4. PENGUMUMAN

11.8K 1.2K 9
                                    

HAPPY READING

"Dalam sebuah usaha, berhasil atau gagal itu urusan belakang, yang penting kiya sudah berusaha semampu mungkin, karena tujuan kita adalah mencari ridho dari Allah."

-Jodoh Untuk Pak Dosen-
(By. @umufatimah5)


Kini remaja dengan jilbab seperut dan wajah yang sudah dihiasi dengan masker tengah bersantai di kamarnya. Sebuah buku yang tak lain dan tak bukan adalah novel tengah ia gengam. Oh ... jangan lupakan sebuah dentuman musik yang cukup keras berhasil memekak telinganya jika tidak ia sumpal dengan heanset.

Jika kalian pikir Haura yang menyetel musiknya maka kalian salah besar! Musik berirama dangdut rok itu berasal dari rumah di sebelah Haura yang sedang bersenam setiap Senin sore.

Sementara Haura, wanita itu justru bersantai ria seperti tak ada gangguan sedikit pun. Ia masih di posisi rebahan dengan tangan kiri yang memegang novel dan tangan kanan yang asyik mencomot keripik kentang yang ia beli di swalayan tadi.

"Hiks ... ceritanya kok bikin nangis sih, hiks ... hiks ...." Haura kemudian mengambil tisu kering dan mengusapkannya pada hidung mungilnya.

Bahkan sudah memerah lantaran ia menangis sedari tadi. Alur yang dibuat dalam cerita novel bergenre fiksi remaja itu mampu membuat Haura menangis berkali-kali.

"Kenapa coba si Iska harus nikah sama Aqila? Padahal 'kan si Hanaf mencintai Aqila." Haura asyik berkomentar lantaran nasib peran utama dalam cerita itu sangat buruk.

Mencintai Dalam Diam-itulah judul novel yang Haura baca, sebuah novel yang ia beli di gramedia bersama dengan Rangga dan Kayla sewaktu mereka datang ke Bandung beberapa hari lalu. Ia membeli novel bergenre remaja itu dan juga sebuah buku tentang kedokteran.

"Nggak like ah sama penulis hiks ...." Ia masih menangis tersedu-sedu dengan mulutnya yang aktif mencomot keripik kentang itu.

Kamarnya sekarang seperti kapal pecah lantaran tisu yang berceceran dimana-mana. Belum lagi meja belajarnya yang sangat kotor lantaran belum ia rapikan sehabis belajar. Selimutnya pun sudah melorot ke bawah, sementara penampilan dirinya sudah buruk.

Matanya yang sembab semakin memperburuknya, Haura pun menutup novelnya dan meletakkan begitu saja di kasur. Ia berjalan ke kamar mandi untuk membasuh maskernya yang sudah retak karena dirinya menangis.

"Gunain masker biar makin cantik, lah ini matanya makin kayak mata panda." Haura menatap dirinya di pantulan cermin kamar mandi. Sebuah lingkaran hitam terlihat jelas, membuatnya harus menggunakan sheet mask kembali.

Haura berjalan keluar kamar mandi, ia memungut tisu demi tisu dan memasukkan ke dalam tempat sampah. Ia juga memungut selimutnya dan melipatnya berbentuk segi empat.

"Itung-itung persiapan jadi istri shalihah." Haura kemudian membereskan buku-bukunya dan menatanya kembali di rak buku.

Kamar Haura memang luas yang didesain dengan elegan. Cat dinding berwarna lilac dan abu abu mendominasi warnanya. Sebuah almari pakaian di bagian dekat balkon, kasur di bagian pojok kamar. Meja belajar di dekat kamar mandi bagian barat dan dekat dengan balkon juga. Sementara rak buku sendiri berada di dekat kasur untuk memudahkannya menaruh buku novel.

Jodoh untuk Pak Dosen (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ