28. MEMILIH

11.8K 977 5
                                    

Happy Reading

"Terkadang Allah membiarkan kamu merasakan kepahitan dunia ini supaya kamu dapat sepenuhnya menghargai manisnya iman."
(Omar Suleiman)

—Jodoh untuk Pak Dosen—
Karya || @umufatimah5



"Ya Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah zat dari segala zat, Engkau jugalah yang menentukan hidup dan mati seseorang. Ampunilah dosa hamba dan dosa orang-orang yang hamba sayangi. Jauhkanlah api neraka dari diri hamba dan berikan hamba kesabaran atas ujian yang Engkau berikan."

"Ya Allah ... hamba mohon sembuhkanlah istri hamba, berikanlah dia kesehatan, kesabaran, dan ketaatan agar selalu dijalan-Mu. Bimbinglah hamba supaya bisa membimbing istri hamba dengan baik."

"Ya Allah ... Engkaulah obat dari segala obat, angkatlah penyakit istri hamba. Berikanlah dia kesehatan dan selamatkanlah kami semua dari panasnya api neraka."

"Robbana attina fidunyya khasanah wa'fil aqiroti khasanah, waqinna adaza bannar."

Alaska Bagaskara, tepat pukul tiga dini hari ia pergi ke masjid rumah sakit untuk memanjatkan doa. Sepertiga malam adalah waktu mustajab untuk berkeluh kesah dengan Sang Pencipta.

Istrinya, Haura tengah istirahat dengan Bella dan Ainun yang menemani. Sementara Akbar sudah pulang ke rumah Alaska karena pria paruh baya itu terlihat kelelahan.

Bagaimana tidak? Ia bahkan tanpa istirahat langsung berangkat ke rumah sakit. Lelaki itu tampak sangat khawatir, bagaimana pun Haura akan selamanya menjadi putri kecilnya.

Kembali ke Alaska, lelaki itu telah menyelesaikan ibadah shalat tahajjud. Ketika ia berniat ingin kembali ke ruang rawat Haura. Tidak sengaja netranya menangkap seseorang yang sedang jatuh di taman.

"Anda baik-baik saja?" Alaska bertanya sembari membantu seseorang itu untuk bangkit.

"Ah, iya saya baik-baik saja, terima kasih ya!" Seorang perempuan itu masih fokus untuk membersihkan gamisnya yang kotor.

Alaska tampak mengenali suara wanita di depannya itu. "Kamu Nissa bukan?" Perempuan itu mendongak dengan wajah penuh tanda tanya.

"Iya, saya Nissa, maaf sebelumnya anda siapa ya?"

"Ya Allah, akhirnya ketemu lagi, saya Alaska, teman sewaktu SMA dulu."

Perempuan bernama Nissa itu tampak berfikir. "Oh, kamu yang sewaktu SMA sering keluar-masuk BK ya?" Alaska mengangguk.

"Ma sya Allah, sekarang udah glowing ya, dulu aja kamu kumel banget."

Alaska langsung tertawa, ia memang sangat kumel sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah. Ia memang tidak mempedulikan soal penampilan, ia hanya ingin menjadi siswa dengan segudang prestasi namun, dengan segudang kenakalan juga tentunya.

"Ngomong-ngomong, sekarang kamu seorang dokter ya?" Alaska langsung mengelengkan kepalanya.

"Lho bukannya sewaktu SMA kamu ngebet banget pengen jadi dokter?"

"Iya, dulu aku memang pengen banget jadi dokter. Tapi ternyata salah, aku sekarang jadi dosen di salah satu kampus." Alaska menjelaskan, sementara Nissa mengangguk paham.

Jodoh untuk Pak Dosen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang