Eight

184K 15.3K 461
                                    

Jalan di jalanan malam dan sepi adalah hal yang paling baik dilakukan jika kamu sedang merasa patah hati,  sedih atau apapun itu dari pada kamu lompat dari jembatan, itulah yang dipikirkan Bela saat ini.

Bela sedang menyusuri jalan malam, tatapan Bela kosong.  Setelah bangun dari tidurnya tadi dia tak menemukan Bara, entah kemana makhluk satu itu.  Bela langung pergi dan meninggalkan mobilnya di kediaman Bara

Bela sebenarnya adalah gadis yang baik,  tapi rasa cintanya pada Bara membuatnya buta bahwa Bara sebenarnya tidak mencintainya.  Bela sangat ingin memiliki Bara,  tinggal sedikit lagi dia bisa memiliki Bara tapi kenapa seakan bumi dan langit tak merestui mereka?

Ingatan Bela melayang saat dirinya dan Bara menjadi sepasang kekasih

Flashback

Waktu itu setelah mengetahui jika Bara mempunyai kekasih tak membuat Bela memudarkan rasa cintanya pada Bara.  Bela tetap memupuknya dan memendamnya hingga batas waktu yang Bela sendiri jujur tak tau.

Pernah terlintas dalam benak Bela,  apakah memang dirinya mencintai sosok Bara,  ataukah hanya kagum saja?  Tapi dengan tegas Bela meyakinkan hatinya jika dia mencintai Bara.  Bela menjadi takut semakin kesini rasa cintanya semakin besar,  dia takut rasa cinta ini menjadi sebuah obsesi.

Tapi serasa dewi fortuna hadir dalam hidupnya,  saat itu memasuki awal kelas 3 dia mendengar Killa dan Bara bertengkar di taman belakang sekolah. Bela pun mencuri dengar

"Hiks hiks, bara killa bisa jelasin" isak tangis dari Killa

Bara menatap marah pada Killa,  bisa bisanya dia menghianatinya dengan tidur dengan orang lain?

"Lo murahan" kata Bara seraya tersenyum sinis,  raut mukanya menahan emosi dengan tangan mengepal

Killa kaget akan kata kasar dari Bara,  Killa memandang Bara dengan pandangan terlukanya

"Bara tak percaya pada killa? " tanya Killa sambil menatap lamat lamat mata Bara yang memandangnya dengan dingin dan kekecewaan

Bara mendekat ke arah Killa dan mencengkram dagu gadis itu membuat Killa meringis

"Buat apa gue percaya sama jalang kecil kek lo?  Lo disewa berapa per malem?  Sehari berapa batang yang masuk ke tubuh lo? " tanya Bara dengan tajam

Killa menitikan air matanya kembali,  rasa sakit didagunya tak lebih sakit dari rasa sakit hatinya yang mendengar perkataan menghina itu dari mulut Bara

"JAWAB,  JANGAN DIEM AJA. KALAU LO PENGEN GITUAN,  KENAPA GAK MINTA AJA SAMA GUE?  KENAPA SAMA ORANG LAIN KILLA.  lo nyakitin gue" bentak Bara dengan lirih diakhir kalimatnya

Killa memejamkan matanya , terisak dan tak menjawab.  Bara terkekeh dan melepaskan cengkramannya. Bara sungguh merasa sangat sakit hati akan foto yang didapatnya. Bagaimanapun juga Bara sangat mencintai Killa, satu persatu kenangan bersama dengan Killa terlintas dalam benaknya,  sesak itulah yang dirasakan Bara.

"Kita putus" putus Bara lalu dia pergi darisana,  dirinya tak akan sanggup melihat Killa menangis disini

Killa hanya bisa melihat kepergian Bara "Bara hiks,  seharusnya bara percaya sama killa.  Killa nggak gitu bara hiks hiks" lirihnya

Bela menutup mulutnya tak percaya,  foto apa yang dimaksud oleh  Bara?  Bela cepat cepat pergi darisana setelah mendengar Bara akan pergi,  jangan sampai dia ketahuan karena menguping.

Dari situ,  Bela mendengar desas desus foto yang dimaksud oleh Bara menjadi trending topik di sma ini.  Fotonya tidak tersebar, hanya Bara yang mempunyainya dan pengambil foto mungkin.  Kehidupan Killa pun berubah,  banyak yang mencemooh dirinya,  mengatai dirinya walau tidak menyakiti fisik tapi itu mampu mengguncang batinnya.

Bela entah kenapa merasa senang akan hal itu,  karena yang dipikirannya hanya bagaimana bisa mendapatkan Bara.  Bela pun mulai mendekati Bara,  memberikan bekal dan banyak hal, semua dilakukan Bela untuk Bara. Hingga

"Bar, lo bisa gunain gue buat balas dendam sama killa,  dengan cara kita jadian. Gue tau lo pasti sakit karena killa,  lo bisa bales killa lewat hubungan kita" ide gila itu muncul dalam benak Bela dan mengutarakannya pada Bara. 

Bela kira Bara akan menolaknya,  tapi sungguh keajaiban Bara menyetujuinya

"Oke" setuju Bara

Bela seneng gak ketulungan,  mulai hari itu seluruh sekolah tau jika Bara sang most wanted sekolah berpacaran dengan Bela si primadona sekolah.  Sukses membuat Killa sakit hati?  Hanya Killa dan author yang tau hihihi

******
Bela tersentak kaget saat ada menarik tangannya dengan kasar dan menubruk di dada bidang seseorang.  Bela bisa mendengar bisikan orang tersebut

"Oh God,  syukurlah bel kau selamat.  Terimakasih terimakasih" bisiknya seraya mendekap erat Bela dan sesekali mencium pucuk kepala Bela

Bela mengerjab,  dia tak tau apa yang terjadi.  Bela pun melepas paksa pelukan lelaki tersebut dan menatap tajam padanya

"Apa yang kau lakukan? " bentak Bela

Lekaki itu balik menatap tajam pada Bela

"Kau yang apa apaan?  Apa maksudmu dengan berdiri di tengah jalanan seperti itu? Kau ingin bunuh diri?  Kau hampir tertabrak truck bela" sentak lelaki itu

Bela terdiam,  sial dia merutuki kecerobohannya yang bengong saat berjalan tadi

"Oke im sorry dan aku tidak bermaksud untuk bunuh diri tadi" jelasnya seraya duduk di trotoar

Lelaki itu menghembuskan nafasnya kasar dan ikut duduk disamping Bela

"Kau tau bel,  aku masih menunggumu.  Kau bisa kawin lari dari bersamaku" guraunya seraya menoel hidung mancung Bela

"Kriss" pekik Bela dengan kesal

Lelaki yang dipanggil Kris itu tertawa melihat Bela yang kesal

"Aku serius btw bel"

Bela mendengus kesal dan melirik sinis pada Kris "Gue nggak mau sama lo.  Jangan ganggu gue deh"

"Aku kurang apa sih bel?  Kaya udah,  ganteng apa lagi,  idaman para cewek iya.  Masih kurang apa coba? "

"Lo mau tau nggak kekurangan lo apa? "

"Apa? "

"Karena lo belum bisa bikin gue nyaman saat dideket lo"

*******

Apalah daya hanya tampang modal ganteng doang tapi nggak bisa bikin nyaman? 
Wkwk
See youuu,  next part khusus buat bia nih.  Tungguin yaa

Muahh

Oh My Baby Girl, Im Sorry!!!Where stories live. Discover now