🏫 | Part ⁰¹ : Accident

486 78 7
                                    

Sebuah hari yang melelahkan bagi Yeonjun hari ini. Hari paling dibenci oleh hampir seluruh murid di dunia, yang tidak lain dan tidak bukan yaitu hari Senin. Lalu, di hari Senin ini ia memiliki jadwal mata pelajaran fisika, kima, dan juga matematika sekaligus. Beruntung biologi berada di hari selanjutnya.

Dan kini, akhirnya ia bisa melepaskan penatnya di saat jam ekstrakurikuler dimulai. Setelah selesainya jam pembelajaran, tepatnya jam tiga sore, para murid yang memiliki ekstrakurikuler wajib mengikuti kegiatannya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sedangkan yang tidak memiliki ekstrakurikuler bisa langsung pulang, atau berada di daerah sekolah sampai batas waktu yang telah ditentukan.

Yeonjun sedang berada di ruang ganti. Ia mengganti seragam sekolahnya menjadi kaos olah raga sepak bolanya. Dengan kaos serta celana berwarna biru tua, lalu ada tulisan nama kebanggaan sekolahnya yang terdapat di bagian dada kirinya. Lalu di belakangnya terdapat nama lengkapnya serta angka berupa 09, yang sesuai dengan bulan kelahirannya.

Setelah mengganti pakaiannya, ia melihat ke arah cermin kecil yang terdapat di balik pintu loker. Mengamati wajahnya yang tampan, lalu tubuhnya yang sudah cukup terbentuk itu dan cukup tercetak jelas pula karena baju yang ia kenakan sudah mulai mengecil karena dirinya yang terus-menerus tumbuh.

Setelah siap dan memaksa dirinya untuk tidak terus-terusan memuji dirinya, ia menutup pintu loker lalu menguncinya. Membawa langkahnya menuju keluar ruangan ganti tersebut, lalu mulai berlari untuk melakukan pemanasan. Bukan pemanasan sebenarnya, namun hukuman karena ia telat.

Iya, dia sudah telat sekarang. Dikarenakan adanya guru yang meminta bantuan kepadanya untuk melakukan pendataan siswa di kelasnya. Wajar saja kalau Yeonjun selalu disuruh-suruh oleh guru-guru. Dia adalah ketua organisasi di sekolah ini yang akan lengser tak lama lagi, belum lagi dirinya yang menjadi ketua kelas itu.

Ia terus berlari mengelilingi lapangan yang benar-benar sama dengan luas lapangan sepak bola asli. Jika kalian bertanya-tanya berapa ukuran lapangan sepak bola, yaitu sekitar 105 x 68 meter, atau 7.140 meter persegi.

Cukup besar bukan?

Sekolah ini memang menyediakan segala kebutuhan ilmu dengan lengkap sekali. Selain ada lapangan sepak bola, di sini juga ada lapangan-lapangan lainnya. Seperti voli dan bola basket yang terdapat di dalam ruangan, maupun luar ruangan. Selain itu ada pula tempat untuk berlari yang mengitari lapangan sepak bola. Kolam renang pun ada di sekolah ini.

Bukan hanya fasilitas untuk berolah raga saja, di sini juga memiliki fasilitas-fasilitas yang sangat lengkap dalam berbagai bidang. Seperti ruangan-ruangan khusus bagi setiap ekstrakurikuler yang ada di sekolah ini contohnya.

Yeonjun sudah berlari mengitari lapangan lari estafet itu sebanyak lima kali. Sebenarnya ia mampu lebih dari itu, tapi mengingat hukumannya memang disuruh untuk lari lima keliling dan akan membuatnya tidak mengikuti ekstrakurikuler, maka ia pun berhenti dan mendekati teman-teman ekstrakurikulernya yang tengah melatih menendang itu.

Yeonjun pun langsung ikut berbaris dan menunggu gilirannya. Menunggu sekitar enam orang lagi. Kini mereka tengah belajar menendang menuju gawang.

Enam orang telah lewat, dan setiap mereka selesai, mereka akan bertepuk ke orang yang berada di belakangnya untuk memberinya semangat. Karena bisa jadi, orang yang di depannya tidak dapat memasukkan gawang ke dalam ataupun memberi selamat karena telah memasuki bola tersebut ke dalam gawang.

Yeonjun pun memulai ancang-ancangnya untuk menendang. Berlari kecil sembari mendekati bola, lalu setelahnya berlari cukup cepat, dan di saat dirinya hampir dekat dengan bola, ia simpan kaki kirinya pada samping kiri bola, lalu kaki kanannya siap menendang.

AccidentWhere stories live. Discover now