EPILOG

11.6K 627 71
                                    

"papi... tolong gantiin baju Rayqa ya, mami masih bantu Rayna pup nih" sahut Nania dari ambang pintu kamar Rayna dan Rayhan. Usia mereka sudah dua tahun, dan sudah punya adik berusia empat bulan. Hasil kebobolan.

Untung saja ring sesar Nania aman, dan Rayqa juga harus lahir melalui proses sesar. Sementara si pembobol hanya cengar – cengir saja ketika Nania menatap garang Andra karena memang Nania disarankan untuk memberi jarak dua tahun dengan kehamilan selanjutnya.

Tapi Andra adalah Andra, sesuai komitmennya, dia memang akan turun membantu mengasuh anak – anak. Kehamilan Rayqa untungnya terbilang tidak menyusahkan. Nania tidak semabuk kehamilan pertamanya, dan kehamilannya sangat fit.

Dan Andra ternyata adalah pembujuk yang handal, terutama untuk Rayna yang lebih gemar merajuk dari pada kakaknya. Rayna itu sama dengan Nania, dan Rayhan itu sama dengan Andra. Rayqa? Sepertinya kombinasi keduanya.

Yang pasti, Andra masih penasaran. Kenapa anak – anaknya berwajah bule semua. Kecuali Rayqa yang agak lebih meng Indonesia wajahnya, walau kulitnya sama persis seperti kakak – kakaknya.

"iya mamii..." sahut Andra dari kamar mereka "mas Ray... sini sama papi, jangan ganggu mamii" panggil Andra pada anak pertamanya. Andra baru saja memandikan Rayqa dan membawanya keatas tempat tidur yang sudah dialasi perlak. Dia sudah tidak bisa digantikan baju diatas changing table lagi, karena sudah mulai lincah berguling – guling kesana kemari. Rayqa walau perempuan, berbeda sekali dengan kakak nya Rayna yang cenderung bersifat seperti Nania. feminin, suka sesuatu yang lembut dan sangat wanita. Suka sekali didandani, dan betah mengenakan aksesoris.

Rayqa, sangat aktif, menyukai sesuatu yang heboh, seperti lagu anak – anak yang musiknya berdentum riang. "Rayqa jangan guling – guling dulu, papi mau pakaiin popok dulu, sayang" Andra berusaha menahan tubuh gempal Rayqa, yang sibuk berguling ingin mengambil botol minyak telon yang tergeletak disampingnya.

Andra yang gemas akhirnya mencium sambil meniup perut Rayqa sampai berbunyi. Bayi itu pun tergelak kegelian, menampilkan gusi – gusi nya yang masih polos.

Nania sudah selesai merapihkan Rayna, sementara Rayhan sejak tadi hanya duduk diam diatas karpet disamping Andra sambil memainkan lego duplo nya. Sesekali bocah kecil itu melongok melihat pergulatan papi dan adik bayinya.

"Piii..." panggil Rayhan sambil menunjukan legonya yang sudah berhasil dia bentuk menjadi seekor burung. "waah...mas Ray pintaarr.." puji Andra sambil dia berusaha memakaikan baju bermodel body suit pada Rayqa.

Nania yang sudah datang sambil menggendong Rayna, tertawa melihat Andra berjibaku mengganti pakaian Rayqa. Untuk weekend seperti ini, memang para suster anak – anak diliburkan. Agar Nania dan Andra memiliki quality time dengan anak – anak.

Dan Andra, selalu mengambil tugas memandikan anak – anak. Andra entah kenapa, suka sekali kegiatan memandikan anak – anak, terutama kalau sudah mengajak anak – anak berendam busa didalam bathtub. Dia akan dengan senang hati menemani anak – anak bermain busa berlama – lama.

Demi menjaga kualitas kebersamaan bersama keluarga, Andra akhirnya menyerahkan manajemen Karyamuda seutuhnya pada Ferdian, dan posisi Ferdian digantikan oleh Tari. Sementara Dimas bertahan di Pratama Propertindo, karena tenaga Dimas masih sangat diperlukan disana. Ya, Dimas dan Tari akhirnya menikah.

Andra hanya akan meninjau kantor Karyamuda sebanyak seminggu sekali. Untuk menerima laporan, dan berdiskusi dengan Ferdian. Bahkan kadang meeting dilakukan disaat weekend, entah Andra berkunjung kerumah Ferdian, atau Ferdian berkunjung kerumah Andra.

Hubungan Andra dan Tari pun memang tidak sedekat dulu, dan Tari sangat memaklumi itu, karena Dimas pun meminta hal yang sama kepadanya. Mereka kadang menghabiskan makan siang ber empat, kalau sedang ada waktu luang. Nania tidak memusuhi Tari, karena memang tidak ada apa – apa diantara wanita itu dan suaminya.

Trial & ErrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang