Latih tanding

383 68 5
                                    

Kara dan aku di perbolehkan duduk di tempat yang dekat dengan manager dan pelatih duduk. Bahkan di berikan kursi tambahan, Kara harus membelikan onigiri untuk Akaashi-kun karena ini.

Aku masih belum melihat tanda tanda adanya Sakusa-san datang.

Beberapa menit kemudian, semua murid segera melihat ke pintu gym, oh wow penampilan Sakusa-san sangatlah mecolok, warnanya seperti es krim yang sering di beli Kara.

Dia bersama yang lain segera memasuki area gym, Kara sangat senang hingga meminta turun, dia segera menghampiri Sakusa-san dan Komori-san. Dia terlihat sangat senang.

"Omi-chan Motoya-chan" Kara cukup kaget dengan rombongan milik mereka, karena tinggi dan besar. Apalagi sekarang mereka semua memakai masker.

"Huaaaa Nee-chan seram" Teriaknya padahal baru aja mau di hampirin Komori-san. Kara berlari sangat kencang menghampiriku.

"Sudah sudah itu hanya Komori-san dan Sakusa-san, mereka hanya memakai masker, kenapa harus takut" Tapi tentu aja Kara masih menangis tidak mau melihat mereka, Komori-san segera menghampiriku dimana tempatku duduk.

Dia mengelus pelan kepala Kara, dan bilang jika dia disini dengan Sakusa-san.

"Huhuhu tadi seram" Ungkapnya pada Komori-san. "Maaf ya tadi, tidak bermaksud untuk menakuti" Kara mengangguk.

Komori-san di panggil oleh rombongannya untuk pemanasan dulu sebelum bertanding.

Sebenarnya pertandingan ini harusnya di lakukan di sekolah Itachiyama, tapi berhubung gym mereka sedang di renovasi makanya di pindah ke fukurodani. Itu yang aku dapat dari para manager, siapa lagi kalau bukan Shirofuku-san dan Suzumeda-san.

5 menit lagi latih tanding akan di mulai, Kara terlihat sudah kembali ceria karena akan melihat pertandingan ini, sepertinya dia lebih fokus ke para ikemen disini.

"Itu siapa, mirip burung hantu" Kara menunjuk Bokuto-san yang berada di dekat Akaashi-kun.

"Itu namanya Bokuto Koutaro" Jelas Shirofuku-san.

"Kalau yang sedang berbicara dengan Omi-chan siapa?" Kenapa adikku ini sangat cerewet ya tuhan.

"Iizuna Tsukasa" Sekarang gantian Suzumeda-san yang memberitahu.

"Kei-chan kok enggak pakai pelindung lutut?"

"Nanti tanya sendiri ke Akaashi-kun ya kalau itu" Kara mengangguk.

Pertandingan mulai, barulah Kara tenang. Akhirnya dia tidak banyak omong. Aku lelah mendengar ocehannya.

Sambil melihat baik baik pertandingan, aku baru sadar jika ada gadis dengan seragam berbeda di seberang, aku menyipitkan mata, ternyata itu Sasaki-san. Pasti dia datang menyemangati Komori-san, romantis sekali.

"Nanti aku boleh ngasih minum ke Kei-chan kalau istirahat?" Shirofuku-san mengangguk membolehkan. Sepertinya masih takut dengan Komori-san dan Sakusa-san yang memakai masker tadi, apalagi datangnya bergerombol seperti tadi pasti dia sangat kaget.

Ternyata sangat seru melihat pertandingan seperti, harus sering sering nonton kalau begini, sekalian bisa melihat Sakusa-san berkeringat, dia terlihat sangat sexy. Aku ngomong apa tadi.

Aku melihat kembali jalannya pertandingan, lama lama geregetan juga ya karena bolanya masih melambung tinggi seperti itu, belum jatuh di area manapun.

"Nee-chan lihat Omi-chan terbang"

Hah gimana? Awalnya aku melihat ke sisi fukurodani, tapi sekarang mataku melihat ke Sakusa-san yang melompat tinggi dengan mengayunkan tangannya ke atas memukul bola dengan cukup keras.

"Wow" ucapku lirih, bola itu seperti tidak terlihat karena keras sekali pukulannya dan sangat cepat.

"Omi-chan keren sekali bisa terbang" Aku juga masih mengagumi hal tadi seperti halnya Kara.

Beberapa menit setelah itu mata Sakusa-san melihat kesini, tunggu kenapa melihat kesini, apa dia sedang pamer ke Kara kalau dia keren.

Aku akan jawab dia benar benar keren hingga aku berdebar debar tidak jelas tadi.

Karena tidak mau salah mengira, aku mengalihkan pandanganku ke Akaashi-kun yang sedang menumpukkan tangannya ke lutut.

"Oh wow" sekarang aku baru tau kalau pantat Akaashi-kun itu sexy sekali. Maafkan aku pacar Akaashi-kun tidak bermaksud.

"Sebentar lagi waktu istirahat, ini botol minumnya Akaashi" Shirofuku-san memberikan botol itu ke tangan Kara, yang di sambut dengan tangan terbuka.

Tanda peluit berbunyi menyuruh untuk mereka istirahat, karena mereka sudah bermain cukup lama.

"Kei-chan" Kara memanggil Akaashi-kun yang sedang ngobrol entah siapa aku tidak tau namanya. Dia segera memberikan botol itu ke Akaashi-kun.

"Aku salah lihat atau memang Sakusa-san sedang melihat ke sini dari tadi surname-chan" Karena perkataan Suzumeda-san aku justru memalingkan wajahku ke arah dimana Sakusa-san berada, dia justru memalingkan wajah masam saat aku menatapnya. Fix dia jijik.

Pokoknya setelah pertandingan ini aku harus bertekat untuk move on.



08.12.20

LuckyWhere stories live. Discover now