11. Sakit

247 14 0
                                    

"Rei. Reina bangun." Arya menggerak-gerakkan gerakan tubuh Reina

"Susah banget dibangunin nih anak." Arya mencoba mencubit pipi Reina namun tetap saja Reina tidak bangun. Terlintas ide jail dipikiran Arya.

Dia mengambil susu kental manis vanila yang sempat Ia membeli dikantin untuk adiknya dirumah. Arya mulai mengoleskan susu itu membentuk kumis dan janggut diwajah Reina.

Arya segera mengambil foto wajah Reina. Setelah itu Arya menekan hidung Reina agar Reina terbangun. Benar saja cara itu berhasil membuat Reina terbangun dari tidurnya.

"Hahaha Rei muka Lo merah banget dah." Arya tertawa puas melihat wajah Reina yang memerah jangan lupakan kumis dan jenggot yang belum Arya bersihkan.

Reina menutup wajahnya menggunakan tangannya. "Udah kak jangan ketawa terus ish. Malu aku."

"Iya iya gue nggak ketawa lagi. Ayo sekarang pulang. Udah jam setengah lima nih." Ajak Arya setelah berhenti dari tawanya

Reina menyingkirkan tangan dari wajahnya. Namun ia merasa ada yang aneh dengan tangannya. Kenapa tangannya terasa lengket. Apa lagi Arya yang kembali tertawa, semakin membuat Reina was-was.

Dia mengambil ponselnya dan mulai mengaca lewat kamera diponsel.

"Kak Arya muka aku kenapa?!!" Teriak Reina membuat tawa Arya semakin keras.

"Kak, udah jangan ketawa. Ini muka aku kenapa, baunya nggak enak banget" Suara Reina mulai bergetar.

"Ini apa. Kenapa ada diwajah aku hiks. Gimana cara bersihinnya hiks."

Arya yang mendengar Reina menangis pun berhenti tertawa dan mendekati Reina

"Ini cuma susu vanila ko Rei. Masa nangis sih. Nih tissue bersihin disini. Ntar ke toilet cuci muka." Reina mengambil tissue ditangan Arya dan membersihkan wajahnya

Setelah membersihkan wajahnya Reina berniat mengambil ponselnya dimeja. Baru mengangkat ponselnya, Reina merasa ada sesuatu diantara tangan dana layar ponselnya.

"Aaaaaa cacinggggg." Reina berlari menjauhi handphonenya itu. Reina kembali menagis. Bahkan sekarang Reina menangis dengan keras.

Arya segera menghampiri Reina dan berniat menenangkan. Tapi Reina menepis kasar tangan Arya.
"Siapa yang lakuin ini semua ke aku hiks?" Lirih Reina

"Hmm maaf Rei." Seru Arya membaut Reina langsung mendongak.

"Jadi kakak yang buat wajah aku penuh susu vanila ini? Kakak juga yang naruh cacing di atas ponsel aku?" Tanya Reina

" Maaf Rei. Gue cuma bercanda. Gue nggak tau kalau Lo itu takut sama cacing. Maaf Rei." Sesal arya.

Tanpa niat membalas ucapan Arya, Reina meninggalkan Arya dengan perasaan marah. Bahkan Reina meninggalkan handphonenya yang tadi ada cacing diatasnya. Arya merasa sangat bersalah dengan apa yang ia perbuat.

*****

Hari ini Reina berada dirumah sendiri. Mamanya sedang berada di rumah neneknya yang sedang sakit. Sedangkan Rey menginap dirumah temannya untuk menyelesaikan tugas kuliahnya.

Reina memutuskan untuk berangkat sendirian ia juga sekarang berangkat pukul 05.45 WIB. Sangat pagi bukan? Reina hanya tidak ingin bertemu seseorang.

Sampai disekoh Reina langsung duduk di kursinya. Karna belum ada yang berangkat akhirnya Reina melamun.

"Tumben Lo berangkat pagi banget Rei?" Tanya Lina yang baru saja datang bersama Alya dan Elisa

"Heem pengin aja datang pertama." Jawab lemas Reina

REINA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang