1. Hanya beberapa detik menjadi istri

12.9K 1.2K 20
                                    

Repost

----

"Sah," suara sah menggema. Semua orang mengucapkan lafaz alhamdulillah. Tak terkecuali wanita yang tengah memakai baju pengantin dan berpenampilan cantik itu.

"Tunggu, Pak Penghulu." Pengantin pria bersuara, semua saksi terdiam.

"Apakah nikahnya sudah sah?"

"Sudah." Pak penghulu menyahut.

"Baiklah! Di depan para saksi semua, saya Anggara putra, menjatuhkan talak pada istri saya Nuraini."

Semua hening, kemudian riuh. Wanita yang sempat tersenyum tadi memucat bagaikan mayat.

"Mas," katanya sambil menangis, menarik lengan pria yang baru saja menjadi suaminya, dan sekarang menjadi mantan suaminya.

"Kau ingin kita menikah, kan? Sudah kukabulkan keinginanmu, aku ingin kita bercerai, puas?"

Pria itu melenggang santai meninggalkan mesjid yang riuh, ibu Nur tak sanggup menahan tangis dan memeluk Nur yang membeku. Sedangkan sang Ayah, jatuh pingsan dan digotong orang ke luar mesjid.

Semua undangan telah tersebar, resepsi akan dilangsungkan, tapi dia telah berubah menjadi janda.

Di hari itu, Nur mendapatkan banyak kehilangan, kehilangan kehormatan keluarga karena dipermalukan, kehilangan semangat hidup dan yang paling pedih kehilangan sang Ayah yang terkena serangan jantung.

***

Pernikahan adalah impian semua orang, perjodohan merupakan budaya yang amat biasa bagi keluarga Nur. Pilihan Ayah Nur jatuh pada Anggara, kata Ayah Nur, dia pria yang baik dan bertanggung jawab. Awalnya Anggara menolak, karena mereka tak saling kenal. Akan tetapi, setelah dibujuk oleh ayahnya, dia setuju untuk menikah dengan Nur.

Ternyata Ayah Nur salah telah menganggap Anggara orang baik, ternyata dia adalah pria paling jahat yang dikenal Nur. Kesakitan itu, membuat hati Nur mati, dia bahkan tak memiliki niat untuk menikah selamanya.

"Sabar, sabar, ya, Nur!" Usapan lembut di punggung Nur, saat dia melihat jenazah ayahnya yang terbujur kaku di tengah rumah.

Nur tak menjawab, air matanya telah kering. Rasa sakit yang amat sangat itu membuat dia tak lagi mengeluarkan air mata.

Semua orang menatapnya kasihan, tenda yang harusnya untuk acara pesta malah berubah fungsi untuk para pelayat. Seumur hidup, dia takkan memaafkan Anggara, bahkan jika pria itu merangkak dan menangis darah padanya.

NURAINIWhere stories live. Discover now