Part 31

1.1K 177 2
                                    

halo semuaa

apa kabar

kalau typo komen aja

jangan lupa tinggalin jejak

semangat puasa ke delapan belasnya

selamat membaca

~~~
Cinta dan bodoh itu sebelas duabelas
Padahal sudah di sakiti berkali kali
Tapi tetap mencoba berkali kali lebih keras
~~~

Tin tin

Suara klakson dari mobil di sebelahnya membuat Queen memandang mobil itu, pemilik mobil turun dari mobil dengan menggunakan payung.

"Queen, lo ngapain di sini. Ayok kita pulang," ajak Ken, iya memayungi Queen tapi yang di ajak menggeleng lemah.

"Lo gak perlu bantuin gue Ken. Gue itu pembawa masalah. Nanti lo jadi kebawa masalah kalau dekat dekat sama gue." Ken menggeleng dan langsung membawa Queen kedalam dekapannya.

"Engga Queen, gue itu sahabat lo, dan gue akan selalu ada buat lo."

Queen tambah menangis di dalam pelukan Ken. "Ja-jahat banget gu-gue sama lo ya Ken. Gu-gue malah ngejar orang yang benci sama gue, o-orang yang ga ingin gue ada. Se-sedangkan lo, lo yang se-selalu ada di samping gue, yang selalu ad-ada buat gue ga pe-pernah gue hargai. Ma-maafin gue Ken." Suaranya kecil, sangat kecil dan isakannya terdengar jelas.

Ken mengusap punggu Queen. "Engga Queen, lo gak salah. Kan lo sendiri yang bilang cinta itu gak bisa di atur. Dia tumbuh dengan sendirinya tanpa kita minta."

Queen mengurai pelukannya. "Makasih ya Ken, udah selalu ada buat gue."

"Sekarang kita pulang ya, gue ga mau lo tambah sakit." Ken membantu Queen berdiri dan membawanya ke mobil untuk mengantarkannya pulang.

"Gak mau masuk dulu Ken?" tanya Queen basa basi setelah turun dari mobil Ken.

"Iya deh." Ken membuka mobilnya ingin turun dan masuk ke rumah Queen.

"Eh kok masuk sih," ujar Queen dengan muka paniknya.

"Kan tadi lo nawarin," jawab Ken dengan muka heran.

"Ya kan gue cuma basa basi."

"Gue juga becanda cantik, udah gue mau pulang dulu, jangan lupa ganti baju, makan, minum obat terus tidur cantik. Dadaah."

"Makasih Ken, dadaah." Queen melambaikan tangannya ke Ken. Ken memundurkan mobilnya lalu memasukkan mobilnya ke penkarangan rumahnya yang ada di depan queen.

"Padahal tinggal di depan pake dada dadaan." Queen tertawa kecil melihat tingkah Ken. Ia masuk lalu melaksanakan apa yang Ken perintahkan tadi. Sebelum tidur, ia membuka diary cover galaksinya.

DEAR SALQUEEN

orang yang biasanya selalu ada ga akan selamanya selalu ada
orang yang biasanya menyayangi ga akan selamanya menyayangi

bisa saja dia pergi dari kita dengan paksaan
atau bisa saja karena keinginannya

dia yang dulunya selalu ada buat gue
sekarang pergi dengan keinginannya
gue ingin melupakan dia
tapi kenangan yang buat gue ga bisa untuk melupakan
tapi kenangan yang buat gue jadi orang yang lemah
tapi kenangan yang buat gue jadi ingin bertahan
bertahan dengan rasa sakit ini
rasa sakit yang selalu ia berikan

tapi gue udah ga kuat
gue lelah
sangat lelah
fisik gue sakit
hati gue sakit

Queen menutup diarynya lalu masuk ke dalam mimpi indahnya.

SALQUEEN [SELESAI]Where stories live. Discover now