42. Ocean Eyes

816 203 49
                                    

Langkahnya tergesa-gesa

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Langkahnya tergesa-gesa. Menghampiri sosok lelaki yang tengah duduk dipinggir danau dengan tatapan kosong ke arah depan.

"Jungkook.."

Yuna duduk disampingnya kenggenggam tangan lelaki itu membuat sang empu menoleh menatapnya.

"Tentang ibumu--"

"Aku tahu.."

Yuna terhenyak, menatap Jungkook membeku. Lelaki itu menatapnya sendu penuh kesedihan.

"Aku tahu.."Ulangnya lagi yang entah mengapa terdengar begitu menyayat hati Yuna.

"Sejak kapan ?"

"Tiga hari yang lalu, aku tak sengaja mendengar percakapan Rey dan Argos.."

Yuna menatap Jungkook penuh sesal, dia mengambil tangan Jungkook menyelipkan jari-jemarinya pada jari lelaki itu menggenggamnya lembut.

"Maaf.." Bisiknya mengundang tolehan Jungkook.

"Mengapa meminta maaf ?"

Yuna tidak tahu, ia tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian yang menimpa ibu Jungkook. Tapi entah mengapa Yuna seperti merasa bersalah. 

"Jangan pernah meminta maaf untuk kesalahan yang tidak pernah kau perbuat.."

Angin berhembus menerpa tubuh keduanya. Menciptakan keheningan yang menenangkan. Yuna menatap kosong tangan nya yang menggenggam tangan besar Jungkook.

"Jadi, kau berada dipihak mana ?"

Lirih, suaranya nyaris tidak terdengar andai Jungkook tidak menajamkan pendengaran nya. Dia menoleh menatap sosok gadis yang tengah menunduk.

"Setelah fakta yang kau ketahui, apa kau akan tetap berada dipihak Argos ?"

Dia kengangkat pandang menatap Jungkook nanar. Menimbulkan kerutan di dahi Jungkook. Dada nya sakit melihat mata sang gadis yang berkaca-kaca.

Namun Jungkook mengalihkan pandang menatap kedepan sana. Mengabaikan pertanyaan Yuna dan tatapan nanar gadis itu.

"Apa imbalan yang kau berikan jika aku bergabung dengan kalian ?"

Nafas Yuna tercekat menatap lelaki dihadapan nya ini dengan sedikit tidak percaya.

"I-Imbalan ?"

Jungkook menoleh menatapnya sembari mengangguk. Yuna bisa melihat kehampaan dimata lelaki itu.

"Hm.."

Yuna menggigit bibir bawahnya. Dia menunduk sejenak membiarkan perang terjadi dipikiran nya hingga beberapa saat kemudian Yuna mengangkat pandang dan bertemu tatap dengan Jungkook.

"Apapun, apapun yang kau minta.."

Jungkook tertawa lirih mendengar ucapan Yuna.

"Apapun ya.."

A Tale Of Witch ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora