CCISG: 2. H Sebelum Perjodohan

3.6K 230 6
                                    

WARNING : Sebelum membaca budidayakan vote terlebih dahulu!

❤❤Happy reading ❤❤


...........

Pagi ini Devina tidak ada niatan untuk berangkat sekolah merasa sangat malas untuk sekolah tapi karena Nadya yang sudah menganggu tidurnya dengan memaksanya untuk berangkat sekolah. Dengan terpaksa Devina mengiyakan ucapan Nadya, malas dengar bacotan adiknya tersebut. Saat sarapanpun Devina memilih diam dalam makannya dan tidak mengucapkan satu patah katapun.

"Woyy Pin ko lu bengong sih?" Tanya Ocha yang sedari tadi bingung dengan tingkah Devina.

Devina dan ketiga sahabatnya sedang berada diatas rooftop SMA Angkasa mereka memilih bolos untuk kesekian kalinya karena juga sudah tidak ada kegiatan PBM dikarenakan siswa/i SMA Angkasa sebentar lagi akan mengadakan ujian akhir semester karena itu semua siswa/i sibuk untuk menuntaskan nilai mereka yang kurang sedangkan Devina walaupun terbilang nakal Devina memiliki nilai selalu tuntas dan diatas rata-rata dalam pelajaran sekolah begitu juga dengan ketiga sahabatnya.

"Nggak papa."

"Idihhh sok bilang ngak papa, gue sebagai seorang cewek selalu menggunakan kata tersebut untuk menutupi masalah gue, jadi lo harus cerita sama kita kalau lo lagi ada masalah." ujar Fivi. Devina menghela nafasnya sepertinya ketiga sabahatnya ini perlu mengetahui apa yang sedang berada dipikiran Devina Larasati Edwind.

"Oke gue cerita! tapi lo bertiga jangan ember please, Janji!?" Mereka menanggukkan kepala paham dan mengangkat jari kelingking mereka sebagai tanda mereka sudah janji tidak akan membocorkan cerita Devina.

"Jadi...." Devina menggantungkan ucapannya membuat ketiga sahabatnya itu tidak sabar menunggu kelanjutan ucapan Devina.

"Jadii....?" Ucap mereka bertiga kompak.

"Lah ko jadi kompakan gitu ngomongnya haha" Devina terkekeh untuk menetralkan detak jantungnya.

"Isshh! ayok... lo mau bilang apa? jadi..?" Kesal Misya.

"Hahah oke oke Eghmm Jadii... gua mau di jodohin" Ucapnya pelan dan kurang jelas .

"Lo bilang apa sihh?"

"Yang jelas Pinaa.."

"Gue mau dijodohin!" Kesal Devina berteriak didepan ketiga sahabatnya.

"APA!" Mereka bertiga jelas sangat sangat terkejut dengan penuturan Devina.

"Masih kurang jelas dengan ucapan gue?!"

"Nggakk jelas ko, kita syoklah anjir! kenapa lo bisa di jodohin! emang masalahnya apa sih sampai lo di jodohin kayak gitu? emang ini zaman Siti Nurbaya!" Tanya Misya diangguki Ocha dan Fivi, jelas sekarang sudah zaman modren, zaman milenial tidak lagi zaman Siti Nurbaya.

"Eamng gue dijodohin sih, tapi gue anggap ta'aruf deh biar lebih enak didengar, kalau soal itu  perusahaan papa hampir bangkrut." Ucapnya tersenyum sambil memandang kearah depan dan mengorok-gosok kedua tangannya memcoba untuk menahan tangisnya.

"Lu seriusan? nggak lagi becanda kan?" Potong Misya.

"Ya ampu sya... nggak mungkin gue bercandain hal ini, gue awalnya emang nganggap papa sama bunda itu cuma prank gue tapi semuanya nyata. Gue nggak tau harus apa"

Ocha mendekat kearah Devina mengusap bahu sahabatnya tersebut."Kenapa lo baru cerita sekrang sama kita? kalau lo cerita dari awal siapa tau kita bisa bantu dan minta tolong sama ortu gue buat bantuin perusahaan papa lo."

Devina menggelengkan kepalanya pelan "Gue aja baru tau kemaren!" 

Semua terdiam ketiga sahabat tersebut memeluk Devina, menjadikan pelukan mereka sebagai dinding tempat Devina menangis. Devina melanjutkan ucapannya yang tertunda."Tapi kalian nggak perlu khawatir, gue bersyukur udah ada sahabat papa mau bantuin tapi ya gitu syaratnya  gue dijodohin,  besok malahan! pelaksanaanya itu di Jogya dan kata papa kemungkinan pernikahan itu dipercepat hiks..."

COWOK CULUN ITU SUAMI GUE!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang