Wooyoung

1.8K 209 9
                                    

Telunjuk Wooyoung terulur, mengarah ke tangan mungil San yang otomatis digenggam oleh si bayi hybrid.

Hari ini San tidak seaktif biasanya karna sedang sakit. Sebenarnya dari dua hari yang lalu bayi hybrid itu demam, tapi belum juga sembuh. Mereka sudah memanggil dokter, dokter hewan dan dokter anak, tapi demamnya belum juga turun.

"Woo, makanan ada di meja, bubur buat San ada di panci. Kita tinggal dulu ya?" pamit Seonghwa yang udah memakai penyamaran lengkap.

Seonghwa ikut mendekat ke bayi kucing yang sedang tertidur dengan posisi terlentang itu, mengecup pipi yang memerah karna suhu tubuh yang terlalu tinggi.

"Bye-bye, Hyung." Wooyoung menirukan suara San setiap ditinggal pergi member lain.

Tinggallah Wooyoung dan San berdua di Dorm. Member lain sudah berangkat latihan bersama Seonghwa beberapa menit yang lalu. Wooyoung masih pada posisinya, memandangi San kecil yang tertidur. Walau sesekali bayi hybrid itu merengek kecil karna rasa tidak nyaman yang tubuhnya rasakan.

"Ung?? Hiks! Hiks!"

Wooyoung mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung San kecil yang bergetar karna menangis. Dia juga berbisik, "Ssst, ada Woo di sini. San-ie jangan nangis ya?"

Tapi bukannya berhenti, tangisan San malah semakin kencang. Bayi hybrid itu seperti mengeluarkan tenaga ekstra untuk tangisannya hingga terdengar begitu nyaring.

Wooyoung memutuskan untuk menggendongnya. Barang kali San kecil bosan karna terus berbaring seharian di tempat tidur. Wooyoung menimang San sambil menyanyikan beberapa lagu ballad yang dia tahu, harap-harap bayi hybrid dalam gendongannya berhenti menangis dan kembali tidur.

Tapi sampai tiga puluh menit, tangisan San tidak berhenti.

"Susu? Mau susu ya?" tawar Wooyoung.

"Cuu?" ("Susu?")

"Iya. Kita minun susu ya?"

Wooyoung bisa merasakan bayi hybrid itu mengangguk di dalam gendongannya.

Dengan usaha ekstra, Wooyoung akhirnya bisa membuat sebotol susu dengan satu tangannya. Dia menyodorkan botol susu tersebut ke San, namun baru beberapa detik, San berhenti dan menangis kencang.

Pasti mulutnya tidak enak karna sedang sakit.

Tidak hilang akal, Wooyoung menuangkan susu ke dalam gelas, lalu mengambil sendok. Dia meletakkan San kecil di sofa dengan posisi terlentang. Kemudian, dia menyendokkan susu sedikit demi sedikit ke mulu kecil San agar si bayi hybrid tidak kelaparan.

San semula menolak, tapi lama-kelamaan meminum susunya dengan lahap.

"Pinternya. Baby siapa ini?"

"Woo~"

San bersorak girang kala sendok terakhir disuapkan ke mulutnya. Tapi ekspresi wajahnya langsung murung ketika Wooyoung menunjukkan bungkusan berwarna biru.

Pokoknya makanan itu nggak enak:(

Percaya sama San-ie.

"Kita minum obat dulu, biar cepet sembuh."

Tapi sampai hari berganti malam, suhu tubuh San masih sangat tinggi. Member ATEEZ sampai bingung harus menggunakan cara apalagi agar panasnya turun. Mereka semua berkumpul di ruang tengah, ada yang duduk di sofa, dan sisanya lesehan di karpet. Wooyoung tidak kebagian tempat duduk, jadi harus lesehan di karpet dengan San kecil dalam dekapannya. Terlihat sekali bayi hybrid itu tengah tertidur pulas.

[✓] Little Kitten Where stories live. Discover now