Warning 17+
Dalam cerita ini banyak mengandung bahasa kasar dan memuat adegan pelecehan. Dimohon untuk bijak dalam membaca serta mengambil pesan dari cerita ini.
🌻🌻
"Elana sudah mati." Perempuan itu menatap ke arah Junna secara intens. "Gadis lema...
⚠️DISCLAIMER PART INI BENAR-BENAR MENGANDUNG KEKERASAN DAN DARAH YANG GAK KUAT SKIP SCANE 2⚠️
🌻🌻
"Akhir dari penderitaan menghasilkan jiwa yang kuat; karakter terkuat ditandai oleh bekas luka."- Khalil Gibran
🌻🌻
Ting!
Satu notifikasi membuat Elana menyuruh dua penata riasnya berhenti sejenak karena dia ingin mengambil ponselnya. Entah sejak kapan notifikasi pesan menjadi kegemarannya saat ini.
Meira
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Junna lagi temenin gue ngerjain bahan untuk penelitian di Kafe deket MOI, itupun harus gue paksa. Tadinya dia mau nyusul ke tempat pemotretan lo. 14.56
Gue harap lo nggak nyesel karena udah sia-siain lelaki sebaik dan sesempurna Junna. And it's most important, that he doesn't hurt someone he loves 14.59
Junna ngasih gue kesempatan, dia bilang "setiap manusia perlu berjuang untuk mendapatkan apa yang dia mau". And I deserve too. 15.00
Setelah gue berhasil buat dia jatuh cinta, jangan lupa janji lo, El. Karena gue udah berusaha keras. 15.01
Elana melempar asal ponselnya ke atas meja rias hingga beberapa alat make up jatuh ke lantai, sang penata rias takut-takut saat ingin kembali memberi polesan terakhir pada wajahnya.
"El, udah belum? Gio udah nunggu lo, tau kan photographer satu ini galaknya kayak apa?" Kia menghampiri Elana karena sejak tadi sang photographernya mendesak agar Elana cepat datang ke tempat pemotretan.
"Kalau dia rese, ganti aja. Gue ngga masalah kehilangan job ini," balas Elana secara gamblang membuat mata Kia melotot sempurna.
"Jangan gila deh, udah ayo sekarang ke lokasi!"
Rasa penat menyerang kepala Kia setelah mendengar jawaban Elana barusan. Enak sekali perempuan itu berbicara, di saat para artis maupun model yang lebih terkenal dari Elana menawarkan diri untuk menjadi brand ambasador produk busana lokal yang sudah memasuki pasar Asia Tenggara, tetapi Elana dengan mudahnya terpilih menjadi BA bahkan diundang sendiri oleh pemiliknya langsung.
Dan sekarang... apa dia bilang? Nggak masalah kehilangan job ini setelah taken kontrak dan nantinya akan kena denda sebesar 2M jika memutuskan kontrak satu pihak? Benar-benar gila perempuan bernama Elana itu.
"Lo kerja di sini, bukan jadi patung." Elana berkata sarkas sebelum akhirnya meninggalkan Kia yang masih bengong.
Pemotretan berjalan selama 4 jam dengan menggunakan 3 tema sekaligus; Party, Casual, dan Black on Black. Para kru serta photographer benar-benar mengagumi hasil dari foto-fotonya. Biarpun Elana bersikap dingin dan seenaknya, tetapi dia tetap profesional jika sudah berhadapan dengan kamera.
