini dengan mata yang menyorot tajam kearahnya.

"n-nath-

"Enak ya ciumannya?" Cowok itu tersenyum smirk.

Kemana cowok berhoodie tadi? Cowok itu langsung pergi dengan kilat saat Nathan sampai didepannya.

"eng-enggak nath, kamu salah paham" keinna ingin meraih tangan cowok itu, tapi malah tarikan kasar yang ia dapat.

Keinna pasrah saat Nathan membawanya kearah belakang sekolah, gudang kumuh. Ia juga tidak meringis,? Karena tarikan itu tidak sangat kasar meskipun cekalannnya erat, ini sudah terbiasa bagi keinna saat ia melakukan kesalahan sepeti sekarang.

Setelah sampai digudang kumuh belakang sekolah, Nathan mengunci pergerakan gadisnya, menatap intens mata teduh yang selalu bisa meluluhkan emosinya.

Cup.

Keinna tersenyum manis mendapat ciuman tiba-tiba dipipinya, pipi yang sempat kena virus tadi.

Cup Cup.

Nathan tersenyum tipis saat gadisnya membalas mencium kedua pipinya tanpa diminta, ia memeluk erat tubuh mungil keinna, menopang dagunya diatas kepala gadis itu.

"Aku gak suka milik aku disentuh orang lain!"

Keinna mengangguk.
"Maaf-aku gak tau, tiba-tiba dia rangkul aku dan cium aku, aku gak tau kalau bakal kejadian kayak tadi"

"Mau kamu kasih hukuman apa orang kayak dia?" Tanya Nathan dengan suara rendahnya.

Mendengar itu spontan keinna melepaskan pelukan mereka. Ia menatap Nathan dengan sorot memohon.

"Jangan nath, dia masih saudara aku. Kamu boleh hukum aku, tapi jangan dia ya?!" Gila. Keinna benar-benar gila, mana tega Nathan menghukum gadisnya sama seperti saat dia menyiksa mangsanya, yang benar saja.

"Kamu gila?" Ucap Nathan sukses membuat keinna menelan ludah gugup.

"Maaf nath, aku cuma gak mau kamu sampe ngelakuin sesuatu sama dia, dia masih sa-

"Saudara tiri yang udah buang kamu!" Sarkas Nathan. Ia sangat tidak suka dengan sifat gadisnya yang satu ini, masih berbaik hati dengan keluarga tirinya padahal udah dibuang bak sampah.

Keinna mendengus kesal.

"Terserah kamu mau bilang apa, pokoknya aku gak mau kalau kamu apa-apa in dia" final keinna dengan mata melotot lucu.

Nathan mengangguk tidak mau memperpanjang urusan, tapi bukan Nathan kalau ia akan melepaskan orang yang sudah berani menyentuh miliknya!.

Keinna kembali memeluk Nathan, cowok itu terkejut sebentar sebelum akhirnya keluar dari gudang dengan keinna masih berada digendongan nya.

Mata keinna menelusuri setiap koridor atas yang ia lewati, sepi. Seakan sadar sesuatu ia menoleh garang kearah Nathan yang memasang wajah coolnya.

"NATHAN KITA GAK IKUT UPACARA"



Jangan lupa vote dan komen.
See you next chapter ❤️

POSSESSIVE NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang