40 | Drunk Dazed

1.4K 109 5
                                    

Hai! Seperti biasa ya.













Ting Tong Ting Tong

Ceklekkk

Sunwoo melongo terkejut. Netranya menatap Wonyoung yang tiba-tiba langsung memeluknya dengan tangisan pecah. Ada apa dengan gadis ini?

"Wo-wonyoung-ah, kau kenapa?" Tanya Sunwoo berusaha melepas pelan pelukan itu. Namun nihil. Wonyoung malah semakin mempererat pelukannya.

Sementara di dalam Apartement. Lebih tepatnya pada kamar pemilik Apartement itu. Terlihat Jely yang sedang asik membongkar isi kopernya pun langsung terhenti. Dia seperti mendengar suara yang begitu tidak asing menurutnya.

Tunggu sebentar, siapa yang sedang memeluk Sunwoo itu? Dari suara tangisan dan postur tubuhnya sih Jely sangat mengenalnya.

"Jang Wonyoung?"

Wonyoung mendongak, "Eonni~" dan langsung berhambur ke pelukan Jely.

Jely menatap Sunwoo heran. Seperti bertanya ada apa dengan gadis ini. Dan di balas gelengan bingung oleh pria itu.

"Wonyoung, Jang Wonyoung, kau kenapa?"

Jely menghela napas. 1 jam yang lalu dia baru saja sampai di Seoul. Dengan membersihkan diri sebentar, makan, kemudian mulai membongkar kopernya. Namun, dengan tiba-tiba saja Wonyoung datang dengan keadaan nangis seperti ini. Membuatnya pusing saja.

"Sebaiknya kita masuk dulu ya. Tidak enak nanti di dengar tetangga." Jely mulai menuntun Wonyoung menuju ruang tamu.

"Sunwoo, tolong ambilkan minum buat Wonyoung"

Sunwoo hanya mengangguk menurut. Dengan pandangan yang masih begitu heran.

Ada apa lagi sih?

"Apa? Sunghoon membatalkan perjodohan kalian?"

Wonyoung mengangguk sembari menunduk sesegukkan.

"Tapi kenapa?" Tanya Jely lagi. Dia terkejut, heran menjadi satu. Menatap Sunwoo yang baru saja mendudukkan dirinya pada sofa single, setelah meletakkan segelas air putih di atas meja, tepat di hadapan Wonyoung.

"A-aku juga tidak tahu kenapa, Eonni. Aku tidak tahu pasti apa alasannya. Aku, aku benar-benar bingung dan sakit hati sekali"

Tangisan Wonyoung kembali pecah. Membuat Jely kembali memeluknya. Mengelus-elus lembut surai maupun punggung gadis itu. Dia juga ikut sedih. Dan malah mengingatkannya dengan pertengkarannya tadi malam.

Jely menghapus air matanya. Dia tidak bisa membendungnya lagi. Dia sungguh merindukan Jay. Dimana kira-kira kekasihnya itu.

"Eonni, bolehkah aku menginap disini? Aku perlu menenangkan diriku dulu,"

Jely mengangguk, "Baiklah. Kau bisa tidur bersama di kamarku nanti. Tapi, kau harus kasih kabar ke Orangtuamu juga ya. Biar mereka tidak khawatir,"

"Tentu, Eonni. Terima kasih banyak"





















Sunghoon berjalan masuk ke sebuah Bar yang begitu terkenal di kota ini. Dia perlu menenangkan pikirannya. Dan dengan minum pun mungkin bisa menghilangkan sedikit rasa sakit yang dia derita sekarang.

"Oh, Jay?"

Jay berbalik menoleh, "Hai, Sunghoon. Kau disini juga rupanya"

"Kapan kau pulang kesini?"

MINE | JAY ENHYPEN✔Where stories live. Discover now