🏫 | Part ⁰³ : Message

245 55 2
                                    

Soobin kini tengah berada di dalam kamarnya. Dengan diterangi lampu belajarnya, ia menatap ponselnya sembari tersenyum. Tak lupa dengan jarinya yang terus menerus bergerak dengan cukup cepat itu.

Ia lakukan hal tersebut sedari ia beristirahat dari belajarnya. Untuk melepas penat. Saking sibuknya memainkan ponselnya, ia sampai tidak menyadari bahwa ada sang ibu di pintu kamarnya sedari tadi yang memperhatikannya.

"Soobin sayang~" panggilnya, namun Soobin tidak menjawab. Biasanya, Soobin akan langsung menyahutnya dengan gembira tat kala mendengar suara sang ibu. Namun, sepertinya ia terlalu fokus pada ponselnya.

Mau tak mau, sang ibu pun mendekati anaknya. Setelah dekat, ia menaruh salah satu tangannya pada pundak sang anak. Gerakan tiba-tiba itu tentu saja membuat Soobin terkejut dan langsung menoleh.

Mendapati sang ibu yang tengah tersenyum ke arahnya itu, membuatnya ikut tersenyum disertai hilangnya rasa terkejutnya. "Ibu~!" pekiknya riang dan berhambur memeluk sang ibu.

Ngomong-ngomong, ibu Soobin jarang sekali berada di rumah saat malam hari. Ia selalu pulang saat siang hari. Maka dari itu, ini adalah hal yang bisa dibilang jarang terjadi bagi Soobin.

Soobin pun melepas pelukannya, di saat merasa cukup lama. "Ibu kok gak manggil Binnie tadi?" tanyanya menggemaskan sembari mengerucutkan bibirnya, membuat sang ibu tertawa, lalu mencubit gemas pipi gemuk milik sang anak.

"Ibu udah manggil, kamunya tuh! Fokus terus sama hp! Lagi apa sih? Chatting an sama Beomgyu?" Tanya sang ibu sembari melepaskan cubitan gemasnya, lalu duduk di sisi kasur milik Soobin.

Soobin sontak tersenyum lalu menggeleng. "Enggak bu, ini lagi–" seketika, ucapannya terpotong di saat mengingat ia sedang apa tadi. Jika ia memberitahukan bahwa ia sedang bertukar pesan dengan Yeonjun, apa tidak apa-apa?

"Binnie?" panggil ibu Soobin, di saat ia tak mendapatkan jawaban dari sang anak.

Karena khawatir adanya masalah, ia pun mendekatinya kembali. Duduk dengan melipat kedua kakinya dengan menempelkan kedua lututnya di depan. Tangannya ia ulurkan untuk menggenggam tangan sang anak yang hangat.

"Binnie ada masalah di sekolah ya?" tanyanya lembut dan membuat Soobin terbangun. Ia sontak menggeleng keras lalu kembali tersenyum. "E-enggak kok bu! I-ini lagi chat an sama Beomgyu!" ucapnya gagap.

Namun, insting ibu memang kuat. Ibu Soobin merasakan hal lain yang sedang ditutupi oleh anaknya tersayang ini. Ia pun menggenggam kedua tangan sang anak. Kini lebih erat dari sebelumnya.

"Ayo, cerita sama Ibu kamu ada apa"

Soobin yang mendengarnya pun hanya bisa mengulum bibirnya. Apa tidak apa-apa untuk menceritakan tentang Yeonjun?

Setelah berpikir lama dan bertarung dengan dirinya sendiri. Ia pun menghela napas lalu menatap sang ibu. "Emmm... ibu jangan marah tapi ya?" sang ibu tersenyum lalu mengangguk.

"B-Binnie ketemu kakak kelas ganteng" ibu Soobin hanya tersenyum mendengarnya. "Terus, Binnie deket temenan sama kakak itu" Ibu Soobin mengangguk, ia sudah tau ke mana jalan cerita milik sang anak. "Binnie suka sama dia..." ucapnya lalu menunduk ketakutan.

Ibu Soobin pun sontak tersenyum senang. Ia berdiri untuk menyamakan tingginya dengan sang anak yang duduk itu, lalu memeluknya erat. "Ibu gak marah, kenapa ibu harus marah? Kan Binnie lagi kasmaran sama kakak ganteng"

Ibu Soobin tau, anaknya sedikit takut dengan orang-orang modelan seperti orang yang diceritakan Soobin. Saling jatuh cinta, lalu mengkhianati si manis, lucu, dan gemesin ini. Dan itu tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Belum lagi ketakutannya terhadap sang ayah, membuat hal seperti ini semakin besar saja.

AccidentWhere stories live. Discover now