Prolog

373K 23.2K 2.8K
                                    

Dua garis merah, benda itu menunjukan dua garis merah. Tangan gadis itu bergetar dan menatap benda itu tak percaya, bagaimana mungkin?

Benda itu jatuh dan dia menutup mulutnya dengan sebelah tangan dan satunya memegang erat perutnya. Syok, satu kata yang mewakili hati dari seorang gadis imut ini

Tak ada air mata yang menetes walau dia merasa kecewa pada dirinya sendiri. Saat ini dia sudah lulus SMA dan akan melanjutkan kuliahnya . Gadis itu menahan sesaknya, dia menahannya hingga sebuah selintas nama masuk dalam benaknya

Gadis itu mengambil tasnya dan pergi dari rumah untuk menemui seseorang.

*****
Sesampainya disana, gadis itu langsung menuju ke apartemen orang yang dapat menjadi solusi dari ini semua

Tanpa memencet bel, gadis itu langsung menekan password dan menerobos masuk begitu saja. Tapi pemandangan yang dilihatnya menyakiti hatinya, sedikit ya sedikit

"Upss, maaf killa ganggu ya?" katanya dengan kikuk karena mengganggu adegan kiss mereka

Sepasang kekasih itu memandang Killa dengan pandangan yang berbeda, si gadis yang tersenyum dan si lelaki yang menatap dingin pada Killa

"Ohh, nggak kok kil. Sini duduk dulu" ajak gadis itu

Killa mengangguk dan duduk di single sofa itu seraya memandang lelaki yang sedari tadi acuh padanya. Killa meremas tali slempangnya dengan gugup dan takut

Melihat itu si gadis paham dan ingin memberikan space untuk mereka berdua

"Mau kemana?" tanya si lelaki

"Sayang, killa kayaknya mau ngomong sam kamu. Aku mau ke bawah aja dulu, beli cemilan" ujarnya

Killa menatap gadis itu dengan penuh syukur "Makasih kak bel" cicitnya

"Sama sama" ujar Bela dengan tersenyum

"Jangan lama"

"Iyaaa baraku sayang" kata Bela lalu dia pergi meninggalkan Killa dan Bara

Selepas kepergian Bela hening 5 menit, Bara pun mendengus karena sedari tadi Killa hanya diam saja

"Ngomong" titahnya

"Eummm, baraa"

"Ck, cepet. Lo ganggu tau nggak?" sentak Bara

Killa memejamkan matanya "Bara Killa hamil" ujarnya seraya menatap Bara

Bara terdiam dan memandang dingin pada Killa

"Terus?" tanyanya dengan nada datar

"Killa harus gimana bara?" tanya Killa dengan polos

"Serah, bukan urusan gue" acuh Bara seraya fokus pada ponselnya

Killa paham dan sudah tau jawabannya, dia pun berdiri seraya membenarkan slempang dan bajunya

"Yaudah, killa pamit aja ya bar?" pamitnya lalu dia keluar begitu saja tanpa melihat Bara

Bara memegang ponselnya dengan erat lalu membantingnya dengan keras

******
Killa sampai di rumah, rumah yang besar ini isinya hanya dirinya dan para pembantunya saja. Orang tuanya dan kakaknya di spanyol semua, mereka pindah saat Killa kelas 3 SMA, mereka hanya kesini sesekali saja

Killa menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Tangisnya pecah begitu saja, sungguh dia rapuh saat ini. Tidak ada teman untuknya bersandar, tidak ada siapapun. Dia hanya sendiri, tubuhnya bergetar hebat diiringi dengan isak tangis yang menggema dalam kamar ini.

Killa kira tanggapan Bara akan berbeda tapi sama saja. Killa tau Bara lupa akan kejadian itu, kejadian yang membuat Killa hamil saat ini.

Killa dan Bara itu sepasang kekasih tapi backstreet jadi tak ada yang tau jika Bara yang populer dan prince ice di sekolah SMA XENDARA itu adalah kekasih Killa yang polos dan bukan anak populer

Sudah 4 tahun menjalin kasih sejak kelas 2 SMP membuat Killa pun bergantung pada Bara, walau Bara dingin, tapi jika bersama Killa dia akan lembut bukan acuh seperti tadi. Hingga suatu kejadian yang memfitnah Killa tidur dengan lelaki lain membuat Bara marah besar dan memutuskan Killa.

Hubungan mereka pun merenggang walau sesekali Killa selalu menghampiri Bara untuk berusaha menjelaskan tapi tanggapan Bara sama saja, hanya dingin, acuh dan jijik

3 bulan sebelum Killa hamil, dia ditelpon oleh seseorang mengatakan jika Bara mabuk dan berkelahi di club membuat Killa langsung menyusul Bara. Tapi sial nasibnya ternyata Bara meminum minuman yang sudah dicampur obat perangsang

Rasa marah, kecewa dan sakit hati Bara pada Killa membuat Bara buta dan melampiaskan nafsu bejatnya pada Killa malam itu di apartemen, walaupun Killa sudah menjerit dan menangis tapi Bara tak menghiraukannya

Poor bagi Killa, Bara lupa akan kejadian itu dan Killa pun hanya bungkam karena meski dia mengatakannya pun Bara malah hanya akan menghinanya

4 tahun bersama Killa, ternyata Bara belum sepenuhnya mengetahui karakter Killa. Mana mungkin Killa berselingkuh sedangkan dia hanya mencintai Bara? Memang cemburu buta itu menyeramkan

Tangis Killa mereda, dia sudah memutuskan akan membesarkan anaknya sendiri tanpa bantuan siapapun. Dia pun membuka laci mejanya dan mengambil sebuah amplop yang didalamnya berisi beasiswa ke suatu negara yang tak akan pernah dijangkau oleh Bara atau siapapun itu

Untuk masalah keluarganya biarkan setelah anaknya lahir dia akan menjelaskannya. Killa menulis surat terlebih dahulu untuk Bara dan menitipkannya pada Bibi untuk diberikan pada Bara jika Bara mencarinya tapi kelihatannya tidak mungkin.

Killa menyeret kopernya dan memakai kacamatanya

"See you bandung, thx luka dan sukanya. Semoga Killa bisa kesini lagi"

********

Yuhuuuu
My first story di akun baru hehe
Gimana nih?

Lanjut gak nih?
Bara jahat ya?
Kalau kalian jadi Killa bakalan kalian apain tuh si babang ganteng Bara?
Jedotin atau buang ke jurang?
Hehe

Jangan lupa commen dan like ya guys
Muah

Oh My Baby Girl, Im Sorry!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang