Part 67

913 116 7
                                    

hai semua

apa kabar?

kalau typo komen aja

jangan lupa tinggalin jejak, vote komen banyak banyak yaa

oh iya part sebelumnya ternyata kedauble, maaf yang kesalahan teknisnya, tapi udah di ulang lagi tu part 66, boleh baca ulang karna udah beda. jadi karna kesalahan teknis aku up lagi deh ya. makasih buat yang udah ingatin yaaa.

selamat membaca

~~~
Dia yang berjuang mempertahankan
Dan aku yang berjuang menghancurkan
Dan pejuang sesungguhnya adalah dia
~~~

"Dari mana aja kalian?" Suara berat dan dingin itu langsung memenuhi pendengaran Queen, Stella, Acha dan Tasya. Mereka langsung menoleh ke sumber suara. Mampus ketahuan.

"Dari mana?" beo Stella. Queen menelan ludahnya susah payah. Apa yang harus mereka katakan?

"Hm dari, dari kelas," jawab Queen dengan sedikit ragu.

"Kenapa ke kelas? Ekskulnya di ruang musik." Kalian tau kan ketua ekskul musik itu siapa? Ya Halaxy. Dia sedang mengintropeksi keempat cewek yang baru saja datang ini.

Halaxy berjalan ke arah pintu. Ia berdiri di depan Queen. Menatap Queen yang sedang menunduk. Ia mengangkat kepala Queen agar menatapnya. "Lihat mata gue," kata Galaxy membuat Queen menjadi takut, mampus lah dia. Kenapa tadi mereka harus berusaha bolos ekskul? Kenapa juga tadi Pak Bayu tiba tiba ada di pagar satpam? Sial, hari kesialan bagi mereka.

Dengan ragu Queen langsung melihat mata Galaxy yang biru itu. Kenapa cuma Queen yang di suruh? Kenapa Stella, Acha dan Tasya gak di tanya? Kenapa harus Queen?

"Kenapa kalian telat?" tanya Galaxy lagi dengan nada dingin.

"Kami dari kelas," jawab Stella dengan tegas.

Galaxy memandang ke arahnya. "Kelas? Kelas atau mau bolos?" Galaxy kembali menatap Queen yang menundukkan lagi kepalanya.

"Lihat gue," titah Galaxy mengangkat kembali kepala queen.

"Lo sedang bicara sama gue, bukan sama lantai." Inilah Galaxy yang sebenarnya, tegas, dingin, menakutkan, auranya negatif. Queen aja takut dekat dekat dengan Galaxy saat ini.

"Ka-kami dari ke-kelas Gal." Sial, kenapa dia jadi gugup? Argh, mampus lah mereka. Kenapa mulut Queen gak bisa di ajak kerja sama? Kenapaaaaa?

"Gue gak suka orang pembohong." Ucapan Galaxy itu membuat Queen dan sahabatnya yang lain saling pandang.

Queen menghembuskan nafas pasrah bahunya ia turunkan. "Kami dari kelas tapi mau bolos," jawabnya kembali melihat lantai dengan suara kecil.

"Kenapa sih harus lihat lantai? Orang yang bicara sama lo itu gue. Dan gue berdiri di depan lo, bukan di bawah." Ucapan Galaxy tadi membuat Queen kembali mengangkat kepalanya.

"Mau bolos hm?" Suara lembut itu yang Queen rindukan, tapi ini lembut lembut mengerikan, Queen jadi takut Galaxy kasih hukuman nantinya.

"Lo mau ngapa sih Gal? Cepetan dong, kaki gue capek ni berdiri terus," omel Stella, mukanya sudah muak melihat Galaxy yang banyak bacot sekarang.

SALQUEEN [SELESAI]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz