Part 11

1.6K 358 48
                                    

haiii

selamat membacaa

maaf kalau banyak typo

~~~
Jangan memaksa seseorang jika ingin dihargai
Tapi
Hargai seseorang dulu sebelum ingin di hargai
~~~

"Ni ya aku baca isi kertasnya." Sahira naik di atas kursi lalu membuka kertas itu untuk membacakannya.

"Surat dari Rey-nya Salqueen untuk Salquee-nya Rey. Rey suka sama Salqueen. Rey suka jagain Salqueen, Rey suka lindungin Salqueen dari masalah apapun. Senyuman Salqueen manis banget. Rey juga suka. Pesan Rey untuk Salqueen, jangan pernah berhenti tersenyum yaa seberat apapun masalah Salqueen. Rey gak suka Salqueen sedih, apalagi sedih karna Rey. Rey sayang Salqueen," ucap Sahira lalu melihat tulisan kecil di ujung kertas bagian bawah kanan

"Kata katanya Bunda yang bilangkan hehe," lanjut Sahira membaca tulisan di sudut kertas itu.

Galaxy yang ada di belakang kelas langsung tersadar, ternyata kertas yang ia cari jatuh ke tas Sahira, mungkin karena Galaxy meletakkannya di pinggir meja, dan kertaS itu langsung jatuh ke depan tepatnya ke dalam tas Sahira karna duduk Sahira di depannya.

Ia langsung berlari ke depan merebut kertas itu dari Sahira dan Sahira langsung turun untuk menghindar. Mereka berputar mengelilingi kelas dan hap, Sahira berhasil Galaxy dapatkan, tapi Sahira tidak mau kalah, ia menunduk dan tidak sengaja meremuk kertas itu.

"Balikin gak," ucap Galaxy dan Sahira menggeleng.

"Kertas itu gak penting," ujar Galaxy datar membuat Sahira terdiam dan Galaxy berhasil membuka tangan Sahira yang meremuk kertas itu.

Galaxy mengambil paksa kertas itu dan memotongnya menjadi empat bagian. Ia keluar dari kelas dan membuang kertas itu ke dalam tong sampah, itu semua tidak luput dari pandangan Queen.

Queen membuang nafasnya lemah lalu keluar melangkahkan kakinya ke arah tong sampah dan mengambil kertas itu untuk menyimpannya ke dalam sakunya.

"Rey benar benar udah berubah. Tapi tadi disurat Rey bilang gak boleh berhenti tersenyum seberat apapun masalah aku, jadi aku harus senyum terus," lirihnya lalu menarik kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan yang sempurna.

Queen membuang nafasnya pasrah, air mata yang ia tahan di pelupuk matanya mengalir dengan mulus di pipi putihnya. "Salqueen itu panggilan dia buat gue. Dia orang yang selalu lindungin gue. Tapi semenjak hari itu gue ga tau apa salah gue sama dia, gue ga tau kenapa dia tiba tiba benci sama gue. Semenjak itu Rey udah berubah, dia bukan Rey yang gue kenal. Seberapapun kerasnya gue lupain dia, gimana cara gue buat lupain dia, gue ga bisa, gue ga bisa lupain dia, bisa jadi gue cinta sama dia karna kata orang orang, kalau kita ingat sama seseorang selama lebih dari empat bulan, itu artinya udah masuk tahap mencintai. Da artinya gue udah cinta sama dia," ucap Queen terisak, menangis di dalam pelukan Tasya yang mendekapnya dan mengelus punggungnya berusaha untuk menenangkannya.

SALQUEEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang