Takoyaki

213 46 12
                                    

Osaka menjadi salah satu tujuan destinasi di jepang setelah Tokyo. Salah satu tempat di Osaka yang aku suka adalah universal studio, biasanya aku akan pergi ke area Harry potter hingga bosan. Tapi selain itu kuliner yang aku suka juga sangat terkenal disini, apalagi kalau bukan takoyaki.

Aku sudah mempunyai tempat langganan untuk makan takoyaki. Tempatnya tidak jauh dari tempat aku tinggal. Sore sore seperti ini sepetinya sangat pas makan takoyaki dengan secangkir teh hangat. Cukup berjalan sekitar 15 menit akan sampai di tujuan.

Sore ini cukup dingin karena sehabis hujan. Aku memakai jaket tidak lupa membawa payung untuk berjaga jika hujan.

Biasanya aku akan mengajak seseorang datang kesini, tapi karena aku sangat ingin makan takoyaki, sendiri lebih baik.

Sampai disana, kedai tidak terlalu ramai, mungkin karena sehabis hujan.

"Sumimasen" Aku memasuki area kedai dan di sambut hangat oleh pegawai.

Sebelum aku duduk, aku ke vending machine untuk memilih takoyaki yang aku mau. Setelah memilih, aku memasukan uang sesuai yang tertera pada layar. Lalu keluarlah sebuah kertas pesanan yang akan aku bawa ke pegawai kedai.

Mungkin menunggu sekitar 10 menit, pesananku di sajikan.

Bertepatan dengan itu hujan turun lagi. Mengguyur jalanan senggang di depan kedai.

Siapa sangka, turunnya hujan ada segerombolan orang datang dengan jaket yang aku kenal.

"Ada temannya Akaashi-san" Ku pikir itu orang lain, tapi tepukan di bahu membuatku sadar jika itu memang di tujukan untukku.

"Selamat sore" sapaku setelah menatap dengan jelas siapa.

"Wah, ada surname-chan" Aduh, kenapa Bokuto-san itu suka sekali memanggil dengan suara keras. Pelan pelan aja bisa.

"Ayo ikut kita makan bersama aja dari pada disini sendiri" Awalnya aku ingin mengiyakan tapi aku baru sadar ada seseorang yang aku kenal berdiru di belakang.

"Tidak usah sungkan" Atsumu-san membawaku ke meja lain yang lebih besar. Aish, baru mau aku tolak.

Berakhir aku terjebak dengan sekumpulan pria pria tinggi disini. Sepertinya mereka baru selesai latihan.

Aku menyibukan diri dengan bermain ponsel sambil makan takoyaki.

Udara semakin dingin karena hujan semakin deras. Kenapa jaketku tidak terlalu hangat untuk menghangatkan badan.

Aku menggosokkan kedua tanganku, lalu kedua lengan tanganku agar badanku tetap hangat.

Saat aku melakukan hal itu ada jaket yang menyelimuti badanku, jaketnya besar, membuatku tenggelam di dalamnya.

Aku melihat ke arah belakangku dan melihat orang yang aku tak sangka melakukan ini, dia belajar dari siapa?

"Arigatou" Bisikku.

Dia tidak langsung kembali ke tempat duduknya, dia lebih memilih ke tempat minuman, membawa 2 ocha hangat di tangannya, dia letakkan di  mejaku lalu kembali ke tempat duduknya.

Benar benar tidak ada kata atau sesuatu yang dia akan bicarakan padaku. Sementara yang lain seperti pura pura tak melihat apa yang sedang terjadi tadi.

"Surname-chan kalau mau nambah takoyakinya bilang aja, aku traktir kok"

"Ah, arigatou Atsumu-san"

Aku tenggelam pada pikiran ku sendiri, jadi kenapa Sakusa-san melakukan hal tadi, apa dia tidak risih dengan adanya kehadiranku.

Aku melihat ke arah takoyaki yang hanya tersisa piringku, lalu melihat ke arah luar, hujan masih turun, lalu jaket yang menyelimuti badan, dan segelas ocha hangat yang asapnya masih mengepul.

Rasanya agak aneh ya.


Halo, karena antusiasme dari kalian, aku memutuskan update hari ini. Maaf ya sudah menunggu lama. Banyak hal yang harus di urus. But thank you so much untuk feedback dari kalian. Semoga chapter kali ini bisa mengobati rindu kalian.

See you in the next chapter

21.08.21

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang