26 | Video CCTV

864 99 3
                                    

Jay mulai menginjakkan kakinya saat petugas Kantor langsung membukakan pintu mobil untuknya. Berjalan masuk kedalam Perusahaan miliknya tersebut dengan di ikuti oleh seorang Sekretaris yang bernama Kim Namjoon. Dia sudah begitu lama mengabdi pada Perusahaan itu. Dari awal-awal berdirinya Park Grup -Nama Perusahaan Jay- dan hingga saat ini.

Orang-orang yang berpapasan dengan mereka langsung membungkuk hormat. Bahkan ada juga yang terkejut. Karena semenjak di nobatkan sebagai Pewaris Pemegang Saham, Jay sangat jarang sekali berkunjung ke Kantor. Dan karena Jabatannya juga yang merupakan Dewan Komisaris, dia tidak perlu lagi harus repot-repot ke Kantor setiap saat. Dia cukup mengawasi dari kejauhan saja. Dan pasti akan terus ada laporan-laporan dari Sekretaris maupun orang suruhannya juga.

"Apa kau sudah memberitahukan bahwa sekarang ada rapat dadakan?" Tanya Jay ke Sekretaris nya itu saat mereka sudah keluar dari Lift. Berjalan menuju ruang rapat.

"Iya, Hoejang-nim. Sudah saya beritahukan semuanya. Mungkin sebentar lagi mereka juga akan segera menuju ke ruang rapat" Jawab Kim Namjoon.

"Bagus."

Mereka sudah tiba di ruang rapat. Dengan Jay yang langsung mendudukkan dirinya di Kursi paling ujung. Kursi khusus untuk Jabatan Tertinggi saja. Sementara Namjoon duduk di sisi kirinya. Siap dengan I-pad dan juga beberapa kertas laporan.

Suasana ruangan masih terlihat sepi. Hanya mereka berdua yang berada disana. Tetapi saat detik berikutnya, para Peninggi-peninggi Perusahaan mulai berdatangan. Tidak lupa mereka membungkuk hormat, dan mendudukkan diri di kursi masing-masing. Mereka terlihat begitu tergesa-gesa. Tentu saja, karena rapat yang di lakukan juga begitu mendadak.

Beberapa menit kemudian baru Jake yang datang, sembari membenarkan Jas nya. Tapi, dia pun langsung terhenti sejenak. Memandang Jay dengan posisi duduk yang memang membelakanginya, -karena dia masuk lewat pintu sebelah sana-. Dia membungkuk hormat, sebelum mendudukkan dirinya di sisi kanan Jay.

Netra Jay menatap seluruh penjuru ruangan yang sudah terisi penuh. Sekitar 20 orang lebih. Dia juga menatap Jake yang terlihat hanya menunduk.

"Baik, rapat kita mulai."

Selama beberapa orang disana angkat bicara dan menjelaskan mengenai keuntungan dan kerugian yang di dapat, Jake terlihat menatap Jay yang bersedekap dada sembari menatap lurus kedepan. Lalu dia pun menyentuh luka di dekat bibirnya. Jujur saja, dia masih tidak terima atas pukulan yang dia terima oleh pria itu. Harga dirinya seperti benar-benar sudah di injak. Apalagi dengan mendadak mengadakan rapat sepagi ini. Membuat mood nya jadi tambah buruk.

Semenatara di samping kanannya, terlihat Sunwoo yang sedang memijit pelipisnya. Sepertinya tadi malam dia minum terlalu banyak, karena sampai sekarang kepalanya masih saja pusing. Dan parahnya lagi, tadi pagi saat dia bangun, Jely ada di atas tubuhnya. Dia terkejut dong. Begitupun dengan Jely yang langsung berteriak. Masalahnya dia sama sekali tidak ingat apapun yang sudah mereka lakukan tadi malam. Terakhir dia ingat ya saat dia menyatakan sukanya kepada gadis itu. Setelah itu dia tidak ingat lagi. Dia harap sih bukan hal yang tidak-tidak.

Ah~ kamu tidak tahu saja, Sunwoo🌚

"Presiden Shim, apa ada yang ingin di tambahkan?" Tanya Jay tiba-tiba. Membuat Jake langsung tersentak. Sepertinya dia tertangkap basah karena hanya menatap pria itu sedari tadi.

Jake berdehem, "Tidak ada, Hoejang-nim. Sepertinya sudah cukup"

"Baiklah. Rapat hari ini sampai sini saja. Kalian bisa kembali ke ruangan masing-masing. Terima kasih"

Semuanya serentak berdiri dan membungkuk hormat saat Jay mulai berjalan keluar ruangan. Yang di susul oleh Sekretaris Kim juga.

Setelah itu baru mereka yang mulai keluar, tidak lupa membungkuk hormat kepada Jake yang kembali mendudukkan dirinya.

MINE | JAY ENHYPEN✔Where stories live. Discover now