🏫 | Part ⁰² : Lunch

266 61 1
                                    

Setelah kejadian kecelakaan yang tidak disengaja kemarin, kini Yeonjun pun merasa lebih energik dan lebih semangat untuk pergi ke sekolah. Tentunya, bukan semangat untuk belajar.

Dan kini, setelah dirinya mandi, ia langsung menatap ke cermin yang ada di lemari besarnya. Menatap bagaimana tampannya wajahnya serta kekarnya tubuhnya itu. Setelah mengaguminya untuk kesekian kalinya, ia pun membuka pintu lemari dan mengenakan seragam sekolahnya.

Setelah siap dengan pakaiannya, kini ia menata rambutnya agar terlihat lebih tampan. Setelah itu ia mengambil tas lalu bergegas pergi ke bawah untuk memasak sarapan.

Sebarnya Yeonjun selalu dibuatkan sarapan oleh bibinya –pembantu di rumah Yeonjun. Namun, karena Yeonjun yang terlalu bersemangat untuk bersekolah, jadi sang bibi pun belum menyiapkan sarapan untuk keluarga besar itu.

Yeonjun pun menyimpan tasnya di salah satu kursi meja makan, lalu mendekati kompor dan bersiap untuk memasak. Mulai dari mempersiapkan bahan, menyiapkan peralatan masak, dan lain-lain.

"Lho? Kok kamu udah bangun aja?" Tanya seorang wanita membuat Yeonjun berbalik lalu tersenyum. "Lagi seneng aja mah" Ibu Yeonjun tentu terkejut mendengarnya. Ia pun berasumsi bahwa sang anak sudah memiliki pacar.

"Kamu udah punya pacar ya?" Yeonjun sontak menggeleng kuat. "Enggak kok mah, ehh belum sih lebih tepatnya" ucapnya lalu terkekeh canggung di akhir. Mendengarnya membuat sang Ibu terkejut tertegun.

"Orangnya kayak gimana? Cantik gak?" Yeonjun mengangguk atas pertanyaan yang sangat semangat dari sang ibu. "Cantik mah, cantik banget, ngelebihin cewek-cewek lagi" Ibu dari Yeonjun mengangguk sembari tersenyum, namun tak lama senyuman itu turun disertai kerutan pada dahinya.

"Ngelebihin dari cewek...? Maksud kamu cowok gitu?" Yeonjun mengangguk.

"Ya ampun, ya udah deh bagus kalau gitu, udah lama juga kamu ngejomblo" ucap Ibu Yeonjun membuat Yeonjun tersenyum kecut. Sepopuler-populer dirinya, ia tak pernah sekalipun mengencani siapa pun. Tidak ada yang cocok katanya.

"Dia seangkatan sama kamu Jun?" Yeonjun menggeleng. "Adik kelas mah, kelas sebelas IPA" Ibu Yeonjun mengangguk paham.

"Mau ibu bantuin?" Yeonjun menggeleng. "Gak usah mah, ini udah mau beres kok"

"Bawa juga bekel, bawanya jadi dua nanti, jadi kamu kasih dia satu, nanti bisa makan bareng deh!" gagasan dari Ibu Yeonjun diterima baik oleh Yeonjun.

Yeonjun pun melanjutkan acara memasaknya, lalu memasukkannya ke dalam dua kotak bekal. Yang satu berwarna pink dan satu lagi berwarna biru.

"Mah" ibu Yeonjun berdehem. "Ini gak ada warna lain apa?" Ibu Yeonjun sontak tertawa di saat melihat ada dua kotak bekal berwarna pink dan biru.

"Ya udah sih gak papa, daripada gak bekel terus sakit di sekolah, yang repot diri sendiri nanti" Yeonjun hanya bisa mengangguk mengalah lalu memasukkannya ke dalam tas miliknya.

Yeonjun pun mendekati sang Ibu lalu berpamitan, mengecup pipinya lalu berlari kecil keluar. "YEONJUN!" Yeonjun sontak berbalik karena terkejut.

"Kamu gak sarapan?!" Yeonjun menggeleng. "Enggak mah, kasian calon menantumu menungguku" ucap Yeonjun lalu kembal melanjutkan langkahnya menuju ke sekolah.

༶•┈┈ ♡ ┈ ❧ Accident ☙ ┈ ♡ ┈┈•༶ 

Soobin yang sudah siap menuju sekolah pun langsung membawa tasnya. Ia mendekati sang nenek lalu berpamitan dengannya.

"Ibu kamu kok pulangnya selalu siang ya?" Tanya nenek Soobin membuat Soobin tersenyum lalu mengedikkan bahunya tanda tak tahu. "Kurang tau nek, ibu emang dari dulu suka lembur kok" ucap Soobin dibalas anggukan dari nenek.

AccidentWo Geschichten leben. Entdecke jetzt