9

46 6 2
                                    

Yang baca! Yok bisa yok pencet tanda bintang dulu:) ga susah ko:"

"Gue nganter gea, vetta gue serahin ke lo,ngga" ucap Leo pada Angga, sedangkan Angga mengangguk, lalu memapah vetta yang sudah seperti orang mabuk.

"Vet? Lo kuat kan?" Vetta mengangguk pelan, dia kedinginan.

"Ck, biar gue aja" ucap Alaska akhirnya membuat Angga menjadikan dirinya sebagai perisai bagi Lovetta.

"Ka, mending lo urusin gea, vetta buar sama gue" ucap Angga.

"Gue ga butuh alasan lo" ucap Alaska melepas jaket yang ia pakai untuk menutupi tubuh Lovetta yang basah dan mungkin sedikit transparan, untung saja ia masih memakai tank top hitam.

Lovetta sudah memejamkan matanya tanda menyerah, tapi Alaska yang peka langsung menggendongnya. "Nyusahin" gumam Alaska. Angga? Ia hanya menatap kosong kepergian mereka berdua, ingin mengambil alih Vetta takut kenapa napa, tapi melihatnya saja sudah menandakan Alaska perhatian, walaupun tak menunjukkan secara langsung.

***

"Hey sayang? Masih sakit?" Tanya seorang wanita paruhbaya, tapi tetap terlihat cantik.

"U-udah, tapi sebelumnya tante siapa? Dan saya dimana?" Tanya vetta yang baru bangun.

"Hahaa jangan takut darling, panggil bunda aja, bundanya Alaska." Ucap Elma, ibu Alaska. Vetta mengangguk canggung.

"Kok vetta bisa disini tan?" Tanya vetta.

"Bunda nak..." koreksi elma.

"Eh iya bun?" Sungguh canggung suasana ini, vetta benci hal itu.

"Tadi Alaska bawa kamu kesini, kamu tau ga? Kamu orang pertama yang Alaska bawa kesini selain gea." Ucap Elma.

"Gea?" Cicit vetta.

"Iya, dari kecil Alaska ga pernah bawa perempuan selain gea, dan selaluuuuu saja gea" ucap bunda membuat vetta terkekeh.

"Oh bunda lupa! Kamu mau minum apa?"

"Ga usah repot bun, vetta mau pamit aja" ucap vetta tak enak.

"Loh? Kenapa buru buru hm? Mending disini aja" ucap Elma.

"Ngga bun, nanti papa khawatir" ucap vetta.

"Yah..padahal bunda masih mau ngomong sama kamu, sebentar lagi ya?" Tawar Elma, vetta tampak berfikir sejenak lalu mengangguk ragu.

***

"Sejak kecil Alaska ga pernah mentingin hidupnya, yang ada dipikiran ya cuma gea. Sekarang gini, bunda mau kamu janji sama bunda" ucap Elma dengan wajah serius.

"Janji?"

"Iya, kamu bisa kan janji buat jaga Alaska, bunda cuma bisa yakinin hal ini ke kamu, buat Alaska mencintai dirinya sendiri dahulu sayang, bunda sedih kalau dia terlalu maksain begitu.." ucapan Elma membuat vetta meringis. Ia bahkan tak tahu kalau Alaska menganggapnya ada atau tidak.

"Bund, vetta-"

"Janji ya sama bunda? Vetta..bunda khawatir sama alaska.." ucap Elma penuh harapan, vetta tak bisa melihat tangisan Elma itu. Ia jadi teringat sosok ibunya.

"Huh..vetta ga janji tapi vetta usahain" ucap vetta membuat Elma tersenyum.

"Langkah awal kamu harus buat Alaska sarapan ya sayang? Bunda percaya sama kamu!" Ucap Elma.

Cklek..
Pintu terbuka menampilkan sesosok pria yang sedang jadi bahan pembicaraan. Alaska.

"Jadi pulang?" Tanya Alaska, vetta mengangguk.

"Bunda..vetta pamit ya" ucap vetta, Elma tersenyum lalu mengangguk. "Sering sering kesini ya sayang, kalau Alaska ga mau jemput biar bunda yang jemput" Alaska hanya memutar bola matanya menanggapi Elma.

***

"Pegang" ucap Alaska memberikan handphone nya pada Lovetta. Hanya menitipkan sebentar, karena Alaska ingin memakai jaketnya.

"Oh iya, jaket kamu-" ucap Lovetta ingin melepaskan jaketnya, tetapi..

"Pake, lepas nanti" ucap Alaska diangguki Lovetta.

Lalu Lovetta naik dan tidak lupa hp Alaska ia kembalikan. Sepanjang jalan Lovetta hanya diam, tak mau kejadian waktu lalu terulang. Sedangkan Alaska? Ia hanya sesekali melirik spion melihat Lovetta yang sedang mengumpat untuk dirinya. Ia tersenyum tipis, sangat tipis.

Drrtt..drrttt..
Alaska menepi lalu mengangkat telepon.

"Alaskaaa jemput akuuuuu cepettt!" Rengek gea Disana.

"Ckck, Iya manis tunggu sebentar" ucap Alaska terkekeh lalu menutup teleponnya.

"Gue-"

"Rumah vetta ga jauh lagi, makasih tumpangannya" ucap vetta turun. Ia mulai terbiasa akan hal ini, Alaska mengangguk ragu.

Lalu Alaska pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Lovetta mendesah lelah, mengapa lelaki itu bisa sangat mencintai gea. Lovetta bahkan belum pernah sekalipun merasakan cinta pada lawan jenis. Lucu memang.

"Oh..jadi ini cewe barunya alaska."




















Tbc

The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang