• Dedey

21 4 0
                                    

Siapa yang tak senang apabila seseorang memuji kita, apalagi dipuji karena kelebihan dan usaha kita sendiri. Namun, bagaimana jika kita mendapat pujian, tetapi melibatkan orang lain harus menderita karenamu?

Sebagai contoh yang singkat, kamu dipuji karena penampilan kamu, pergaulan kamu, bak anak-anak orang kaya, sehingga banyak yang menyukai dan memuji kamu terus-menerus.

Kamu bangga karena dengan seperti itu. Kamu memiliki teman dan merasakan hidup berfoya-foya itu sangatlah indah.

Namun, suatu hari teman-teman kamu memiliki sesuatu, ataupun barang baru yang tak kamu miliki, dan karena itu teman kamu mendapatkan banyak pujian, tentu makin banyak disukai dengan orang.

Lalu apa yang akan kamu lakukan? Tentu saja ingin memiliki seperti yang dimiliki teman kamu bukan? Bahkan kalau bisa kamu memiliki lebih dari yang dimiliki teman kamu.

Dan ketika kamu pulang ke rumah, dengan seenak jidat kamu meminta pada orang tua kamu, yang kamu inginkan tersebut, sedangkan posisinya di situ orang tua kamu sudah mempunyai tujuan lain untuk uang tersebut.

Mereka tak memberi apa yang kamu mau, tentu kamu marah, menganggap orang tua kamu tak menyayangi kamu. Bahkan yang lebih seringnya sekarang, kamu tak akan berbicara dengan orang tua kamu sebelum mendapatkan apa yang kamu ingin.

Tetapi yang namanya orang tua tentu saja mereka ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka akan melakukan apa pun untuk anaknya bahagia.

Coba kamu pikir, uang yang hendak diberikan orang tua kamu untuk sesuatu yang kamu inginkan tadi adalah uang untuk membayar hutangnya. Tetapi demi kamu, orang tua kamu rela tak membayar hutangnya dan menerima caci maki dari orang yang meminjamkannya hutang.

Lalu bagaimana perasaanmu ketika orang tuamu dibentak seseorang? Dan itu semua adalah karena kamu, karena demi memenuhi keinginan kamu.

Tak adakah rasa kasihan di dalam dirimu?

Orang tuamu pontang-panting bekerja dari cerahnya dunia hingga gelap gulita dan kamu membalasnya dengan semakin menambah penderitaannya?

Ingatlah, tempat kamu bahagia dan bersedih adalah orang tuamu, keluargamu. Kamu boleh ingin dipuji tetapi bukan dengan melibatkan oranglain harus menderita karenamu.

Dipujilah karena memang kebenaran atas diri kamu. Karena jika tidak, selain kamu akan menambah penderitaan orang tuamu, maka rasa ingin menjadi tampak lebih sempurna dari orang lain itu semakin besar.

Biarkan Jari BicaraWhere stories live. Discover now