3 - SHE IS AMOR(A)

83.2K 6.6K 114
                                    

Jam istirahat telah berbunyi, sudah seminggu tepatnya surat peringatan dilayangkan untuk Azgar.

Anggota Calextro kini sedang menuju parkiran motor untuk menuju markas mereka. Azgar meminta para anggota inti untuk berkumpul di markas ketika jam istirahat.

Calextro tidak akan menggunakan motornya ketika ingin menuju markas dijam istirahat. Hal itu karena mereka tidak ingin membuat keributan dan kebisingan dari suara motor masing-masing yang nantinya mengganggu kegiatan sekolah. Dan yang paling penting adalah, tidak ketahuan oleh para guru terutama kepala sekolah.

Arka dan Juan berjalan terlebih dahulu beriringan, di belakangnya terdapat Azgar bersama dengan Axel dan juga Ragnar. Sementara Niko bersama Agam kini berada di paling ujung belakang.

Arka menuju pos satpam di SMA Cakrawala, memberikannya sebuah amplop berisi uang yang sudah biasa mereka lakukan agar dapat diizinkan keluar dari lingkungan sekolah di jam istirahat. Pak Acep, selaku satpam SMA Cakrawala yang sudah mengerti maksud dari amplop yang diberikan merekapun tersenyum dan memberikan hormat dua jarinya kepada para anggota inti Calextro.

"Biasa pak, nanti kalau istirahat selesai whatsapp aja" ujar Arka yang dibalas acungan jempol oleh Pak Acep.

Pak Acep membuka gerbang kepada para anggota inti Calextro yang ditanggapi dengan senyuman serta sapaan dari para anggota inti Calextro.

"Lo kenal gak sama cewe yang minggu lalu keningnya berdarah?" tanya Azgar dengan wajah datar, tanpa menoleh sedikitpun kepada sosok yang diajak bicaranya.

Ragnar yang berada di samping kirinya serta Axel yang berada di samping kanannya sama-sama menoleh ke arah Azgar.

"Lo nanya ke gue? Atau nanya ke Axel?" tanya Ragnar memandang Azgar, dengan kaki yang masih melangkah menuju markas serta tangan yang sedang menggenggam satu buah roti yang ia beli di kantin sebelum menuju markas.

"Lo berdua" jawab Azgar masih dengan tampang datar dan tak menoleh sedikitpun.

"Axel kan gak ada di tempat Gar waktu itu" ucap Ragnar.

"Pernah ketemu, waktu lo nganter gue ke ruang kepsek" jawab Azgar menatap Axel.

Axel ber-oh-ria bersama dengan Ragnar. Axel mengingat kata-kata yang Juan pernyatakan waktu itu, di saat menemani Azgar menuju ruang kepala sekolah. Namun, ia memilih bungkam karena Juan hingga saat ini belum memberikan informasinya sedikitpun kepada Axel.

"Gue? Gak kenal. Bahkan gue baru tau kalau dia salah satu kakak kelas" pernyataan Axel membuat Azgar mengangguk pelan.

Azgar kini menatap Ragnar berharap mendapat jawaban berbeda dari lelaki bertubuh besar itu.

"Gue tau, tapi gak kenal. Dia temen kelasnya si Niko" jawab Ragnar.

Azgar terdiam kemudian kepalanya menoleh ke arah belakang, mendapatkan Niko yang sedang besenda gurau bersama Agam. Niko dan Agam yang sadar bahwa pemimpinnya kini sedang menatap mereka, pun akhirnya ikut memandang Azgar dengan satu alis mengangkat.

Azgar menggeleng, "Nanti aja di markas. Lanjutin aja pacarannya" ucap Azgar dengan suara berat serta senyum mengejek ke arah Niko dan Agam. Yang kemudian dihiasi tawa kencang dari Ragnar dan Axel.

"Anjing" ucap Agam yang dibalas kekehan kecil oleh Azgar.

Mereka telah sampai di markas, for your information, di depan markas Calextro tepatnya di seberang jalan, terdapat warung Mang Bujang. Warung yang menjajakan makanan berat serta makanan ringan layaknya burjo-burjo di area kampus.

Azgar memasuki markas terlebih dahulu, bersama dengan Niko karena interupsinya. Sementara yang lain, sedang memesan makanan di Mang Bujang, untuk mengisi perut kosong mereka.

AZGARA [TERBIT]Where stories live. Discover now