CCISG: 41. Terikat kembali?

1.4K 81 4
                                    

SELAMAT MEMBACA READERR KUUU....

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN,, ini wajib banget bagi kalian, buat bantu suport cerita aku ya, kalau bisa kalian juga ajakkin teman-teman kalian untuk bisa menikmati cerita cinta Hanan dan Devina.

Makasih 😍

Enjoyyy...

........

Saat mereka masih dalam perjalanan menuju rumah sakit, Bunda Shinta mengabarkan bahwa papa Edwind hanya mengalami kecelakaan ringan, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
Devina, Hanan dan ketiga temannya sampai dirumah sakit tempat papa Devina dirawat dengan jalan sedikit tergesa-gesa Devina berjalan menuju ruang rawat sang papa.

Ruang rawat papa Edwind a.k.a papa Devina sudah pindah keruangan khusus VIP, Sampai didepan ruangan sang papa, Devina langsung masuk diikuti suami dan ketiga temannya.

"Papa?." Sapanya sambil memegang satu tangan ayahnya yang diinfus, "Papa gimana keadaanya? udah baikkan?"

Edwind mengangguk. "Papa udah baikan sayang."

Devina tersenyum mendengar jawaban Edwind. "Syukur alhamdulillah, tapi yakin papa udah baikkan?"

Edwind mengangguk yakin. "Udah sayang." Ucapnya sambil mengelus kepala Devina, Devina mengangguk." Kalau gitu papa istirahat ya biar cepat sembuh, jangan banyak pikiran sama ngelakuin aktivitas yang berat." Devina membantu menuruni bangkar Edwin dan merapikan bantal agar tidur sang ayah terasa nyaman. Dirasa papanya sudah nyaman Devina melangkah mendekat kearah bunda dan Hanan.

"Bunda." Panggil Deina mendekati Shintia yang duduk di sofa rumah sakit dengan ketiga sahabatnya.

"Papa udah tidur?"

"Udah bun, barusan papa tidur. Oh ya bun, bunda tau tragedi kecelakaan papa gimana?" Tanya Devina.

Shintia memperbaiki duduknya. "Yang bunda denger, Mobil yang dikendarai papa ngak sengaja ditabrak mobil lain, yang bunda tau orang yang nabrak papa juga dirawat dirumah sakit ini dan dia kritis, polisi bilang, mobil yang menabrak papa remnya itu blong, tapi blongnya itu kayak disabotase sama orang gitu, mungkin orang yang nabrak papa ini ngak tau kalau mobilnya disabotase orang jadinya gini, alhamdulillahnya luka papa ngak parah."

"Orangnya bunda tau?"Tanya Misya.

"Bunda ngak tau, soalnya bunda belum sempat liat siapa orangnya, tadi bunda terlalu fokus kepapa doang sampe ngak kepikiran siapa orang yang nabrak papa."

"Aaaa gitu ya bun, aku mau liat kondisi orang yang nabrak papa boleh?"Tanya Devina.

"Boleh, tapi orang itu akan melakukan operasi jadi kemungkinan kamu sulit buat liat secara langsung." Jelas Shintia, dari 2 jam yang lalu Shintia mendapatkan kabar dari pihak polisi bahwa orang yang menabrak Edwin a.k.a papa Devina baru akan melakukan operasi.

Pihak polisi sempat mendatangi ruang rawat Edwin untuk menanyai lebih rinci tentang kejadian kecelakaan tersebut, polisi juga menanyai kejadian ini dibawa kepengadilan atau memilih untuk berdamai, karna ini kecelakaan yang tidak disangka-sangka oleh siapapun jadi Shintia memilih untuk tidak memperpanjang khasus kecelakaan tersebut ke jalur pengadilan.

"Ngak papa aku cuma mau denger kabarnya aja semoga orang yang nabrak papa bisa melewati masa kritisnya."

"Aamin semoga." Jawab semua orang yangbberada diruangan tersebut.

"Kasusnya gimana bun? mau bunda bawa kejalur hukum atau gimana?" Tanya Ocha.

"Bunda memilih jalur damai, soalnya kecelakaan ini terjadi secara tidak sengaja, mungkin ini teguran dari tuhan dengan memberikan kita cobaan seperti ini agar kita bisa lebih dekat dengannya, jadi kita harus mensyukurinya dan menjadikan ini pelajaran dikehidupan kita berikutnya." Semua mengangguk setuju dengan keputusan Bunda dan kecelakaan papa ini bisa menjadikan pelajaran buat kita untuk melakukan sesuatu harus dengan hati-hati dan selalu mensyukuri ala yang telah tuhan berikan kepada kita.

COWOK CULUN ITU SUAMI GUE!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang