Wejangan

173 41 0
                                    

Kami tetap menonton pertandingan Komori-san. Awalnya aku akan berangkat sendiri, tapi Sakusa-san datang lebih cepat dari dugaanku. Dia menjemputku satu jam sebelum aku berangkat.

Ini kali pertama aku melihatnya menyetir mobil. Dia tampak 1000x lebih keren jika di lihat dari sini, apalagi pakaian santai dan rapinya.

Mobilnya juga wangi sabun dan mint.

Karena pertandingan berada di luar kota, kami menempuh jarak lumayan jauh.

Bisa aja naik kereta, tapi Sakusa-san bilang lebih nyaman naik mobil. Keliahatannya dia memang bukan tioe suka naik kendaraan umum karena banyak kuman.

Aku memang tipe yang mudah mengantuk di perjalanan, jadi kuputuskan untuk tidur sebentar, lagi pula jika aku masih bangun, aku juga tidak tau mau mengobrol tentang apa dengan Sakusa-san.

Tidak lama aku merasakan mobil berhenti di suatu tempat, oh sudah sampai rupanya.

Sakusa-san sepertinya sungkan membangunkan diriku.

"Maaf" Sakusa-san menggeleng dan memintaku untuk segera turun.

Ini pertama kalinya aku ke daerah sini.

"Mau ke minimart sebentar tidak?" Aku mengangguk, aku ingin beli beberapa cemilan.

Aku berjalan mengekorinya di belakang.

Kami tidak sengaja bertemu dengan gerombolan pemain voli yang juga mampir ke minimart.

"Kiyoomi, ku kira tidak datang"

"Komori-san ohayo" Sapaku. Iya yang baru menyapa Sakusa-san itu Komori-san.

"Wah, sudah lama tidak bertemu. Kalian berangkat bersama?"

"Iy-"

"Iya, kami berangkat bersama" Sakusa-san kenapa menyela sih.

"Hahaha, aku harap kalian menikmati pertandingan team kami nanti. Dukung ya!"

Aku mengangguk antusias.

Setelah membeli beberapa cemilan, aku dan Sakusa-san segera bergegas pergi ke tempat pertandingan.

Kami duduk di bagian tengah, cukup strategis.

Aku jadi ingat saat aku menonton pertandingannya seperti ini, bedanya dia sekarang duduk di sebelahku.

Ah, tunggu. Aku baru sadar kalau dia juga tinggal di Osaka mengingat dia tinggal di apartemen yang sama denganku.

Terus selama ini sebenarnya kita satu kota, tapi kenapa kita baru bertemunya kemarin ya.

Memang sih Osaka itu luas, tapi banyak kemungkinan kami bisa bertemu tanpa sengaja.

Apa aku yang terlalu sering di rumah, atau dia yang terlalu lama di dorm.

Tanpa sadar, sudah ada pengumuman jika pertandingan akan segera di mulai.

...

Pertandingan tadi cukup seru, aku bahkan masih takjub dengan permainan para pemain.

Komori-san menggundang aku dan Sakusa-san untuk makan bersama dengan teamnya.

Sakusa-san pada awalnya menolak, tapi Komori-san bilang bahwa mereka sudah sangat jarang bertemu, jadi karena ada kesempatan bertemu sebaiknya di gunakan.

Aku hanya ikut alur 2 manusia ini.

"Halo"

"Oh halo" sapaku pada teman Komori-san.

"Kamu datang sendiri?" Akupun menggeleng, aku menunjuk Sakusa-san yang sedang mengobrol.

"Ah, bersama sepupunya Komori-kun. Mau bareng aja masuk restonya?"

"Bareng aja sama pacarnya Suna-kun" Aku tekejut melihat sudah ada Komori-san dan Sakusa-san.

"Oh, kamu pacarnya cowok yang rambutnya kayak pagar itu" Tanyaku polos yang di jawab tawa oleh gadis di depanku.

"Udah yuk masuk, pasti laper"

Kami semua makan bersam dan di selingi beberapa candaan dengan para pemain.

"Makanya kalau ada rasa tuh cepat di ungkapkan biar gak di ambil orang"

"Sun, kasih tips gitu biar punya pacar"

"Nih dengerin nih" Aku melihat Komori-san bersuara.

"Ini ya buat kaum kaum jomblo, dengerin. Udah tau kalau suka jangan denial, segera ungkapkan isi hati, tau tau udah jadi punya orang nanti"

"Nih dengerin nih kaum kaum denial" Kali ini di tanggapi oleh Suna-san

"Enggak usah malu, ungkapin aja apa yang di rasa, soal di terima atau di tolak tuh masalah belakangan"

Aku melirik ke Sakusa-san yang sepertinya mendengarkan pembicaraan ini dengan serius.



25.08.21

LuckyWhere stories live. Discover now