nineteen

9.3K 724 78
                                    

"halo.."

"Jaehyuniieeee...". Jaehyun memutar bola matanya malas, perempuan genit siapa lagi kali ini yang menelponnya?

"siapa?"

"sudah kuduga, kau tak mungkin menyimpan nomor teleponku"

"siapa?". ulang Jaehyun sekali lagi.

"kau tak ingat denganku?"

"tidak"

"jahat sekali.. ini aku saudaramu, Jimin"

Jaehyun langsung memejamkan matanya erat, bagaimana saudara yang paling ia benci tahu akan nomor teleponnya ini. Oh bukan saudara, anggap saja orang asing, Jaehyun tak mau menganggap dia sebagai saudaranya, dirinya bahkan begitu benci dengan perempuan itu. Tak hanya dirinya yang membenci Jimin bahkan Eunhyuk pun tak sudi lagi bertemu dengan gadis ini.

Sejak kejadian beberapa tahun lalu, bahwa gadis itu terlibat sebuah kasus pembullyan yang menyebabkan melayang nyawa temannya. Entah apa yang dilakukan Jimin pada seorang temannya sehingga membuatnya terseret dalam kasus ini, hingga kini pun tak ditemukan bukti apa yang dilakukan gadis tersebut. Apa ia menghancurkan mental temannya hingga membuat temannya itu bunuh diri? atau mungkin ia lebih parah ia membunuhnya karena sesuatu? ah entahlah hingga kini pun Jaehyun tak tahu apa penyebab.

Namun Jaehyun merasa memang lebih baik gadis itu diam di balik jeruji besi hingga beberapa tahun karena kelakuannya, namun karena kurangnya bukti dia kini bisa kembali bebas. Entah dia benar-benar pembully atau bukan, dimata Jaehyun dan Eunhyuk dia benar-benar layaknya seorang parasit. Kejadian itu pun sempat membuat nama baik Jaehyun maupun Eunhyuk menjadi buruk.

"ada apa?"

"bagaimana kabarmu?"

"tak perlu basa-basi, apa yang kau inginkan?"

"baiklah to the point saja, aku akan pindah ke kota tempatmu tinggal. Bisakah kau menyiapkan aku sebuah tempat tinggal yang layak?"

Jaehyun hanya terdiam, sungguh merepotkan dan tak tahu diri.

"ohh ya aku tak sendiri, aku membawa seorang temanku untuk pindah bersama. Jangan lupa menyiapkan sebuah kamar yang luas agar aku dan temanku bisa tinggal dengan nyaman". Jaehyun mendengus kesal, gadis itu benar-benar mengucapkan permintaannya tanpa rasa malu sedikit pun.

"cari saja sendiri, kau pikir aku apa bisa kau suruh-suruh"

"Jaehyun, kau seharusnya mengerti..kita ini saudara dan harus saling membantu bagaimanapun itu, bahkan kamu yang sudah lama tidak berkomunikasi denganku pun masih kuanggap saudara"

"tapi aku tidak menganggapmu saudara lagi"

"apa karena kejadian beberapa tahun lalu? aku ini dibebaskan Jaehyun dan mengapa kau masih menuduhku pembully? bukankah sudah jelas bukan aku yang membullynya, jika aku yang membullynya dan melayangkan nyawanya mungkin sekarang aku hanya berdiam di balik jeruji besi tetapi kenyataannya aku dibebaskan"

"itu karena kurangnya bukti untuk memasukkanmu ke dalam sana, tetapi bukankah sama saja kau masuk ke kesana atau tidak kau tetaplah seorang pembully?"

"sekarang begini saja Jaehyun, jika kau terus menerus membahas tentang masa lalu itu tidak akan selesai dan semua sudah berlalu. Kini yang penting adalah carikan aku sebuah tempat tinggal yang sangat layak dan terpenting luas dan nyaman, tak perlu pikirkan bayarannya aku dan temanku bekerja jadi kita tak akan mengemis uang kepadamu dan eommamu itu"

"sudah kubilang cari saja sendiri, aku sibuk"

"bukankah kau bisa meluangkan waktumu sebentar, hanya perlu mencari tempat tinggal yang luas dan nyaman itu saja"

My Sugar Daddy || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang